ASI Perah Mudah Rusak, Berikut Manajemen ASI yang Benar

Muchammad YaniMuchammad Yani - Selasa, 31 Agustus 2021
ASI Perah Mudah Rusak, Berikut Manajemen ASI yang Benar

Penggunaan pompa ASI elektrik lazim digunakan ibu-ibu pekerja. (Foto: MP/IFTINAVIA PRADINANTIA)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

DEWASA ini banyak ibu yang concern terhadap pemberian ASI pada anaknya. Manfaatnya yang begitu luar biasa dan tidak tergantikan ini membuat para ibu akan melakukan apa saja agar kebutuhan ASI anaknya tercukupi. Para ibu yang bekerja pun tidak mau ketinggalan. Alat pompa ASI elektrik dan tas cooler bag menjadi teman setia saat di kantor.

Ketika istirahat tiba atau saat ada waktu luang mereka akan mulai mengeluarkan "perkakas" andalannya demi membawa oleh-oleh berupa ASI perah segar untuk anaknya. Para ibu pekerja tentu paham bagaimana cara mengoperasikan alat pompa dengan baik dan benar. Namun tidak semuanya memahami manajemen ASI yang baik dan benar.

Baca juga:

Benarkah Manfaat ASI Akan Hilang Jika Dimasukkan Ke Botol?

Lalu bagaimana sih cara menyimpan dan mengolah ASI perah yang benar? Bolehkah dua ASI yang diperah dalam rentang waktu berbeda digabung dalam satu kantung?

Konselor Laktasi, dr. Sara Elise Wijono MRes menyebut bahwa ASI yang diperah dalam kurun waktu berbeda boleh digabungkan dalam satu kantung yang sama. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

"Hasil perahan enggak selalu sama. Tapi mungkin ada ibu yang lebih suka simpannya dalam volume yang sama supaya memudahkan anaknya pas minum. Misalnya, si anak biasa sekali minum 100ml jadi ibunya pengin perkantung 100 ml. Cuma mungkin perahan pertama enggak sampai 100 ml terus mau digabungkan dengan pompa sesi kedua. Boleh kok," ujarnya dalam acara ASI Booster Alami, Bagi Mama Saat Menyusui yang diselenggarakan oleh Mama's Choice.

"Silahkan saja. Pastikan suhunya sudah sama," lanjutnya.

Memerah ASI dengan alat pompa elektrik (Foto: MP/IFTINAVIA PRADINANTIA)
Memerah ASI dengan alat pompa elektrik (Foto: MP/IFTINAVIA PRADINANTIA)

Menurut Sara, ASI yang baru keluar dari payudara cenderung hangat. Sementara ASI yang disimpan di kulkas atau cooler box cenderung dingin. "Protein di dalam ASI itu rentan rusak (hancur) saat ada perbedaan suhu. Untuk itu, disamakan dulu suhunya sebelum digabung," jelasnya.

Dirinya juga menyarankan agar ASI yang baru diperah tidak boleh disatukan dengan ASI yang sudah membeku.

Baca juga:

Benarkah Produksi ASI Bisa Habis? Ini Jawaban Dokter

Lalu untuk pemberian ASI, ada istilah Least In First Out. Artinya, ASI paling terakhir diperah justru harus diberikan lebih dahulu ke bayi dibandingkan ASI yang diperah sebelumnya. Menurut Sara, ASI yang paling baru diperah masih sangat segar dan kandungan nutrisinya pun lebih terjaga.

ASI yang diperah di hari yang sama boleh digabung (Foto: MP/IFTINAVIA PRADINANTIA)
ASI yang diperah di hari yang sama boleh digabung (Foto: MP/IFTINAVIA PRADINANTIA)

Selain itu, ASI memiliki sifat menyesuaikan dengan kebutuhan bayi. Ia akan selalu berubah dengan dinamis mengikuti perkembangan bayi. ASI terbaru tentu saja paling menyerupai dan bisa memenuhi kebutuhan jabang bayi dibandingkan ASI yang diperah seminggu yang lalu. Itulah sebabnya mengapa teknik LIFO perlu diterapkan saat memberikan ASI perah pada anak.

Sara juga menganjurkan para ibu untuk tidak langsung terburu-buru memasukkan ASI yang baru diperah ke dalam freezer. Cukup dimasukkan di chiller sebelum dikonsumsi bayi. "Kalau memang mau langsung konsumsi, sebaiknya ditaruh di bagian chiller. Lihat kemampuan si bayi dalam minum. Kalau mau minum lebih banyak kita enggak perlu nunggu cair dulu. Nah kalau anak sudah kenyang, baru deh ASI perah yang lebih dimasukkan ke freezer," urainya.

"Prinsipnya harus hati hati dan pelan pelan." (Avia)

Baca juga:

ASI, Cairan Emas yang Hebat Tiada Tara

#Parenting #Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Lifestyle
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Lavender dan chamomile kerap menjadi pilihan utama dalam praktik mindful parenting.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Bagikan