ASI Perah Mudah Rusak, Berikut Manajemen ASI yang Benar


Penggunaan pompa ASI elektrik lazim digunakan ibu-ibu pekerja. (Foto: MP/IFTINAVIA PRADINANTIA)
DEWASA ini banyak ibu yang concern terhadap pemberian ASI pada anaknya. Manfaatnya yang begitu luar biasa dan tidak tergantikan ini membuat para ibu akan melakukan apa saja agar kebutuhan ASI anaknya tercukupi. Para ibu yang bekerja pun tidak mau ketinggalan. Alat pompa ASI elektrik dan tas cooler bag menjadi teman setia saat di kantor.
Ketika istirahat tiba atau saat ada waktu luang mereka akan mulai mengeluarkan "perkakas" andalannya demi membawa oleh-oleh berupa ASI perah segar untuk anaknya. Para ibu pekerja tentu paham bagaimana cara mengoperasikan alat pompa dengan baik dan benar. Namun tidak semuanya memahami manajemen ASI yang baik dan benar.
Baca juga:
Lalu bagaimana sih cara menyimpan dan mengolah ASI perah yang benar? Bolehkah dua ASI yang diperah dalam rentang waktu berbeda digabung dalam satu kantung?
Konselor Laktasi, dr. Sara Elise Wijono MRes menyebut bahwa ASI yang diperah dalam kurun waktu berbeda boleh digabungkan dalam satu kantung yang sama. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
"Hasil perahan enggak selalu sama. Tapi mungkin ada ibu yang lebih suka simpannya dalam volume yang sama supaya memudahkan anaknya pas minum. Misalnya, si anak biasa sekali minum 100ml jadi ibunya pengin perkantung 100 ml. Cuma mungkin perahan pertama enggak sampai 100 ml terus mau digabungkan dengan pompa sesi kedua. Boleh kok," ujarnya dalam acara ASI Booster Alami, Bagi Mama Saat Menyusui yang diselenggarakan oleh Mama's Choice.
"Silahkan saja. Pastikan suhunya sudah sama," lanjutnya.

Menurut Sara, ASI yang baru keluar dari payudara cenderung hangat. Sementara ASI yang disimpan di kulkas atau cooler box cenderung dingin. "Protein di dalam ASI itu rentan rusak (hancur) saat ada perbedaan suhu. Untuk itu, disamakan dulu suhunya sebelum digabung," jelasnya.
Dirinya juga menyarankan agar ASI yang baru diperah tidak boleh disatukan dengan ASI yang sudah membeku.
Baca juga:
Lalu untuk pemberian ASI, ada istilah Least In First Out. Artinya, ASI paling terakhir diperah justru harus diberikan lebih dahulu ke bayi dibandingkan ASI yang diperah sebelumnya. Menurut Sara, ASI yang paling baru diperah masih sangat segar dan kandungan nutrisinya pun lebih terjaga.

Selain itu, ASI memiliki sifat menyesuaikan dengan kebutuhan bayi. Ia akan selalu berubah dengan dinamis mengikuti perkembangan bayi. ASI terbaru tentu saja paling menyerupai dan bisa memenuhi kebutuhan jabang bayi dibandingkan ASI yang diperah seminggu yang lalu. Itulah sebabnya mengapa teknik LIFO perlu diterapkan saat memberikan ASI perah pada anak.
Sara juga menganjurkan para ibu untuk tidak langsung terburu-buru memasukkan ASI yang baru diperah ke dalam freezer. Cukup dimasukkan di chiller sebelum dikonsumsi bayi. "Kalau memang mau langsung konsumsi, sebaiknya ditaruh di bagian chiller. Lihat kemampuan si bayi dalam minum. Kalau mau minum lebih banyak kita enggak perlu nunggu cair dulu. Nah kalau anak sudah kenyang, baru deh ASI perah yang lebih dimasukkan ke freezer," urainya.
"Prinsipnya harus hati hati dan pelan pelan." (Avia)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga

Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak

Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
