Benarkah Produksi ASI Bisa Habis? Ini Jawaban Dokter


ilustrasi ibu menyusui (BBC)
MerahPutih, Keluarga-Ibu menyusui kerap mengeluhkan produksi ASI habis. Kejadian ini sering dijumpai pada wanita karier. Penyebabnya, selain stres ada faktor lain yang mempengaruhi.
Jika pada kondisi ibu stres akan menghasilkan hormon inhibitor atau hormon penghambat, bagaimana dengan ASI yang jarang digunakan?
Artis cantik Gisella Anastasia, istri aktor dan presenter Gading Marten adalah termasuk wanita yang produksi ASI-nya sedikit.
"Udah nggak lagi (memberikan ASI) cuma lima bulan karena habis," ujar Gisel di Gandaria City, Jakarta, Minggu (9/8).
dr. Yanti mengungkapkan ASI seorang ibu tidak akan pernah habis, hanya produksinya yang terhenti.
"Dalam menyusui ada dua hormon yang berpengaruh, ada hormon oksitosin mensekresi air susu dengan merangsang kelenjar payudara pada ibu menyusui, dan hormon prolaktin yang akan memproduksi air susu tersebut," ujar dr. Yanti, Health Unit dan konselor menyusui Wahana Visi Indonesia dalam acara talkshow "Aksi ASI".
Pada saat bayi diberi ASI, otomatis alveoli akan kosong, sehingga merangsang hormon prolaktin untuk memproduksi lagi.
"Pengosongan alveoli oleh bayi, akan berpengaruh pada produksi ASI. Semakin sering disusui maka semakin banyak pula produksi ASI," tutur dr. Yanti.
Dia menambahkan jika, seorang ibu yang sedang menyusui sebenarnya tidak akan ada istilah kehabisan, selama rutin diberikan kepada bayi.
"Baiknya untuk wanita karier dipumping (pompa) setiap dua jam kemudian disimpan dalam pendingin. Ingat, harus konsisten sehingga produksi ASI lancar selama pemberian ASI eksklusif selama enam bulan," ungkap dr. Yanti. (hdi)
Baca Juga:
Bunda, Jangan Buang Kolostrum Anda
Hanya 30 Persen Bayi Usia 6 Bulan Dapat ASI Eksklusif
Bagikan
Berita Terkait
Penyebab dan Penanganan Kuning pada Bayi Baru Lahir, Waspada Bahaya Dehidrasi ASI

AIMI Menanti Kehadiran Bank Asi Pertama di Indonesia

Pentingnya ASI di 1.000 Hari Pertama Kehidupan

Gading Marten Hadirkan Konsep Sportainment Baru di Bogor

Bagi-bagi Susu Dikritik, Gibran: Kita Evaluasi

Penyebab ASI Berwarna Kebiru-biruan
