AIMI Menanti Kehadiran Bank Asi Pertama di Indonesia

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Kamis, 01 Agustus 2024
AIMI Menanti Kehadiran Bank Asi Pertama di Indonesia

Ilustrasi (Foto: unsplash/kevin liang)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) masih menunggu hadirnya Bank Asi di tanah air. Indonesia hingga saat ini memang belum memiliki Bank Asi.

"Untuk diingat di Indonesia belum ada bank asi. untuk regulasi sedang disusun ya semoga bisa segera dan beberapa prosesnya sudah berlangsung," kata kata Sekretaris Jenderal AIMI Lianita Prawindarti, dalam diskusi daring Pekan Menyusui Dunia 2024 di Jakarta, Rabu (31/7).

Lianita mengakui proses pembahasan bank asi cukup rumit. Itulah alasannya mengapa Indonesia hingga kini tidak memiliki bank asi. "Prosesnya cukup rumit karena pertimbangannya banyak dan cukup rumit gitu kan," tegasnya.

Oleh sebab itu kata Lianita, supaya tidak keliru, aktivitas membantu dengan memberikan asi yang ada di Indonesia saat ini bukan bagian dari Bank Asi, melainkan berbagi asi.

Baca juga:

4 Syarat Memberikan Makanan Pendamping Air Susu Ibu Sesuai WHO



Menurut dia, memberikan bantuan dengan mendonorkan asi bisa disebut sebagai Bank Asi, jika memenuhi prosedur wajibnya dengan mengikuti standar skrining kesehatan perempuan pendonor asi, serta memenuhi standar kualitas asinya.

"Bukan bank asi kalau proses memberikan asi tidak dilakukan sesuai dengan prosedur, tidak ada skrining. Harusnya skrining dilakukan di kesehatan ibunya, dan di cek apakah ibu pendonor asi layak untuk mendonor atau tidak," katanya.

Pada lain sisi, Ketua Umum AIMI Nia Umar mengatakan di Peraturan Pemerintah yang paling baru yakni PP nomor 28 tahun 2024 memang ada menyebutkan soal Bank Asi. AIMI dan lembaga masyarakat lainnya, lanjut dia, mengadvokasi keberadaan Bank Asi di peraturan tersebut.

Nia menambahkan proses pembuatan peraturan baru tentang Bank Asi tersebut lebih lama karena ada beberapa isu yang terkait dengan isu agama, khususnya agama Islam. (Tka)

#Air Susu Ibu (ASI) #Bayi #Balita
Bagikan
Ditulis Oleh

Tika Ayu

Berita Terkait

Indonesia
Penemuan Bayi Laki-laki di Gerobak PKL Gegerkan Warga Sragen
Bayi dalam kondisi telanjang terbungkus kain atau jarik dengan tali pusar yang sudah terpotong, tapi belum steril.
Dwi Astarini - Minggu, 23 November 2025
Penemuan Bayi Laki-laki di Gerobak PKL Gegerkan Warga Sragen
Indonesia
Bayi 5 Bulan Ibu Korban KDRT Dibawa Lari Suami, Polisi Anggap Kasus Selesai Kekeluargaan
Polres Pesanggarahan pun menegaskan kasus KDRT dan bayi dibawa lari itu dianggap telah selesai secara kekeluargaan.
Wisnu Cipto - Jumat, 14 November 2025
Bayi 5 Bulan Ibu Korban KDRT Dibawa Lari Suami, Polisi Anggap Kasus Selesai Kekeluargaan
Indonesia
Ibu di Pesanggrahan Jadi Korban KDRT, Bayi 5 Bulan Dibawa Lari Suami
Korban LI mengungkapkan dirinya kerap mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dari suaminya.
Wisnu Cipto - Jumat, 14 November 2025
Ibu di Pesanggrahan Jadi Korban KDRT, Bayi 5 Bulan Dibawa Lari Suami
Indonesia
Bayi Dikubur Hidup-Hidup di Banyuwangi, DPR Serukan Alarm Sosial Pentingnya Edukasi KB
Komisi IX DPR menyampaikan keprihatinan mendalam atas kasus tragis bayi yang dikubur hidup-hidup oleh orang tuanya di Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur
Wisnu Cipto - Minggu, 09 November 2025
Bayi Dikubur Hidup-Hidup di Banyuwangi, DPR Serukan Alarm Sosial Pentingnya Edukasi KB
Lifestyle
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Lavender dan chamomile kerap menjadi pilihan utama dalam praktik mindful parenting.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Indonesia
Kematian Balita Sukabumi akibat Cacingan Akut, Tanda Bahaya bagi Perlindungan Sosial
Peristiwa ini tidak terjadi jika fungsi pencegahan, pemantauan, dan perlindungan sosial berjalan dengan baik.
Dwi Astarini - Jumat, 22 Agustus 2025
Kematian Balita Sukabumi akibat Cacingan Akut, Tanda Bahaya bagi Perlindungan Sosial
Indonesia
Infeksi Cacing Bikin Raya Meninggal, DPR: Bukti Akses Kesehatan di Pedesaan Lemah
Komisi IX DPR RI menyebutkan, bahwa kematian balita di Sukabumi akibat infeksi cacing, menjadi bukti akses kesehatan di pedesaan masih lemah.
Soffi Amira - Jumat, 22 Agustus 2025
Infeksi Cacing Bikin Raya Meninggal, DPR: Bukti Akses Kesehatan di Pedesaan Lemah
Indonesia
Geger Kematian Balita di Sukabumi, Demokrat: Bukti Gagalnya Negara Lindungi Rakyat Miskin
Politikus Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin mengatakan, kasus kematian balita di Sukabumi menjadi bukti gagalnya negara melindungi rakyat.
Soffi Amira - Rabu, 20 Agustus 2025
Geger Kematian Balita di Sukabumi, Demokrat: Bukti Gagalnya Negara Lindungi Rakyat Miskin
Indonesia
Dugaan Malapratik Amputasi Tangah Bayi Arumi, Majelis Profesi Periksa 89 Tenaga Medis Bima
89 nakes yang diperiksa terdiri dari 27 orang yang bertugas di Puskesmas Bolo, 24 dari RS. Sondosia dan 38 dari RSUD Bima.
Wisnu Cipto - Rabu, 23 Juli 2025
Dugaan Malapratik Amputasi Tangah Bayi Arumi, Majelis Profesi Periksa 89 Tenaga Medis Bima
Indonesia
Stop! Bahaya Asap Rokok di Baju Mengancam Nyawa Bayi, Begini Cara Menyelamatkannya
Menurut Prof. Allen, asap tembakau mengandung berbagai karsinogen berbahaya, seperti arsenik, benzena, kadmium, asetaldehida, formaldehida, hidrazin, timbal, dan nikel
Angga Yudha Pratama - Jumat, 18 Juli 2025
Stop! Bahaya Asap Rokok di Baju Mengancam Nyawa Bayi, Begini Cara Menyelamatkannya
Bagikan