Pentingnya ASI di 1.000 Hari Pertama Kehidupan


Monetisasi konten menyusui dapat dilakukan dengan sejumlah syarat. (Foto: Unsplash/Dave Clubb)
MerahPutih.com - Pemberian air susu ibu (ASI) dimasa awal kelahiran sangat penting bagi bayi. Pemberian asi harus sukses pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) atau usia 0-24 bulan, agar otak bayi dapat tumbuh dengan sempurna.
"Imbauan saya di 1.000 hari pertama kehidupan itu ASI harus sukses, karena Tuhan membentuk otak 80 persen di 1.000 HPK, setelah itu ubun-ubun manusia ditutup," kata Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr Hasto Wardoyo di Jakarta, Selasa (19/3).
Baca juga:
Ingat! Ibu Menyusui Minimal Minum 2 Liter Air Jika Laksanakan Puasa
Ia menjelaskan, Tuhan juga sudah memberikan panduan agar ibu terus konsisten menyusui bayi hingga usia 24 bulan apabila ingin menyempurnakan pertumbuhan otaknya.
"Di 1.000 HPK itu template pembentukan manusia. Orang kalau pembentukan organnya (organogenesis) mau catat atau tidak ditentukan di masa itu, penglihatannya akan bagus atau tidak, pendengaran, logika, emosi, kemandirian, interaksi motorik, semua banyak ditentukan di 1.000 HPK," ujar dia.
Ia menegaskan, makna dari 1.000 HPK besar karena menjadi tonggak bagi Indonesia untuk bisa menciptakan generasi unggul pada -masa yang akan datang. Untuk itu, gerakan menyusui mesti digelorakan secara aktif di daerah.
"Menyusui menjadi satu hal yang penting, melalui program-program di desa, kita selalu mengajak ibu-ibu ke posyandu dan bina keluarga balita (BKB), bahkan sudah ada juga gerakan BKB holistik integratif, kita sosialisasikan bahwa menyusui adalah bagian yang penting, digelorakan untuk praktik-praktik 1.000 HPK," katanya.
Ia menjelaskan, hormon oksitosin (hormon yang membantu mengeluarkan ASI) dan prolaktin (merangsang produksi ASI) akan otomatis keluar apabila ibu aktif menyusui.
"Tuhan Yang Maha Esa sudah menentukan, barangsiapa perempuan yang mau memberikan ASI-nya secara rutin kepada bayi, maka Tuhan membuat otaknya memproduksi hormon oksitosin dan prolaktin, yang membuat ASI keluar secara otomatis," katanya.
Ia menegaskan, tentang imbauan menyusui secara aktif pada 1.000 HPK bukan sebatas program pemerintah, melainkan harus diterapkan secara aktif di masyarakat, utamanya ibu menyusui.
"Imbauan 1.000 HPK bukan hanya program BKKBN atau Kemenkes, tetapi harus menjadi program yang secara aktif digelorakan dan melibatkan masyarakat, lewat tim pendamping keluarga, PKK, dan semua yang ada di daerah," katanya.
ASI mengandung semua nutrisi penting yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Ini termasuk protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan zat kekebalan tubuh yang penting untuk menjaga bayi tetap sehat. (*)
Baca juga:
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Penyebab dan Penanganan Kuning pada Bayi Baru Lahir, Waspada Bahaya Dehidrasi ASI

AIMI Menanti Kehadiran Bank Asi Pertama di Indonesia

Pentingnya ASI di 1.000 Hari Pertama Kehidupan

Bagi-bagi Susu Dikritik, Gibran: Kita Evaluasi

Pentingnya Memilih Alat Pompa ASI yang Tepat

Frekuensi Ideal Memompa ASI Bagi Busui

Penyebab ASI Berwarna Kebiru-biruan

Pahami Bahaya MPASI Dini

Kemenkes Sebut Susu Kental Manis Tidak Bisa Gantikan ASI

Tanda-tanda ASI dengan Kandungan Lipase Tinggi
