YouTube Izinkan Video Menyusui Dimonetisasi


Monetisasi konten menyusui dapat dilakukan dengan sejumlah syarat. (Foto: Unsplash/Dave Clubb)
VIDEO YouTube yang menampilkan konten menyusui kini diizinkan untuk menghasilkan pendapatan di platform ini, dengan syarat harus memenuhi kriteria tertentu.
YouTube telah memperbarui kebijakannya, mengizinkan monetisasi video menyusui yang menampilkan areola ibu dan demonstrasi penggunaan pompa payudara dengan puting terlihat, demikian seperti diwartakan Engadget, Jumat (17/11).
Namun, video tersebut harus menyertakan referensi kontekstual tentang menyusui dan melibatkan seorang anak dalam adegannya. Jadi, kreator konten harus memastikan si anak ditampilkan dalam konten edukasi tersebut.
Selain itu, kreator konten juga harus memperhatikan thumbnail dari video yang mereka buat, memastikan agar thumbnail tidak memperlihatkan areola. Bila tidak memenuhi ketentuan tersebut, video tetap tidak dapat menghasilkan pendapatan dari iklan.
Baca juga:
Calon Youtuber, Ketahui 5 Level Youtube Play Button Lebih Dulu

Sebelumnya, video menyusui dengan pemaparan puting terbuka tidak diizinkan untuk menghasilkan pendapatan atau dimonetisasi di platform tersebut. Namun, sejumlah ketentuan tetap harus dipenuhi agar konten dapat dimonetisasi.
Seorang juru bicara menyatakan kepada TechCrunch bahwa YouTube melakukan peninjauan ulang kebijakan itu setelah menerima masukan tentang manfaatnya bagi mereka yang berada dalam tahap tertentu kehidupan orang tua.
Selain itu, YouTube juga telah mengubah pedoman terkait tarian grafis non-seksual. Pembuat konten sekarang dapat memonetisasi video dengan gerakan tarian seperti twerking dan grinding.
Baca juga:
Pendapatan Iklan YouTube Turun 2,6%

Namun, monetisasi tetap tidak dapat dilakukan jika video tersebut dengan sengaja menampilkan pakaian minimal ekstrem dari penari atau memusatkan perhatian pada bagian tubuh tertentu.
Bagian tubuh yang dimaksud seperti payudara, bokong, dan alat kelamin. Monetisasi juga tidak akan diberikan jika gerakan meniru tindakan seksual atau memegang alat kelamin pasangan sambil menari.
Namun, menunjukkan pakaian minim secara wajar dan melakukan kontak singkat dengan bagian tubuh seksual masih diizinkan. YouTube saat ini sedang meninjau konten yang ada untuk memastikan kesesuaian dengan aturan baru ini dan akan mengaktifkan iklan pada video yang mematuhi pedoman konten yang mendukung pengiklan. (waf)
Baca juga:
YouTube Berikan Kursus bagi Pembuat Konten yang Melanggar Kebijakan Platform
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Rilis Terbatas Oktober, Samsung Galaxy Z Trifold Jadi Ponsel Lipat Terunik Berkat G Dual-infold

Teaser Samsung Galaxy S25 FE Sudah Dirilis, Resmi Meluncur 4 September 2025

Apple Bakal Rombak Desain hingga 2027, iPhone 17 Jadi Seri Pertama yang Berevolusi

Bocoran Baru Samsung Galaxy S25 FE, Dipastikan Pakai Chipset Exynos 2400 dan Baterai 4.900mAh

Bocoran Terbaru Samsung Galaxy S26 Ultra: Bawa Kapasitas Baterai 5.000mAh dan Fast Charging 60W

iPhone 17 Resmi Meluncur 9 September 2025, Harganya Dibanderol Mulai Rp 13 Jutaan

Samsung Galaxy S26 Ultra Bakal Hadir dengan Desain Baru, Ciri Khas Mulai Menghilang

Meluncur Oktober 2025, OPPO Find X9 Pro Bakal Hadir dalam 3 Warna

Apple Kemungkinan Kembali Bawa Casing Bumper untuk iPhone 17 Air, Tahan Goresan hingga Benturan

Peluncuran Makin Dekat, Xiaomi 16 Jadi HP Flagship Pertama yang Pakai Snapdragon 8 Elite 2
