Antusiasme Tinggi, Dua Puluh Ribu Lebih Pedagang Pasar DKI Sudah Divaksin


Ilustrasi - ayanan Mobil Vaksinasi Keliling di halaman Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Selasa (13/7/2021). ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
MerahPutih.com - Kegiatan vaksinasi COVID-19 yang digelar di sejumlah pasar dalam pengelolaan Pasar Jaya hingga kini masih terus dilakukan.
Tercatat sudah 26.434 pedagang, pegawai, petugas kebersihan, petugas keamanan, petugas parkir hingga masyarakat yang telah terlayani vaksin tersebut.
Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan, sejak awal kegiatan vaksinasi, minat pedagang dan masyarakat lainnya untuk vaksinasi memang cukup tinggi. Hal ini dikarenakan komunikasi yang baik dengan seluruh pihak khususnya pemerintah pusat dan pemerintah DKI.
Baca Juga:
“Yang tidak kalah penting adalah kesadaran pedagang kita untuk divaksin yang cukup tinggi, selain itu testimoni antar-pedagang juga membuat minat terhadap vaksinasi menjadi tinggi,” ujar Arief di Jakarta, Jumat (16/7).
Lebih lanjut menurutnya, diharapkan perekonomian mulai menggeliat kembali melalui transaksi perdagangan yang sejalan dengan penerapan protokol kesehatan. Dengan sudah menerima vaksin, maka pedagang akan merasa lebih aman dan nyaman kembali untuk berdagang melayani konsumennya. Hal ini juga berlaku bagi pengunjung yan semakin yakin untuk kembali berbelanja karena para pedagangnya sudah divaksin.
“Program ini diharapkan bisa membantu pelaku UMKM di pasar untuk bisa mulai bangkit, apalagi pasar itu berada di sektor kritikal yang keberadaanya sangat diperlukan untuk mendukung kebutuhan warga DKI Jakarta,” katanya.

Adapun rincian penerima vaksin di pasar sejak awal di Tanah Abang sebanyak 14.000 orang menerima vaksin, di Pasar Induk Kramat Jati 3.000 orang, Pasar Kebayoran Lama 1.767 orang, Pasar Kenari Lama 650 orang, karyawan pasar jaya 800 orang, Pasar Kramat Jati 600 orang, Pasar Blok M Square 4.272 orang, dan Pasar Rumput 1.355 orang.
Meski sudah menerima vaksin, pengetatan protokol kesehatan di dalam pasar masih menjadi hal prioritas pengelola. Hal ini dilakukan agar pasar tetap aman dan tidak menjadi tempat penyebaran COVID-19.
Di masa PPKM Darurat ini juga, sejumlah pasar yang berada di bawah pengelolaan Pasar Jaya dilakukan perubahan operasional pasar seperti penutupan sementara Pasar Cipulir, Pasar Kenari, Pasar Rawa Bening Pasar Tanah Abang Blok A,B,F, sedangkan untuk Blok G hanya yang menjual kebutuhan pangan saja yang tetap buka dengan kapasitas maksimal 50 persen.
Baca Juga:
Secara khusus hanya di Pasar Induk Kramat Jati yang tidak akan mengalami perubahan waktu operasional. Hal ini mengingat Pasar Induk Kramat Jati adalah pusat pasar yang ada di Jakarta yang mendistribusikan berbagai kebutuhan sayur mayur, buah-buahan dan berbagai kebutuhan lainnya ke seluruh wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
Pihaknya kembali mengimbau kepada pengunjung yang akan masuk ke dalam pasar agar senantiasa memperhatikan protokol kesehatan dengan menerapkan 5M.
"Pasar harus tetap dibuka karena menjadi tempat warga untuk mendapatkan kebutuhan pangan sehari-hari," pungkasnya. (Asp)
Baca Juga:
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Gubernur Pramono: Lomba Digitalisasi Pasar Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Jakarta 5,18 Persen

Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

4 Pasar Tradisional di Jakarta Bakal Direvitalisasi, Bulan Depan Digarap

Pemprov DKI Bakal Revitalisasi Empat Pasar dengan Pendekatan Modern

[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
![[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat](https://img.merahputih.com/media/a1/94/ca/a194ca9b40f4787086da8d3b6dbeaf1d_182x135.jpg)
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
