Anggota DPRD DKI Jakarta Minta Pasar Tradisional Diperhatikan, Ada Temuan Kotoran Binatang Berserakan di Mampang


ilustrasi pasar tradisional. (Foto: MP/Dicke Prasetia)
MERAHPUTIH.COM - PENASIHAT Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta August Hamonangan meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberikan perhatian terkait dengan penilaian buruk terhadap pasar tradisional di Ibu Kota.
Dalam peninjauan terbaru, Ketua Umum (Ketum) Pusat Koperasi Pedagang Pasar (Puskoppas) DKI Jakarta Gusnal mengungkapkan 40 persen dari 153 pasar tradisional yang dikelola Pasar Jaya dalam keadaan memprihatinkan. Pasar tersebut kumuh, becek, bocor, dan sudah banyak ditinggalkan para pembeli.
"Pasar-pasar tradisional kita ini sudah jatuh ke kondisi yang memprihatinkan. Banyak yang sudah tidak terawat dan akhirnya menjadi kumuh sehingga rawan rusak ketika terjadi fenomena-fenomena seperti banjir dan kebakaran," katanya, Selasa (23/9).
Para pedagang di pasar juga tengah menghadapi tantangan berat karena ditinggalkan banyak pembeli, terutama setelah COVID-19. Berbagai faktor menyebabkannya, salah satunya kemunculan toko-toko daring yang lebih mudah diakses masyarakat.
Baca juga:
August mengatakan pengalamannya melakukan kunjungan ke Pasar Mampang, Jakarta Selatan (Jaksel), beberapa waktu lalu yang menunjukkan tempatnya nyaris terbengkalai dan sepi dari pembeli. "Kami sendiri juga pernah berkunjung ke Pasar Mampang di Jakarta Selatan. Di sana sudah tidak ada banyak kios yang buka lagi. Lantai paling atasnya bahkan sudah kosong sama sekali. Tidak hanya kekosongan yang dapat kami temukan, tetapi juga kotoran-kotoran binatang terlihat berserakan di mana-mana," ceritanya.
Ia melanjutkan, salah satu alasan pasar itu sepi yakni letaknya yang tidak strategis dan minim akses bagi masyarakat sekitar untuk masuk. August mendorong Pemprov DKI untuk merevitalisasi pasar-pasar yang kondisinya sudah kumuh. Ia juga meminta agar pasar-pasar tradisional dipromosikan supaya lebih banyak lagi pembeli yang datang dan belanja di tempat-tempat itu.
"Pemprov DKI harus merenovasi pasar-pasar yang sudah kumuh itu. Hal itu penting untuk dilakukan supaya baik penjual maupun pembeli nyaman ketika melakukan transaksi di sana. Kemudian, aspek keamanan juga penting untuk diperhatikan," tuturnya.
Oleh sebab itu, Pemprov DKI bisa membantu pasar-pasar tradisional meningkatkan mutu dagangannya sehingga pengunjung menjadi tertarik untuk datang dan melihat dengan mata kepala sendiri dagangannya sebelum membeli.
"Pasar-pasar tradisional juga bisa dipromosikan. Dari banyaknya daya tawar yang dimiliki pasar tradisional yakni kehadiran fisiknya," tutupnya.(Asp)
Baca juga:
4 Pasar Tradisional di Jakarta Bakal Direvitalisasi, Bulan Depan Digarap
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Anggota DPRD DKI Jakarta Minta Pasar Tradisional Diperhatikan, Ada Temuan Kotoran Binatang Berserakan di Mampang

PAM Jaya Berubah Jadi Perseroda, Muhammadiyah DKI Sebut Buka Ruang Tingkatkan Modal

Transjakarta 3 Kali Kecelakaan dalam Sebulan, Evaluasi Menyeluruh Gandeng KNKT

RDF Plant Rorotan Segera Beroperasi, Ahli Lingkungan ITB Minta Warga tak Khawatir

JITEX 2025 Bukukan Transaksi Rp 14,3 Triliun, Jakarta Tampilkan Daya Saing Ekonomi Global

RDF Rorotan Segera Diresmikan, DPRD Minta Pemprov DKI tak Lalai dalam Penanganan Bau

Pengamat tak Terima Pasar di Jakarta Kumuh, Sebut Perbaikan Sudah Terlihat Jelas

Rekayasa Lalin di TB Simatupang Bantu Urai Kemacetan, Pramono Sebut Perpanjang Diputuskan Besok

MPR Tanggapi Polemik Komeng dan Pramono soal Banjir, Sarankan Kolaborasi Selesaikan Bersama

Bus Transjakarta Kecelakaan di Cakung, 6 Orang Teluka
