Alasan Orang Enggan ke Dokter Gigi

Febrian AdiFebrian Adi - Rabu, 05 April 2023
Alasan Orang Enggan ke Dokter Gigi

Baiknya periksa gigi setiap enam bulan sekali. (Foto: Unsplash/Daniel Frank)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SEBUAH studi pada 2016 menyebutkan bahwa 13 persen masyarakat Amerika Serikat dari kelas menengah cenderung malas berkunjung ke dokter gigi karena menganggap biaya pemeriksaannya terlalu mahal. Sementara itu, 25 persen masyarakat Amerika Serikat dari kelas bawah cenderung lebih memprioristaskan pemeriksaan kesehatan lain yang sesuai dengan pendapat mereka.

Sementara itu, seperti disiarkan Antara pada Selasa (4/4). Sejalan dengan kondisi di Indonesia, data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 memaparkan, bahwa sebanyak 94,9 persen masyarakat perkotaan tidak pernah ke dokter gigi dalam setahun terakhir. Dari 57 persen masyarakat yang mengalami masalah gigi dan mulut, hanya 10,2 persen yang berkunjung ke dokter gigi.

Baca juga:

Meski Sakit Gigi, Kamu Masih Bisa Menikmati 5 Makanan Ini

Banyak orang beranggapa biaya pemeriksaan gigi dan mulut terbilang mahal. (Foto: Unsplash/Jonathan)

Memang, selama ini pemeriksaan gigi dan mulut dianggap mahal jika dibandingkan dengan pemeriksaan kesehatan bagian tubuh yang lain. akibatnya, banyak orang cenderung merasa takut saat memeriksakan kesehatan gigi dan mulutnyak ke dokter gigi.

“Masyarakat beranggapan, akan lebih baik datang ke dokter gigi ketika rasa sakit gigi sudah tidak tertahankan, karena biaya perawatan akan lebih murah dibanding harus rutin kontrol gigi setiap enam bulan sekali. Nyatanya, biaya pengobatan dan perawatan gigi menjadi lebih mahal jika pasien sudah mengalami masalah gigi dan mulut yang kronis,” ucap Founder Smile Dental drg Deviana Maria dalam keterangan resmi yang dikutip dari Antara.

Melihat permasalahan tersebut, Smile Dental menawarkan virtual consultation dan cek harga terlebih dahulu untuk mengetahui treatment plan dan estimasi biaya yang perlu dikeluarkan sebelum melakukan perawatan gigi di klinik.

“Kami menghadirkan transparent services and pricing. Perawatan gigi di Smile Dental menawarkan harga yang kompetitif dengan biaya hingga 70 persen lebih terjangkau dibandingkan rata-rata harga perawatan gigi di klinik lain,” jelas Deviana.

Baca juga:

Sudah Remaja lalu Gigi Tanggal, Apa Bisa Tumbuh Lagi?

Nantinya sebelum melakukan pemeriksaan, setiap pasien bisa merasakan pengalaman baru. Smile Dental menghadirkan brush bar untuk membantu pasien agar lebih percaya diri saat menjalani perawatan gigi. Hal ini menjadi salah satu new experience yang tidak bisa ditemui di klinik gigi mana pun.

Adapun berbagai pilihan perawatan gigi yang dihadirkan Smile Dental cukup beragam, mulai dari perawatan general, restorative, hingga estetika. Selain Air Wash, klinik gigi ini juga bekerja sama dengan Pure dalam menghadirkan perawatan Teeth Whitening, Veneer Porcelain dan Instant Veneer, serta Tanam Gigi untuk perawatan implan gigi. Ada pula perawatan general seperti Tambal Gigi, Perawatan Saluran Akar, Pencabutan Gigi Bungsu hingga Perawatan Gigi untuk anak-anak. (far)

Baca juga:

Noda Ekstrinsik dan Intrinsik, Penyebab Gigi Kuning

#Kesehatan #Gigi
Bagikan
Ditulis Oleh

Febrian Adi

part-time music enthusiast. full-time human.

Berita Terkait

Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Bagikan