Alasan Lansia Renta Belum Layak Divaksin COVID-19

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Minggu, 06 Juni 2021
Alasan Lansia Renta Belum Layak Divaksin COVID-19

Warga Sleman saat menerima vaksinasi. (Foto: MP/Humas Pemkab Sleman)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Pemerintah melalui Program Vaksinasi Nasional menuju percepatan Indonesia Pulih dari COVID-19 menempatkan lansia sebagai salah satu prioritas menerima vaksin COVID-19. Tetapi, tak semua dari kalangan tersebut bisa divaksin, misalnya kelompok lansia renta atau rapuh.

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan geriatri dari Rumah Sakit Hasan Sadikin, Lazuardhi Dwipa mengatakan, keputusan ini terkait aspek keamanan. Berdasarkan laporan kasus di Norwegia sekitar pertengahan Januari lalu yang menyebut 33 orang berusia 75 tahun ke atas meninggal setelah menerima vaksin COVID-19 dari Pfizer-BioNtech merupakan mereka yang renta.

Baca Juga:

Kasus COVID-19 Kelompok Lansia Cenderung Naik Usai Lebaran

Kondisi renta atau frailty sendiri sudah menjadi masalah kesehatan yang bisa menganggu kualitas hidup para lansia, apalagi di masa pandemi COVID-19 saat ini. Dampak buruk renta antara lain membuat lansia bergantung pada orang lain dan meningkatkan kerentanan mereka pada suatu penyakit sehingga berujung kualitas hidup yang buruk.

Di sisi lain, menurut Lazuardhi, berbeda dari vaksin lain semisal pneumonia yang sudah lebih awal dan banyak diteliti, vaksin COVID-19 dikeluarkan dalam kondisi gawat darurat. Penelitian pun dilakukan dalam skala kecil, walau sudah memenuhi kriteria validitas penelitian sehingga sah.

Warga Sleman saat menerima vaksinasi. (Foto: MP/Humas Pemkab Sleman)

Warga Sleman saat menerima vaksinasi. (Foto: MP/Humas Pemkab Sleman)

"Tetapi, yang diteliti lansia sehat. Belum ada penelitian khusus lansia dengan multikomorbid apalagi renta. Ada laporan di Norwegia kematian pasien lansia setelah divaksin. Memang jumlahnya tidak signifikan, tetapi karena ini vaksin baru maka menjadi perhatian. Dan setelah diselidiki pemerintah Norwegia, yang meninggal lansia renta," jelas dia seperti dikutip Antara, Minggu (6/6).

Belakangan setelah dipelajari, ternyata tidak ada hubungan langsung antara vaksin COVID-19 dengan kerentaan. Walau begitu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyarankan setiap negara memperhatikan kondisi populasi renta karena vaksin bisa menimbulkan efek samping atau KIPI.

Baca Juga:

Vaksinasi COVID-19 Bagi Lansia di Jabar Masih Sangat Rendah

Selain masalah keamanan, efektivitas vaksin yang menurun pada lansia renta juga menjadi pertimbangan. Oleh karena itu, merujuk aspek manfaat yang menurun dan keamanannya yang belum diketahui pasti, maka PERGEMI pun menyarankan penundaan vaksinasi COVID-19 pada lansia renta.

"Pada pasien renta, KIPI ringan seperti demam, stres ringan bisa jatuh pada berat. Prinsip kehati-hatian, makanya kami sarankan ditunda dulu. Kecuali nanti banyak penelitian yang menunjukkan ini aman," tandas Lazuardhi. (*)

#COVID-19 #Kasus Covid #Anggaran COVID #Vaksin Covid-19 #Satgas COVID-19
Bagikan

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Informasi ini diunggah akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela”.
Frengky Aruan - Senin, 09 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Indonesia
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/6), mengakui ada kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 04 Juni 2025
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Indonesia
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) meminta masyarakat meningkatkan protokol kesehatan yang pernah dilakukan pada musim pandemi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Bagikan