Lingkungan Hidup

Upaya Besar Selamatkan Badak Sumatra

Iftinavia PradinantiaIftinavia Pradinantia - Jumat, 29 April 2022
Upaya Besar Selamatkan Badak Sumatra

Populasi Badak Sumatera hanya 80 ekor (Summer: Pexels/Frans van Heerden)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SPESIES badak sumatra berada di bawah bayang-bayang kepunahan. Populasi badak yang ada di alam saat ini hanya 80 ekor. Membantu menjaga eksistensi mereka tentu membutuhkan usaha yang luar biasa besar. Seperti yang dilakukan Dedy Yansyah dari Forum Konservasi Leuser (FKL).

Dedy menjelaskan populasi badak di Leuser semakin terisolasi dan terpisah satu sama lain sebagai akibat berbagai pembangunan jalan, perambahan, dan penebangan yang membelah kawasan hutan. “Hal Ini telah mempersulit populasi badak sumatra untuk berkembang biak secara alami di habitat aslinya. Oleh karena itu, untuk menyelamatkan populasi badak, upaya penyatuan populasi yang tersisa diperlukan," urai Dedy.

BACA JUGA:

Generasi Muda Mainkan Peran Penting Jaga Lingkungan


“Kita sering lupa betapa manusia sangat bergantung pada alam. Ketika berbicara tentang melestarikan lingkungan, kita benar-benar berbicara tentang menjaga masa depan kita, karena alam menyediakan sumber daya penting untuk kelangsungan hidup kita dan generasi berikutnya,” tutur Dedy.

badak
Dedy Yansyah selamatkan populasi badak (FOTO: Kike Arnal)

Kawasan Ekosistem Leuser telah dikenal dunia sebagai tempat terakhir di bumi tempat spesies badak, gajah, harimau, dan orangutan sumatra hidup berdampingan di alam liar. Di sana, setiap spesies memainkan peran vital bagi kelangsungan ekosistem. Badak memainkan perannya dengan meregenerasi memakan buah-buahan kemudian menyebarkan kotoran yang kaya nutrisi, penuh dengan benih tumbuhan, ke seluruh penjuru hutan. Simbiosis mutualisme dalam eksistensi badak-hutan ini tidak dapat digantikan spesies lain. Itu berarti kepunahan badak akan berdampak besar pada bentang alam mencakup 2,2 juta hektare hutan di Aceh, tempat 4 juta masyarakat Aceh menggantungkan hidup mereka.

konservator
Dedy Yansyah dan FKL Ranger Wildlife Patrol Team (FOTO: Junaidi Hanafiah)

Upayanya dalam menyelamatkan spesies badak dari ancaman kepunahan di Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) membuatnya mendapatkan apresiasi dari badan amal konservesi satma liar Inggris, Whitley Fund for Nature. “Ini kesempatan terakhir kita untuk menyelamatkan sisa populasi badak sumatra dari kepunahan,” ujar Dedy ketika dihubungi melalui surat elektronik setelah menerima penghargaan Whitley Awards.

Dengan menerima anugerah Whitley Award 2022, Dedy akan bekerja sama dan mendukung upaya pemerintah dalam pemantauan dan patroli hutan untuk mencegah perburuan dan mengamankan habitat badak di Leuser. Whitley Awards adalah penghargaan bergengsi dunia di bidang pelestarian alam. Penganugerahan ini diberikan kepada tokoh-tokoh di seluruh dunia garda terdepan yang bekerja bersama dengan masyarakat di akar rumput untuk kelestarian keanekaragaman hayati, mitigasi perubahan iklim, dan kesejahteraan manusia dengan total hadiah mencapai 40.000 pound sterling atau sekitar Rp 727 juta.(Avia)



#Lingkungan Hidup Dan Kehutanan #Badak #Taman Badak #Pembunuhan Badak
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Indonesia
Sarinah Jakarta E-Prix Sukses Kelola 21,4 Ton Sampah, Diubah Jadi Bahan Baku Baru dan Kompos
Capaian ini sejalan dengan semangat penyelenggaraan event yang mengedepankan keberlanjutan, efisiensi energi, dan penggunaan kendaraan berbasis listrik.
Dwi Astarini - Rabu, 23 Juli 2025
Sarinah Jakarta E-Prix Sukses Kelola 21,4 Ton Sampah, Diubah Jadi Bahan Baku Baru dan Kompos
Indonesia
Laut Penuh Sampah, Produksi Oksigen Berkurang
Suplai oksigen ke manusia akan berkurang.
Dwi Astarini - Rabu, 20 November 2024
Laut Penuh Sampah, Produksi Oksigen Berkurang
Lifestyle
WWF Laporkan Penurunan Drastis Populasi Satwa Liar Dunia
Dwi Astarini - Jumat, 11 Oktober 2024
WWF Laporkan Penurunan Drastis Populasi Satwa Liar Dunia
Dunia
Tingkatkan Aksi Pengurangan Polusi Plastik, Korsel, China, dan Jepang Duduk Bersama
Pertemuan itu akan membahsa instrumen pengaturan polusi plastik yang mengikat secara internasional.
Dwi Astarini - Senin, 30 September 2024
Tingkatkan Aksi Pengurangan Polusi Plastik, Korsel, China, dan Jepang Duduk Bersama
Lifestyle
Perubahan Iklim makin Nyata, Gen Z dan Alpha Paling Terdampak
WMO menyebut bahwa pada 2050, dalam skenario terburuk, negara-negara di dunia akan menghadapi tidak hanya bencana hidrometeorologi.
Dwi Astarini - Jumat, 23 Agustus 2024
Perubahan Iklim makin Nyata, Gen Z dan Alpha Paling Terdampak
Dunia
Langkah Gesit China dalam Paten Hijau
China mengamankan posisi teratas dalam hal pengajuan paten hijau.
Dwi Astarini - Kamis, 08 Agustus 2024
Langkah Gesit China dalam Paten Hijau
Indonesia
Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Gelar Festival Ekonomi Sirkular Terbesar di Indonesia
Festival Ekonomi Sirkular (FES) kedua Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 18 Juli 2024
Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Gelar Festival Ekonomi Sirkular Terbesar di Indonesia
Indonesia
Pemburu Klaim Bunuh 26 Badak Jawa, Menteri Siti Janji Beri Tindakan Hukum
Pemerintah baru memasang 79 sampai 130-140-an camera trap di kawasan TN Ujung Kulon.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 12 Juni 2024
Pemburu Klaim Bunuh 26 Badak Jawa, Menteri Siti Janji Beri Tindakan Hukum
Indonesia
30 Brimob Diterjunkan Buru Kelompok Pemburu Badak Jawa Ujung Kulon
Polda Banten menetapkan 14 tersangka sindikat pemburuan badak jawa Ujung Kulon, dengan 8 orang masih berstatus buron
Wisnu Cipto - Selasa, 11 Juni 2024
30 Brimob Diterjunkan Buru Kelompok Pemburu Badak Jawa Ujung Kulon
Indonesia
#AllEyesOnPapua Seruan Jaga Lingkungan Papua
Netizen Indonesia pun turut menyampaikan pendapatnya, dengan berkomentar jaga hutan papua. Mereka kompak merasakan mirisnya perlindungan masyarakat adat.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 04 Juni 2024
#AllEyesOnPapua Seruan Jaga Lingkungan Papua
Bagikan