Abaikan Hoaks Rasis di Medsos, Warga Pendatang Diimbau Balik ke Wamena

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Jumat, 04 Oktober 2019
Abaikan Hoaks Rasis di Medsos, Warga Pendatang Diimbau Balik ke Wamena

Kerusuhan di Papua yang terlihat dari Bandara Wamena. (Dok.istimewa/Ant)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Direktur Eksekutif Freedom Institute, Rizal Mallarangeng meyakini interaksi kehidupan antara warga pendatang dan warga asli Papua sudah berjalan lama. Interaksi yang berjalan harmonis itu harus diciptakan kembali setelah berhasil dihancurkan maraknya dengung hoaks rasis di media sosial (medsos).

“Keharmonisan hidup berdampingan antara siapa pun yang tinggal di Bumi Cendrawasih sudah terpupuk dari dulu hingga sekarang. Karenanya, adanya hoaks dan isu rasisme sangat disayangkan terjadi. Jadi jika ada kerusuhan seperti kemarin, maka itu pasti diciptakan oleh pihak lain yang ingin memecah belah," kata Rizal dalam keterangannya kepada wartawan, Jum’at (4/10).

Baca Juga:

Demi NKRI, KKSS Berharap Warganya Tidak Tinggalkan Wamena

Oleh sebab itu, Rizal mengimbau kepada warga Papua untuk lebih selektif menerima informasi. Kabar bohong yang sengaja diciptakan dinilainya bisa memunculkan disintegrasi. Dia meyakini, warga pendatang yang sudah lama menetap di Wamena akan kembali.

"Saya yakin, warga pendatang yang sudah lama tinggal di Wamena, dan sudah menjadi warga lokal akan kembali ke Wamena. Karena selama ini, hubungan antara mereka dengan warga asli sudah sangat kondusif," jelas Rizal.

Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya yang semakin kondusif pasca kerusuhan pada 22 September lalu, membuat sebagian besar warga pendatang yang masih tinggal di pos-pos pengungsian ingin segera kembali ke rumah asalnya di kota tersebut.

Baca Juga:

Kisah Perantau Minang yang Selamat dari Kerusuhan Wamena dengan Pura-pura Mati

Para pendatang, yang sudah 20 tahun tinggal, bekerja, atau membuka usaha di Wamena, menyatakan sebelumnya tidak pernah ada masalah dengan warga asli Papua. Oleh karena itu mereka yakin akan kembali rukun dan menjalani kehidupan normal seperti sediakala.

"Kami saling kenal dan hidup rukun. Oleh karena itu saya ingin kembali. Bukan hanya ingin meneruskan usaha, tapi juga karena saya yakin mereka juga baik terhadap kami," ujar Satria, ibu dua anak yang sudah 19 tahun tinggal di Wamena.

Suasana pengungsi korban demo rusuh yang ditampung sementara di Tongkonan Kotaraja (ANTARA/Musa Abubar)
Suasana pengungsi korban demo rusuh yang ditampung sementara di Tongkonan Kotaraja Papua (ANTARA/Musa Abubar)

Satria yang mengungsi di Masjid Al Aqsha, Jalan Polres Kota Sentani, Jayapura menambahkan saat kerusuhan terjadi, dirinya diselamatkan oleh warga Papua yang juga menolong warga lainnya untuk bersembunyi ke gereja terdekat di Wamena.

"Jadi sebenarnya, kami hidup sangat rukun. Para perusuh yang merusak dan membuat situasi Wamena. Jika sudah aman, kami ingin kembali," tutur warga pendatang itu. (Knu)

Baca Juga:

Polri: Benny Wenda Desain Kerusuhan Demo Wamena

#Papua
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Berita Terkait

Indonesia
Penggalian Lubang Suplai Makanan 7 Pekerja Tambang Freeport Terjebak Longsor Terhadang Lumpur
"Alat berat tidak bisa masuk ke dalam terowongan karena begitu diangkat lumpurnya maju-maju terus."
Wisnu Cipto - Kamis, 11 September 2025
Penggalian Lubang Suplai Makanan 7 Pekerja Tambang Freeport Terjebak Longsor Terhadang Lumpur
Indonesia
Semua Tewas, Ini Nama 4 Korban Helikopter Intan Angkasa Jatuh di Mimika Papua
Saat tim SAR tiba lokasi, kondisi helikopter nahas itu dalam keadaan sudah terbakar dan berada di sisi jurang pada ketinggian sekitar 11.000 feet.
Wisnu Cipto - Kamis, 11 September 2025
Semua Tewas, Ini Nama 4 Korban Helikopter Intan Angkasa Jatuh di Mimika Papua
Indonesia
Tambang Freeport Longsor, 7 Pekerja Masih Terjebak
Peristiwa longsor terjadi di dalam area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) pada Senin (8/9) malam sekitar pukul 23.21 WIT.
Wisnu Cipto - Selasa, 09 September 2025
Tambang Freeport Longsor, 7 Pekerja Masih Terjebak
Indonesia
Tembak Mati Warga Sipil, Pratu TB Ditahan di Pomdam XVII Cendrawasih
Pelaku Pratu TB sempat melarikan diri dengan menggunakan kendaraan dengan nomor polisi PA 1709 AV.
Wisnu Cipto - Kamis, 04 September 2025
Tembak Mati Warga Sipil, Pratu TB Ditahan di Pomdam XVII Cendrawasih
Indonesia
Sorong Memanas: Mobil Dinas Gubernur Papua Barat Daya Ikut Hancur Dirusak Massa
Mobil dinas Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu turut menjadi korban pengerusakan massa dalam aksi penolakan pemindahan Tapol yang berujung ricuh di Kota Sorong
Wisnu Cipto - Rabu, 27 Agustus 2025
 Sorong Memanas: Mobil Dinas Gubernur Papua Barat Daya Ikut Hancur Dirusak Massa
Indonesia
Sorong Memanas Imbas Pemindahan Tapol: Massa Blokade Jalan hingga Rusak Rumah Kajari
Empat tapol yang dipindahkan merupakan anggota Negara Federal Republik Papua Barat (NFRPB) ke Makasar.
Wisnu Cipto - Rabu, 27 Agustus 2025
Sorong Memanas Imbas Pemindahan Tapol: Massa Blokade Jalan hingga Rusak Rumah Kajari
Indonesia
2 Brimob Tewas di Nabire, Reka Ulang Peragakan 23 Adegan
Usai rekonstruksi, tersangka Suplianus Bagau kembali diamankan ke Rutan Polres Nabire.
Wisnu Cipto - Rabu, 27 Agustus 2025
2 Brimob Tewas di Nabire, Reka Ulang Peragakan 23 Adegan
Indonesia
Operasional Bandara Ilaga Papua Sudah Normal Setelah Insiden Kebakaran Pesawat
Pesawat Aviasi Puncak PK-PPI jenis Grand Caravan kehilangan kendali sesaat setelah mendarat, lalu menabrak Pos Pasgat TNI-AU di ujung landas pacu Bandara Aminggaru, Ilaga.
Wisnu Cipto - Selasa, 26 Agustus 2025
Operasional Bandara Ilaga Papua Sudah Normal Setelah Insiden Kebakaran Pesawat
Indonesia
Segerombolan Anggota KKB Pelaku Pembunuhan Polisi di Papua Akhirnya Ditangkap
Penangkapan ini berkaitan dengan kasus pembunuhan terhadap Brigpol Arif Maulana dan Bripda Nelson Runaki di Nabire.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 21 Agustus 2025
Segerombolan Anggota KKB Pelaku Pembunuhan Polisi di Papua Akhirnya Ditangkap
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Ribuan Rakyat Papua Gelar Aksi Memohon agar Jokowi kembali Menjadi Presiden
Tidak ditemukan informasi dari laman berita kredibel atau akun resmi pemerintahan yang membenarkan klaim tersebut.
Dwi Astarini - Senin, 18 Agustus 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Ribuan Rakyat Papua Gelar Aksi Memohon agar Jokowi kembali Menjadi Presiden
Bagikan