Demi NKRI, KKSS Berharap Warganya Tidak Tinggalkan Wamena

Eddy FloEddy Flo - Kamis, 03 Oktober 2019
 Demi NKRI, KKSS Berharap Warganya Tidak Tinggalkan Wamena

Dewan Penasehat Kerukunan Keluarga Sulawesi Jawa Timur, Lukman Ladjoni (MP/Budi Lentera)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.Com - Pasca kerusuhan yang terjadi di Wamena, banyak warga yang mengungsi. Namun, warga Sulawesi Selatan yang ada di Wamena, diharapkan tidak ikut mengungsi.

"Kalau semua mengungsi dari Wamena, nantinya Wamena malah terkesan tidak NKRI." kata Dewan Penasehat Kerukunan Keluarga Sulawesi Jawa Timur, Lukman Ladjoni saat ditemui di Surabaya dalam seminar tol laut, (3/10).

Baca Juga:

Polisi Pastikan Tetap Proses Kasus Dandhy Laksono

Lukman Ladjoni membeberkan, bahwa apa yang terjadi di Wamena disebabkan adanya miskomunikasi akibat dari kecemburuan sosial, yang kemudian dimanfaatkan oleh provokator.

Para pangungsi kerusuhan Wamena
Suasana pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh tim gabungan kesehatan dari Dinas Kesehatan, dan TNI/Polri kepada pengungsi asal Wamena di Koramil Wamena, Kabupaten Jayawijaya. (ANTARA News Papua/Paminto Widodo)

"Makanya, warga Sulawesi Selatan yang ada atau yang masih di sana, akan bertahan di sana. Kalau semua keluar dari Wamena, maka Papua kesannya tidak NKRI lagi." kata Lukman Ladjoni.

Sebenarnya, lanjut Lukman Ladjoni, himbauan ini bukan usulan dirinya semata. Tetapi juga disampaikan pula oleh Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan.

Mengenai jaminan keselamatan warga Sulawesi Selatan di Wamena, Lukman Ladjoni mempercayakan semua pada aparat, dalam hal ini adalah TNI Polri.

"Kan ada TNI Polri. Kalau TNI dan Polri tidak bisa menjamin keselamatan warga, lantas apa tanggung jawab mereka." lanjutnya.

Lukman Ladjoni pun berandai-andai dan mengkhawatirkan, kondisi Indonesia pada tahun tahun mendatang.

"Pertanyaannya, apakah pada tahun tahun mendatang, Merah-Putih masih bisa berkibar dari Sabang sampai Merauke? Saat ini pelaku sejarah yang berjiwa nasionalis masih ada. Kedepan sudah dimakan usia. Yang ada hanya sisa sisa orang era reformasi yang pintar pintar tapi belum tentu nasionalis." ujarnya.

Baca Juga:

Polisi Tuding KNPB Sebagai Dalang Kerusuhan di Wamena

Oleh sebab itu, untuk mengantipasi hal hal yang tidak diinginkan, tokoh tokoh nasionalis diharapkan turun tangan untuk kembali menggerakan semangat persatuan.

Seperti diketahui, akibat kerusuhan tersebut, puluhan warga Sulawesi Selatan banyak yang menjadi korban dan mengungsi ke daerah asal. Bahkan, warga Jawa pun demikian. Sedikitnya 120 warga Jatim, sudah mengungsi dan tiba di Malang Jawa Timur dua hari kemarin.(*)

Berita ini ditulis berdasarkan laporan Budi Lentera, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Jawa Tengah.

Baca Juga:

Menkes Pastikan Fasilitas Kesehatan dan Tenaga Medis di Wamena Aman

#Konflik Papua #Kerusuhan Massa #Sulawesi Selatan #TNI-Polri
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Pengamat Ingatkan Indonesia Bisa Seperti Nepal, Fenomenanya Mirip Pejabat Flexing dan Korup
Kesewenang-wenangan dan kesombongan kaum elite yang sudah memuakkan publik membuat amuk massal menjadi sangat brutal.
Dwi Astarini - Sabtu, 13 September 2025
Pengamat Ingatkan Indonesia Bisa Seperti Nepal, Fenomenanya Mirip Pejabat Flexing dan Korup
Indonesia
Bentuk Tim Pencari Fakta Kerusuhan Demo, 6 Lembaga HAM Bantah Jalani Instruksi Prabowo
Keenam lembaga HAM negara itu juga menegaskan pembentukan tim pencari fakta ini bukan atas instruksi Presiden Prabowo Subianto.
Wisnu Cipto - Jumat, 12 September 2025
Bentuk Tim Pencari Fakta Kerusuhan Demo, 6 Lembaga HAM Bantah Jalani Instruksi Prabowo
Indonesia
Kondisi Nepal Memanas akibat Kerusuhan, Kemlu Jamin 134 WNI Tak Ada yang Jadi Korban
KBRI Dhaka turut berkoordinasi dengan otoritas Nepal untuk membantu WNI.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 12 September 2025
Kondisi Nepal Memanas akibat Kerusuhan, Kemlu Jamin 134 WNI Tak Ada yang Jadi Korban
Dunia
Tentara Nepal Bergerak Pulihkan Ketertiban, Perintahkan Warga Tetap di Rumah
Militer jarang dikerahkan di Nepal dan awalnya tetap berada di barak ketika polisi gagal mengendalikan situasi.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
 Tentara Nepal Bergerak Pulihkan Ketertiban, Perintahkan Warga Tetap di Rumah
Indonesia
Halte Transjakarta Senen Ganti Nama Jadi Jaga Jakarta, Pramono Ungkap Alasannya
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengungkapkan alasan mengapa nama Halte Transjakarta Senen diganti. Kini, halte tersebut dinamakan Jaga Jakarta.
Soffi Amira - Senin, 08 September 2025
Halte Transjakarta Senen Ganti Nama Jadi Jaga Jakarta, Pramono Ungkap Alasannya
Indonesia
SETARA Institute desak Prabowo Ungkap Dalang di Balik Kerusuhan Demo, Rakyat juga Berhak Tahu
Ketua Dewan Nasional SETARA Institute, Hendardi mengatakan, Presiden RI, Prabowo Subianto, harus segera membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta yang kredibel.
Soffi Amira - Senin, 08 September 2025
SETARA Institute desak Prabowo Ungkap Dalang di Balik Kerusuhan Demo, Rakyat juga Berhak Tahu
Indonesia
Sempat Rusak Parah, Halte Transjakarta Senen Segera Diresmikan Kembali
Halte Transjakarta Senen akan segera diresmikan pada Senin (8/9). Hal itu diungkapkan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung.
Soffi Amira - Minggu, 07 September 2025
Sempat Rusak Parah, Halte Transjakarta Senen Segera Diresmikan Kembali
Indonesia
Kuasa Hukum Sebut Delpedro Marhaen tak Punya Kuasa untuk Memicu Kerusuhan di Jakarta
Tim Advokasi untuk Demokrasi (TAUD) mengkritisi proses hukum Direktur Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen. Ia disebut tak punya kuasa untuk memicu kerusuhan di Jakarta.
Soffi Amira - Minggu, 07 September 2025
Kuasa Hukum Sebut Delpedro Marhaen tak Punya Kuasa untuk Memicu Kerusuhan di Jakarta
Indonesia
Bantah Indonesia akan Terapkan Situasi Darurat setelah Demo, Kepala Badan Investigasi Khusus Nyatakan Situasi sudah Aman
Aries Marsudiyanto memastikan situasi nasional sudah terkendali setelah kerusuhan.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Bantah Indonesia akan Terapkan Situasi Darurat setelah Demo, Kepala Badan Investigasi Khusus Nyatakan Situasi sudah Aman
Indonesia
Komisi V DPR Minta Fasilitas Umum yang Rusak Akibat Kerusuhan Segera Diperbaiki
Menteri Pekerjaan Umum mengungkapkan bahwa total kerugian akibat aksi massa di sejumlah wilayah di Indonesia mencapai hampir Rp 900 miliar.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 04 September 2025
Komisi V DPR Minta Fasilitas Umum yang Rusak Akibat Kerusuhan Segera Diperbaiki
Bagikan