8 Kementerian Lembaga Mitra Komisi II Terimbas Efisiensi Anggaran, Paling Besar ATR/BPN Sampai Rp 2 Triliun


Suasana Rapat Kerja dan Rapat Dengar Pendapat Komisi II DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/2/2025). ANTARA/Rio Feisal
MerahPutih.com - Presiden Prabowo Subianto meminta penghematan anggaran hingga Rp 306,69 triliun. Sementara, untuk belanja kementerian/lembaga (K/L), Presiden Prabowo memerintahkan efisiensi sebesar Rp 256,1 triliun.
Komisi II DPR RI menyetujui efisiensi atau perubahan pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2025 dari delapan mitra kerja komisi sebagai tindak lanjut instruksi Presiden RI Prabowo Subianto.
"Untuk keseluruhan, anggota dan pimpinan, bisa disetujui?" tanya Ketua Komisi II DPR RI Muhammad Rifqinizamy Karsayuda yang dijawab setuju secara serempak oleh anggota komisi dalam Rapat Kerja dan Rapat Dengar Pendapat Komisi II DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/2).
Adapun delapan mitra kerja komisi yang pagu anggarannya disetujui meliputi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI.
Baca juga:
KPK Kena Pemotongan Anggaran Rp 201 Miliar, Apa Dampaknya?
Berikutnya Badan Kepegawaian Negara (BKN), Lembaga Administrasi Negara (LAN), Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), serta Ombudsman RI (ORI).
Lomisi yang membidangi pemerintahan dalam negeri, pertanahan, dan pemberdayaan aparatur tersebut menyepakati efisiensi atau perubahan pagu APBN yang disetujui sebagai berikut:
- Kementerian PANRB
Pagu awal: Rp 392.980.127.000,00
Efisiensi: Rp 184.900.000.000,00
Pagu akhir: Rp 208.080.127.000,00
Kementerian ATR/BPN
Pagu awal: Rp 6.454.781.052.000,00
Efisiensi: Rp 2.011.800.000.000,00
Pagu akhir: Rp 4.442.981.052.000,00
KPU RI
Pagu awal: Rp 3.062.311.327.000,00
Efisiensi: Rp 843.200.000.000,00
Pagu akhir: Rp 2.219.111.327.000,00
- Bawaslu RI
Pagu awal: Rp 2.416.945.124.000,00
Efisiensi: Rp 955.000.000.000,00
Pagu akhir: Rp 1.461.945.124.000,00
- BKN RI
Pagu awal: Rp 798.342.991.000,00
Efisiensi: Rp 195.100.000.000,00
Pagu akhir: Rp 603.242.991.000,00
- LAN RI
Pagu awal: Rp 328.488.668.000,00
Efisiensi: Rp 91.400.000.000,00
Pagu akhir: Rp 237.088.668.000,00
- ANRI
Pagu awal: Rp 293.795.636.000,00
Efisiensi: Rp 93.100.000.000,00
Pagu akhir: Rp 200.695.636.000,00
- Ori
Pagu awal: Rp 255.591.019.000,00
Efisiensi: Rp 91.600.000.000,00
Pagu akhir: Rp 163.991.019.000,00
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Legislator Minta Anggaran Kesehatan RAPBN 2026 Wajib Berorientasi pada Kebutuhan Rakyat

Prabowo: Efisiensi Anggaran Jangan Diartikan Potong Transfer Daerah

DPR-Pemerintah Sepakati Asumsi RAPBN 2026, Suku Bunga dan Rupiah Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi?

Prabowo Pasang Target Ambisius 5,4 Persen, Puan Maharani Buka-bukaan Soal Langkah DPR Bahas APBN 2026

Tunjangan Rumah Anggota DPR Rp 50 Juta Tuai Kritik, Dituding Abaikan Efisiensi Anggaran

Belanja Negara Tahun 2026 Tembus Rp 3.700 Triliun! Prabowo Pastikan Efisiensi Anggaran Tetap Berlangsung

Banggar DPR Ketok Palu Target APBN 2026, Kedaulatan Pangan dan Energi Jadi Prioritas

DPR dan Pemerintah Sahkan Postur RAPBN dan RKP 2026, Pertumbuhan Ekonomi Dipatok Paling Tinggi 5,8 Persen

Raker Menkeu, Kepala Bappenas, Gubernur BI dengan Banggar DPR Bahas Pendahuluan RAPBN Tahun Anggaran 2026

Menteri PU Ajukan Tambahan Anggaran Rp 68,8 T, Alokasinya ke 14 Sektor
