5 Kiat Mengedukasi Anak Tentang Diabetes pada Orangtua


Membahas tentang diabetes dengan anak. (Foto: Unsplash/tyson)
DIABETES merupakan kondisi kesehatan yang terjadi karena sebuah proses alami. Selain gaya hidup yang kurang sehat, salah satu faktor yang berisiko akan diabetes adalah keturunan. Mereka yang memiliki riwayat keturunan dengan diabetes, cenderung lebih rentan. Terlebih jika tidak mengindahkan pola hidup dan makan yang teratur.
Meski demikian, pemahaman tentang diabetes harus dipahami semua orang, termasuk anak-anak. Dengan menanamkan informasi terkait diabetes sejak dini, besar kemungkinan risiko dari kondisi tersebut dapat dihindari anak.
Jika kondisi ini terjadi padamu dan ingin membahasnya dengan anak, kamu bisa melakukan beberapa pendekatan ini seperti yang dilansir laman Healthline.
Baca juga:
1. Rencanakan Percakapan

Rencanakan waktu dan tempat yang dirasa terbaik untuk akan melakukan percakapan. Kemudian, pikirkan obrolan ringan terkait diabetes dan cara menyampaikannya. Jangan ragu untuk meminta nasihat seseorang. Perlu diingat untuk menjaga nada suara dan bahasa tubuh yang positif saat berbicara dengan anak.
2. Jelaskan diabetes dengan cara yang ramah

Menurut American Academy of Pediatrics, orangtua harus membingkai masalah kesehatan menggunakan bahasa yang sesuai dengan tahap perkembangan anak. Misalnya, untuk anak 2-6 tahun, orangtua harus menjelaskannya dengan sederhana.
Usia 7-11 tahun, orangtua dapat menjelaskan sedikit lebih banyak. Sementara, anak usia 12 tahun ke atas, orangtua dapat lebih transparan dan terbuka saat mendiskusikan kondisinya. Termasuk, perawatan dan ketidakpastian dari kondosi tersebut.
3. Yakinkan bahwa semuanya akan baik-baik saja

Cara meyakinkan anak bisa dilakukan dengan mengatakan bahwa diabetes dapat dikelola. Bersedialah untuk menjawab pertanyaan yang mungkin dilontarkan anak. Hal yang paling utama, harus tetap positif saat menangani kekhawatiran anak.
Baca juga:
4. Jelaskan bagaimana hal-hal akan berubah

Menurut laman Healthline, diagnosis kondisi kritis dapat menyebabkan perubahan besar dalam lingkungan keluarga. Misalnya, perubahan makanan yang disimpan di rumah dan rutinitas kamu mungkin berubah.
Jelaskan pada anak, terkait perubahan yang terjadi di lingkungan rumah. Penting untuk mendiskusikan cara-cara yang dapat mereka lakukan untuk mendukung orangtuanya.
5. Ajari anak apa yang harus dilakukan jika terjadi keadaan darurat

Penting untuk mengajari anak tentang tanda-tanda kadar gula darah tinggi atau rendah. Misalnya, saat pengidap terlihat lemas dan kelelahan, itu berarti kadar gula darah sedang tinggi.
Dalam menghadapi kondisi darurat, penting menyiapkan daftar kondisi kondisi medis dan obat-obatan untuk mengatasinya, di tempat yang mudah diakses oleh anak-anak. (Cil)
Baca juga:
Pentingnya Edukasi dan Kesadaran Tentang Anak Penyintas Diabetes
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Datangi Polda Metro, KPAI Kawal Ratusan Anak yang Ditangkap Saat Demo 25 Agustus
