Kesehatan

Pentingnya Edukasi dan Kesadaran Tentang Anak Penyintas Diabetes

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Rabu, 01 September 2021
Pentingnya Edukasi dan Kesadaran Tentang Anak Penyintas Diabetes

Edukasi dan Kesadaran tentang anak-anak penyintas diabetes sangat penting (Foto: pixabay/polina tankilevitch)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

ANAK pengidap diabetes bisa dipandang berbeda oleh masyarakat. Oleh karena itu, edukasi dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang anak-anak penyintas diabetes sangat penting.

Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof. dr Aman Bhakti Pulungan mengatakan masih ada stigma tertentu bagi anak-anak penyintas diabetes, khususnya di sekolah maupun kalangan teman-teman sebayanya.

Baca Juga:

Pentingnya Pencegahan dan Deteksi Dini Diabetes

Pentingnya kesadaran lingkungan akan anak-anak penyintas diabetes. (Foto: pixabay/tumisu)

Mirisnya, banyak juga orang yang berpikir bahwa anak-anak pengidap diabetes bisa menularkan penyakitnya pada orang lain.

"Tantangan terbesar, lebih kepada bagaimana lingkungan harus menerima mereka (anak-anak penyandang diabetes) sebagai orang normal. Karena, mereka memiliki hak untuk melakukan dan menjadi apa saja. Ini adalah yang utama," jelas Prof. Aman, seperti yang dikutip dari laman Antara.

Prof. Aman juga mengatakan bahwa stigma yang terbentuk bisa memengaruhi pasien anak-anak dalam melihat serta menerima dirinya sendiri.

Menurut Prof. Aman, menangani anak-anak penyintas diabetes sebagai diagnosis medis mungkin tidak sulit, tapi, untuk membuat mereka seperti orang normal pada umumnya sangat sulit.

Anak-anak penyintas diabetes di sekolah diperlakukan berbeda dengan orang lain. Meski begitu, menurut Prof. Aman, mereka bisa menjadi apa saja di masa depan, seperti Dokter, Menteri Kesehatan atau musisi. Celakanya, stigma di masyarakat yang paling menantang. Karena itu perlu lebih banyak pendidikan serta kesadaran.

Baca Juga:

Pengidap Diabetes, Kenali Tips Penting Ini Agar Lancar Berpuasa

Diabetes tipe 1 kerap terjadi pada anak dan remaja. (Foto: pixabay/bru-no)

Diabetes tipe 1 lah yang lebih sering terjadi pada anak dan remaja. Tapi diabetes tipe 1 juga bisa menyerang bayi, balita, hingga orang dewasa.

Biasanya diabetes tipe 1 terjadi karena adanya kelainan autoimun, yakni sistem kekebalan tubuh anak merusak atau menghancurkan pankreasnya sendiri. Akibatnya, fungsi pankreas menjadi terganggu .

Dampaknya, anak-anak penyintas diabetes tipe 1 hanya menghasilkan sedikit atau bahkan tak menghasilkan hormon insulin sama sekali. Kondisi tersebut bisa menyebabkan kadar gua darah meningkat, dan lama kelamaan bisa merusak organ dan jaringan tubuh.

Angka kejadian diabetes pada anak juga cukup banyak. Berdasarkan data dari IDAI, angka kejadian diabetes pada anak usia 0-18 tahun di Indonesia, meningkat hingga lebih dari 1.000 kasus dalam 10 tahun terakhir ini. (ryn)

Baca Juga:

Ketahui! Cara Ampuh Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut

#Kesehatan #Penyakit Diabetes
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Bagikan