5.543 Jiwa Terdampak Kekeringan di Desa Jaya Bakti Banggai


TRC BPBD Kabupaten Banggai menyalurkan bantuan air bersih kepada masyarakat di Desa Jaya Bakti, Kabupaten Banggai, Kamis (28/9/2023). (ANTARA/HO-BPBD Sulteng)
MerahPutih.com - Sebanyak 1.325 Kepala Keluarga (KK) atau 5.543 jiwa terdampak kekeringan di Desa Jaya Bakti, Kecamatan Pagimana, Kabupaten Banggai.
"Desa Jaya Wijaya, Kabupaten Banggai sejak awal September mulai terdampak kekeringan dan sekitar 5.543 jiwa mengalami kekurangan air bersih sebagai dampak musim kemarau serta cuaca ekstrem El Nino," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah, Akris Fattah Yunus di Palu, Kamis (28/9)
Baca Juga
4.382 Keluarga di Bantul Terdampak Kekeringan akibat Kemarau Panjang
Ia menjelaskan, berdasarkan rilis Badan Meteorologi, klimatologi dan Geofisika (BMKG), potensi musim kemarau berkepanjangan dengan peringatan fenomena El Nino terjadi di beberapa wilayah, termasuk Sulteng dan hasil monitoring hingga pertengahan tahun 2023, sebanyak 63 persen dari zona musim telah memasuki musim kemarau, salah satunya adalah Kabupaten Banggai.
Menurut dia, kondisi ini menyebabkan jumlah kebutuhan air bersih di wilayah Desa Jaya Bakti menjadi tidak cukup karena debit air sungai yang mulai berkurang. Mata air desa yang digunakan untuk mengisi bak penampungan umum juga mengering.
"Jaringan air desa yang berjarak 12 kilometer dari sumber mata air membuat bak penampungan air desa menjadi kering," tuturnya.
Baca Juga
Ia mengatakan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Banggai berupaya menyalurkan bantuan air bersih sebanyak lima kali angkut atau sekitar 25.000 liter per harinya menggunakan satu unit mobil tangki air.
"Namun berdasarkan laporan sementara, saat ini TRC kami membutuhkan kendaraan mobil tangki air bersih dan jaringan pipa PDAM yang dapat mengaliri air di setiap dusun," katanya.
Ia mengatakan pihaknya sampai saat ini masih melakukan asesmen di lapangan serta berkoordinasi dengan aparat desa serta warga setempat terkait peristiwa kekeringan ini.
Oleh karena itu, Akris mengimbau kepada masyarakat untuk menghemat penggunaan air bersih dengan menggunakan air secukupnya menghadapi fenomena El Nino saat ini. (*)
Baca Juga
Krisis Air Bersih akibat Kekeringan, DPR Desak Pemerintah Segera Bertindak
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
BPBD Jakarta Lebih Pilih Lakukan Hal Ini Dibanding Fokus Penuh pada Operasi Modifikasi Cuaca

Sudah Satu Bulan Kebakaran Hutan dan Lahan Terjadi di Riau, Status Tanggap Darurat Diperpanjang

BNPB Pantau Kondisi Kekeringan di Indonesia, Ribuan Liter Air Dikirim ke Berbagai Desa

Puncak Kemarau, Satuan Tugas Desk Penanganan Karhutla Siaga Hingga Agustus

Jawa Tengah Mulai Dilanda Kekeringan, Warga Mulai Memohon Bantuan Air Bersih

7 Kabupaten di Sumatera Utara Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla

Warga Panik, Buaya Sungai Cerucuk 3,3 Meter Nyasar Masuk Pemandian Umum

BPBD Karawang Laporkan Ratusan Rumah di 3 Kecamatan Terendam Banjir, Tinggi Air hingga 2 Meter

Antisipasi Tsunami, BPBD Bantul Baru Pasang 29 EWS dari Seharusnya 45 di Pesisir Pantai Selatan

Bekasi Dihantui Bau Misterius, Antara Kepanikan Warga dan Upaya BPBD Mengungkap Tabir!
