4.382 Keluarga di Bantul Terdampak Kekeringan akibat Kemarau Panjang

Andika PratamaAndika Pratama - Senin, 18 September 2023
4.382 Keluarga di Bantul Terdampak Kekeringan akibat Kemarau Panjang

Ilustrasi kekeringan (ANTARA/Ali Khumaini/dok).

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - sebanyak 4.382 kepala keluarga (KK) di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, terdampak kekeringan akibat musim kemarau yang berlangsung hingga saat ini. Data ini diambil per 17 September 2023.

Komandan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Aka Luk Luk Firmansyah menyebut data terdampak kekeringan sebanyak 4.382 KK itu terdiri 17.199 jiwa dan tersebar di tujuh kecamatan meliputi 11 kelurahan, 18 pedukuhan.

Baca Juga

Krisis Air Bersih akibat Kekeringan, DPR Desak Pemerintah Segera Bertindak

"Kalau kecamatan yang terdampak belum bertambah dari peta lama, kemudian kelurahan dan pedukuhan juga masih tetap, hanya jumlah keluarga dan jiwanya yang terus bertambah," ujarnya di Bantul, Senin (18/9).

Pada 11 September lalu, BPBD Bantul mencatatkan jumlah data masyarakat terdampak kekeringan sebanyak 3.493 KK yang terdiri 13.814 jiwa, yang tersebar di tujuh kecamatan se-Bantul meliputi 11 kelurahan dan 18 pedukuhan.

Menurut dia, tujuh kecamatan yang terdampak kekeringan itu adalah wilayah Kecamatan Kasihan, Dlingo, Piyungan, Pleret, Pajangan, Imogiri dan Pundong. Meski demikian, wilayah terdampak kekeringan itu, sudah mendapat distribusi atau droping air bersih dari pemerintah.

Baca Juga

18 Kecamatan di Kabupaten Lebak Alami Kekeringan

Total droping air bersih yang sudah didistribusikan per 17 September, kata dia, sebanyak 400 tangki air, berasal dari BPBD Bantul 100 tangki, Palang Merah Indonesia (PMI) Bantul 158 tangki, dan Dinas Sosial (Dinsos) Tagana Bantul 92 tangki dan donasi berjumlah 50 tangki.

"Dengan total sebanyak dua juta liter air bersih yang terdistribusikan. Terbanyak ke wilayah Dlingo dengan sebanyak 1,1 juta liter atau 220 tangki, kemudian wilayah Kasihan sebanyak 360 ribu liter atau setara 92 tangki," katanya mengutip data BPBD Bantul.

Lebih lanjut dia mengatakan, potensi masyarakat Bantul yang terdampak kekeringan dimungkinkan masih terjadi, mengingat musim kemarau di Bantul berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) masih berlangsung hingga November 2023.

"Prakiraan awal musim hujan 2023/2024 D.I Yogyakarta terjadi pada November dasarian III, meliputi Kabupaten Kulon Progo bagian tengah dan selatan, sebagian Kabupaten Bantul bagian barat, bagian tengah dan selatan, Kabupaten Gunungkidul bagian utara," demikian siaran pers BMKG Yogyakarta. (*)

Baca Juga

13 Desa di Karawang Dilanda Kekeringan

#Bencana Kekeringan #Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) #Bantul
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
BPBD Cianjur Jelaskan soal Penetapan Status Siaga Bencana Hidrometeorologi selama 7 Bulan
"Selama tujuh bulan ke depan 354 relawan di seluruh Cianjur disiagakan," kata Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur Asep Sudrajat
Frengky Aruan - Senin, 20 Oktober 2025
BPBD Cianjur Jelaskan soal Penetapan Status Siaga Bencana Hidrometeorologi selama 7 Bulan
Indonesia
Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Warga Diminta Waspada Guguran Lava dan Awan Panas
Warga yang tinggal dekat puncak gunung diminta meningkatkan kewaspadaan.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 04 Oktober 2025
Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Warga Diminta Waspada Guguran Lava dan Awan Panas
Indonesia
Kekuatan Gempa Susulan Menurun, BPBD Minta Warga Nabire Jangan Panik
Gempa susulan terjadi hampir 50 kali, namun kekuatannya semakin menurun, berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Frengky Aruan - Jumat, 19 September 2025
Kekuatan Gempa Susulan Menurun, BPBD Minta Warga Nabire Jangan Panik
Indonesia
Pemerintah Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Canggih Berbasis Integrasi Data
Curah hujan ekstrem ini diperkirakan setara dengan volume hujan satu bulan, namun dapat turun hanya dalam satu hari
Angga Yudha Pratama - Kamis, 18 September 2025
Pemerintah Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Canggih Berbasis Integrasi Data
Indonesia
Status Tanggap Darurat Bali Dicabut, BPBD Ingatkan Warga Tetap Waspada Bencana
Simak langkah-langkah pemulihan pasca-bencana yang akan dilakukan secara kolaboratif
Angga Yudha Pratama - Kamis, 18 September 2025
Status Tanggap Darurat Bali Dicabut, BPBD Ingatkan Warga Tetap Waspada Bencana
Indonesia
Cuaca Ekstrem Diperkirakan Terjadi di Sumatera Selatan 15-18 September, Waspada Potensi Banjir dan Tanah Longsor
Hal ini seperti disampaikan Kepala PelaksanaBadan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) M Iqbal Alisyabana di Palembang, Senin (15/9).
Frengky Aruan - Senin, 15 September 2025
Cuaca Ekstrem Diperkirakan Terjadi di Sumatera Selatan 15-18 September, Waspada Potensi Banjir dan Tanah Longsor
Indonesia
BPBD Jakarta Lebih Pilih Lakukan Hal Ini Dibanding Fokus Penuh pada Operasi Modifikasi Cuaca
Pemetaan wilayah rawan genangan dan banjir serta penyusunan rencana kontinjensi juga dilakukan untuk memastikan penanganan darurat dapat berjalan cepat, tepat, dan terkoordinasi
Angga Yudha Pratama - Selasa, 19 Agustus 2025
BPBD Jakarta Lebih Pilih Lakukan Hal Ini Dibanding Fokus Penuh pada Operasi Modifikasi Cuaca
Indonesia
Jawa Tengah Mulai Dilanda Kekeringan, Warga Mulai Memohon Bantuan Air Bersih
Surat permohonan bantuan air bersih yang pertama diterima BPBD Kabupaten Cilacap dari Pemerintah Desa Bojong di Kecamatan Kawunganten.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 22 Juli 2025
Jawa Tengah Mulai Dilanda Kekeringan, Warga Mulai Memohon Bantuan Air Bersih
Indonesia
7 Kabupaten di Sumatera Utara Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla
Demikian dilaporkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara.
Frengky Aruan - Senin, 21 Juli 2025
7 Kabupaten di Sumatera Utara Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla
Indonesia
Warga Panik, Buaya Sungai Cerucuk 3,3 Meter Nyasar Masuk Pemandian Umum
?"Buaya tersebut diduga berasal dari aliran Sungai Cerucuk karena lokasi pemandian warga tersebut juga merupakan aliran sungai Cerucuk."
Wisnu Cipto - Kamis, 10 Juli 2025
Warga Panik, Buaya Sungai Cerucuk 3,3 Meter Nyasar Masuk Pemandian Umum
Bagikan