4 Penyakit yang Berisiko Menyerang Milenial dan Generasi Z Gaul Jakarta


Milenial dan generasi Z rentan akan penyakit ini (Foto: wsj)
GENERASI milenial dan Z yang suka senang-senang biasanya memiliki agenda yang penuh. Mulai dari merayakan masuk kerja di awal minggu lewat mixed-drink monday, diikuti dengan men-distract pikiran dari kerjaan menumpuk di hari kedua kerja lewat trashed tuesday, menenggak segelas atau dua gelas anggur bersama teman-teman kerja pada wine wednesday, nonton live-music bersama teman-teman kuliah dengan merayakan thirsty thursday sampai akhirnya TGIF (Thank God it's Friday) di bar-bar Jaksel untuk melepas penat di hari terakhir kerja.
Untuk kegiatan akhir pekan, para milenial dan gen Z terkadang telah merencanakan short getaway bersama pasangan atau teman-teman dengan menghabiskan leisure time mereka di luar kota barang semalam atau dua malam.
Sibuknya kehidupan kerap membuat para generasi milenial dan Z ini rentan terserang penyakit.Tanda-tanda kejompoan mulai menggerayangi mereka di usia muda karena semangat mereka yang seolah tidak pernah redup. Berikut empat penyakit yang berisiko menyerang milenial dan Z yang doyan hiburan.
Baca juga:
Bukan Berkeluarga, Ini 3 Prioritas Gen Z dan Milenial Menurut Survei
1. Tifus

Short getaway yang sudah terencana biasanya memasukkan kegiatan-kegiatan seperti mengunjungi cafe hits serta fancy restaurant setempat agar bisa eksis di media sosial. Nah, karena kondisi finansial anak muda yang belum terlalu settled, akhirnya mereka harus mengorbankan salah satu, dan biasanya pola makan yang menjadi korbannya.
Ada yang mengakalinya dengan menyelipkan makanan instan setiap hari, berpuasa, atau makan-makanan sembarangan yang belum tentu sehat dan bersih. Pola makan yang tidak sehat dan kurang teratur bisa berdampak pada berbagai penyakit, tifus salah satunya.
Dilansir dari Halodoc, tifus adalah penyakit yang terjadi karena infeksi bakteri Salmonella typhi yang menyebar melalui makanan dan minuman yang telah terkontaminasi. Berbagai faktor pemicu tifus terjadi karena buruknya sanitasi, kurang bersih mencuci tangan, mengonsumsi sayur yang menggunakan pupuk dari kotoran manusia yang terinfeksi, mengonsumsi produk susu atau olahannya yang telah terkontaminasi, menggunakan toilet yang sudah terkontaminasi, serta melakukan seks oral dengan mereka yang membawa bakteri salmonella typhi.
Baca juga:
2. Mental health

Dilansir dari Blue Cross Blue Shield Associaton (BCBSA), Dr. Vincent Nelson mengatakan bahwa milenial merupakan generasi yang paling banyak terkena gangguan kesehatan mental ketimbang gangguan fisik dibandingkan generasi baby boomers.
Menurut laman healthline, sepuluh kondisi yang paling mempengaruhi generasi milenial adalah depresi berat, kecanduan zat serta alkohol, hipertensi, hiperaktif, kondisi psikotik, penyakit Crohn dan kolitis ulserativa, kolesterol tinggi, kecanduan tembakau, serta diabetes tipe 2.
Deborah Serani, Professor Adelphi University serta penulis buku Living With Depression menjelaskan beberapa faktor yang menjadi penyebab milenial menjadi generasi yang paling rentan terkena gangguan mental, antara lain kecanggihan teknologi, pemberitaan berlebihan yang diterima, pandangan terhadap mentalitas, serta jam kerja yang tidak jelas.
Baca juga:
Gangguan Mental Paling Banyak Menyerang Generasi Milenial, Apa Penyebabnya?
3. Kolesterol tinggi

Karena keseringan makan-makanan tidak sehat, kolesterol tinggi juga sering menjadi penyakit yang lazim dialami milenial dan Gen Z.
Dilansir dari Solinea.pl, kolesterol tinggi menjadi masalah kesehatan kedua tertinggi dari milenial setelah depresi. Kolesterol tinggi dimiliki oleh 11,6% generasi milenial, 7% lebih banyak daripada para generasi pendahulu.
Dilansir dari Mayo Clinic, untuk mencegah kolesterol tinggi kamu bisa melakukan diet garam, yaitu dengan cara mengonsumsi makanan yang tidak mengandung garam terlalu banyak. Kamu juga bisa memperbanyak konsumsi buah, sayur, dan mengurangi konsumsi makanan yang mengandung lemak hewani.
Baca juga:
4. Kecanduan zat psikoaktif

Dilansir dari Blue Cross Blue Shield (BCBS), kecanduan zat psikoaktif menjadi salah satu masalah yang dialami oleh generasi milenial. Dilansir dari cancer.gov, zat psikoaktif termasuk alkohol, kafein, nikotin, marijuana, serta beberapa obat penahan rasa sakit. Obat-obatan yang illegal seperti hoerin, LSD, kokain, dan metamfetamin juga termasuk dalam zat psikoaktif.
Dilansir dari Solinea.pl, kecanduan zat psikoaktif ini dialami oleh 1,8% milenial di Amerika Serikat, jumlah penderitanya meningkat 12% daripada generasi pendahulunya. (Shn)
Baca juga:
Generasi Z: Pekerja Keras, Peka, dan Suka dengan Orisinalitas
Bagikan
annehs
Berita Terkait
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Tiga Fase yang Perlu Diwaspadai Saat Terpapar Campak, Demam Tinggi hingga Ruam Menghitam

Apa Itu Campak? Ini Penjelasan Lengkap dan Fakta KLB di Sumenep, Jawa Timur

Infeksi Cacing Bikin Raya Meninggal, DPR: Bukti Akses Kesehatan di Pedesaan Lemah

Geger Kematian Balita di Sukabumi, Demokrat: Bukti Gagalnya Negara Lindungi Rakyat Miskin

Stop Sekarang! Kebiasaan Sepele Ini Diam-Diam Picu Hipertensi di Usia Muda!

Hai Anak Muda, Hipertensi Mengicarmu! Begini Cara Mengatasinya

Kenali Tanda Bahaya Tekanan Darah Tinggi Ekstrem Sebelum Terlambat

Menilik Anak Muda Manfaatkan Perpustakaan Taman Literasi Blok-M Jakarta yang Beroperasi hingga Malam Hari

Waspadai! Duduk Terlalu Lama dan Olahraga Berat Picu Nyeri Pinggang
