3 Jenis Tanaman yang Bisa Menyerap Panas

P Suryo RP Suryo R - Selasa, 14 Maret 2023
3 Jenis Tanaman yang Bisa Menyerap Panas

Lida buaya dikenal akan khasiat untuk beragam manfaat. (Pexels/Cecília O. Tommasini)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

BEBERAPA waktu belakangan ini cuaca sedang labil-labilnya, curah hujan terus-menerus dan terkadang panas hingga rasanya membakar kulit. Ini adalah salah satu bentuk pemanasan Bumi.

Namun sebenarnya tumbuhan dapat membuat dan menjaga Bumi tetap dingin, serta mengembalikan keadaan atmosfer seperti semula. Mengutip NASA, tanaman itu bernafas dan berkeringat, saat itulah mereka membantu mendinginkan atmosfer Bumi.

Baca Juga:

Lima Tanaman yang Cocok untuk Kamar Bayi

tanaman
Sansevieria trifasciata atau lidah mertua. (Pexels/Ala J Graczyk)

Pada dasarnya tumbuhan mengonsumsi karbondioksida (gas rumah kaca yang penting dalam proses fotosintesis) melewati stomata. Tumbuhan mengonsumsi CO2, dan secara tidak langsung mengurangi CO2. Setelah itu, tumbuhan juga melepaskan uap air saat panas bak manusia berkeringat. Proses ini dinamakan evapotranspirasi dengan tujuan akhir membuat bumi lebih adem.

Kamu tidak memerlukan tanaman besar yang memakan lahan untuk bisa membuat hunianmu adem di kala musim panas. Berikut tiga tanaman rumahan yang bisa kamu rawat untuk melindungi suhu agar stabil dan tetap adem.


Sansevieria trifasciata


Namanya memang agak susah, tetapi kamu dapat memanggilnya lidah sapi, telinga keledai, lidah ibu mertua, atau ekor ular agar lebih mudah. Tumbuhan ini diketahui memiliki kemampuan untuk menjernihkan udara dan mengatur suhu ruang tempat, terutama pada malam hari, saat mikroskopis pori-pori daunnya terbuka untuk bertranspirasi.

Spesies ini sangat tahan terhadap kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan, seperti udara kering dan panas. Kamu juga tidak perlu sering-sering menyiram karena tumbuhan ini menyimpan stok air yang lumayan banyak di batangnya. Kamu hanya perlu menyiramnya saat tanaman ini sudah mulai mnegering.

Baca Juga:

Manfaat Menaruh Tanaman di Kamar Mandi

tanaman
Lida buaya atau aloe vera. (Pexels/Beata Dudová)


Ponthos


Bentuknya yang merambat memang menarik mata. Selain dari segi estetikanya yang cantik tumbuhan ini juga mampu mengatur suhu dan menghilangkan polutan dalam ruangan seperti formaldehyde, xylene, dan benzene.

Tanaman ini merupakan jenis tanaman indoor dengan tingginya yang bisa mencapai beberapa meter jika diberi penyangga yang memadai. Untuk hasil yang maksimal, kamu bisa mengeksposnya kepada cahaya tidak langsung sedang. Sama seperti tumbuhan lidah mertua pathos tidak membutuhkan penyiraman yang banyak. Hanya diperlukan ketika tanah terasa kering saat disentuh.


Aloe Vera


Siapa yang tidak tahu lidah buaya? Tanaman panjang ini berbentuk seperti lidah buaya, berbentuk seperti segitiga menjulur dengan duri-duri tajam di sepanjang tanaman. Lidah buaya terkenal digunakan untuk berbagai jenis obat pereda panas, mulai dari penyakit panas dalam hingga wajah iritasi yang memerah dan panas.

Lidah buaya dinilai cocok karena tanaman ini bisa mengatur suhunya sendiri. Tanaman ini juga tidak perlu perawatan yang sulit, hanya perlu menyiramnya saat tekstur tanah mengering atau sedikit retak dan saat musim dingin tiba siramlah hanya sekali dalam sebulan.

Meskipun demikian, lidah buaya sangat memerlukan cahaya. Hal ini dinilai pemting untuk lidah buaya berproses.
Ketiga tanaman ini dapat dengan mudah kamu temui di toko-toko penjual tanaman. Ukurannya juga bervariasi, tetapi rata-rata memiliki ukuran sedang. (kmp)

Baca Juga:

Tanaman yang Memiliki Kelembapan Tinggi dapat Berkembang di Kamar Mandi

#Tanaman Hias #Sains
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Berita Foto
Warga Jakarta Berburu Tanaman Hias dalam Pameran Flona 2025 di Lapangan Banteng
Pengunjung memilih tanaman hias dalam pameran Flora dan Fauna (Flona) Jakarta Tahun 2025 di Taman Lapangan Banteng, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Senin (18/8/2025).
Didik Setiawan - Senin, 18 Agustus 2025
Warga Jakarta Berburu Tanaman Hias dalam Pameran Flona 2025 di Lapangan Banteng
Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Fun
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Studi dari American Psychological Association temukan bahwa screen time berlebihan berkaitan dengan kecemasan, depresi, dan agresi pada anak-anak. Konten dan dukungan emosional juga berperan penting.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Dunia
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Stuart Semple klaim ciptakan warna cat baru hasil eksperimen ilmiah.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 26 April 2025
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Bagikan