3,6 Persen Siswa Terpapar COVID-19, PTM Di Kota Bandung Akan Diteruskan


PTM. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kota Bandung memastikan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) tetap berlangsung di Kota Bandung.
Saat ini, Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung terpaksa menghentikan sementara kegiatan PTMT di 54 sekolah karena ada siswa, pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) yang dinyatakan positif Covid-19 melalui tes acak.
Baca Juga:
Lebih dari 140 Sekolah di DKI Jakarta Belum Siap Gelar
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna menegaskan, tes acak kepada siswa dan PTK merupakan program dari Kementrian Kesehatan RI yang harus melakukan surveilans dengan metode sampling untuk kegiatan PTMT.
"Secara kumulatif hasilnya sekitar 3,6 persen (yang positif Covid-19), artinya masih di bawah 5 persen. Kita kembali kepada regulasi kalau belum masuk di 5 persen maka konsisten dengan regulasi PTMT tetap berjalan," katanya, Rabu (3/11).
Hasil tersebut didapati dari 214 Sekolah yang dijadikan sampling dari total sekitar 3.500 sekolah yang menggelar PTMT untuk dijadikan surveilans. Namun jika satu sekolah didapati 5 persen ada yang positif maka PTMT di sekolah tersebut harus berhenti sementara.
"Dan itu sudah ada sekitar 54 sekolah yang saat ini berhenti sementara. Sekolah diberikan waktu. Aturannya 15 hari, sesuai masa inkubasi," ucap Ema.
Sebanyak 54 sekolah tersebut didapati sekitar 5 persennya ada yang positif Covid-19 di tiap sekolah. Dari 54 sekolah, sebanyak 70 persennya adalah SMA di Kota Bandung.
Menurut Ema, siswa dan tenaga pengajar yang terkonfirmasi positif pun terus dimonitor. Saat ini 100 persennya adalah gejala ringan, tidak ada yang bergeser ke gejala sedang atau pun berat.
"Artinya kalau dari perspektif epidemiologi, 10 hari mereka masa inkubasi. Kemudian tidak ada pergeseran, itu dimaknai mereka sembuh. Jadi mereka sudah bisa kembali beraktivitas," ucapnya.

Ema menyampaikan, PTMT di Kota Bandung akan terus dilanjutkan atau tidak, bisa saja tergantung dari hasil Rapat Terbatas (Ratas) bersama Forkopimda pada Jumat mendatang.
"Pak Wali Kota Bandung (sebagai Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19) yang punya otoritas mengambil kebijakan. Tapi kalau data-data hasil evaluasi yang kami lakukan, secara kumulatif masih di angka 3,6 persen," katanya.
Ia menegaskan, pihaknya belum memberikan rekomendasi untuk pemberhentian secara keseluruhan. Tapi kalau 5 persen untuk kasus di sekolah otomatis mereka berhenti. Sedangkan terkait tes secara keseluruhan, Ema mengatakan harus melihat ketersediaan PCR.
"Saat ini menggunakan metode sampling. Artinya hanya mengambil dari populasi sekian hanya dengan sampel sekian.
"Mudah-mudahan secara metodologi itu sudah cukup representatif secara keseluruhan," ungkapnya. (Imanha/ Jawa Barat)
Baca Juga:
Begini Langkah Pemkab di Wilayah DIY Tekan COVID-19 di Kegiatan PTM
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
