2.600 Pasien dan Pengungsi Terkepung di RS Indonesia Gaza
Asap mengepul menyusul serangan Israel di dekat Rumah Sakit Indonesia, yang kehabisan bahan bakar dan listrik, di Jalur Gaza utara (12/11/2023). (ANTARA/REUTERS/Anas al-Shareef/aa)
MerahPutih.com - Pihak berwenang di Gaza melasir, pada Senin (21/11), jumlah korban tewas akibat serangan Israel yang sedang berlangsung di wilayah tersebut sejak 7 Oktober, telah melonjak menjadi lebih dari 13.300 orang, termasuk 5.600 anak-anak dan 3.550 wanita. Sementara itu, korban tewas di Israel mencapai sekitar 1.200 orang.
Saat ini sebanyak 2.600 pasien, warga sipil yang mengungsi, dan staf medis, masih berada di dalam Rumah Sakit Indonesia yang dikepung Israel di Jalur Gaza utara.
Baca Juga:
Tentara Israel Bombardir Ruang Operasi RS Indonesia di Gaza
Juru bicara Kementerian Kesehatan yang berbasis di Gaza Ahsraf al-Qudra mengatakan 400 orang yang terluka dan pendamping mereka masih berada di dalam rumah sakit (Indonesia), selain 200 personel medis dan sekitar 2.000 pengungsi.
Al Qudra mengatakan, ada 259 orang yang terluka, sejumlah warga sipil dan staf medis di dalam rumah sakit Al-Shifa.
Juru bicara kementerian kesehatan itu mengatakan, ada tanggal pasti untuk evakuasi dari Rumah Sakit Al-Shifa yang saat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Israel.
Dilansir Antara, Al Qudra membenarkan, seluruh rumah sakit di Kota Gaza dan wilayah utara Jalur Gaza telah berhenti beroperasi akibat serangan Israel yang terus berlanjut terhadap Gaza.
Dia menambahkan, delegasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengunjungi RS Al-Shifa beberapa hari lalu untuk berkoordinasi mengevakuasi mereka yang masih berada di dalam rumah sakit itu.
Israel melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas yang dilakukan kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyebut, serangan Israel ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza pada Senin (20/11) sebagai tindakan terkutuk.
"Ini perbuatan yang sangat terkutuk yang tidak bisa diterima dengan alasan apa pun," kata Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim.
Sebelumnya, Tentara Israel menjadikan lantai operasi Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara sebagai sasaran serangan sehingga peralatan medis di rumah sakit itu rusak parah.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengungkapkan, 12 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya terluka akibat serangan udara Israel di RS Indonesia.
Kementerian Kesehatan Palestina menuduh tentara Israel berupaya mengubah rumah sakit itu menjadi kuburan masal.
Baca Juga:
Tiongkok dan Prancis Sepakat Cegah Krisis di Gaza Semakin Buruk
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Seruan Indonesia Untuk Redakan Konflik Thailand dan Kamboja, Desak Saling Tahan Diri
Israel 813 Kali Langgar Gencatan Senjata Gaza, Banjir Kecaman Negara Eropa
Israel Lakukan 813 Kali Pelanggaran Gencatan Senjata di Gaza, Akses Bantuan Masih Dihambat
Presiden Trump Larang Warga 8 Negara Masuk AS, Termasuk Laos dan Palestina
Konflik Kamboja dan Thailand Bikin Sekolah Tutup, Ratusan Warga Mengungsi
Trump Klaim Pasukan Stabilisasi Internasional di Gaza Bakal Didukung Banyak Negara
ICC Tolak Banding Israel, Status PM Benjamin Netanyahu Tetap Buron Kejahatan Perang
Trump Bakal Jabat Ketua Dewan Perdamaian, Kelola Administrasi Gaza
Kapal Perang USS Cincinnati-20 dan Drone AS Merapat ke Batam
Angkatan Laut Thailand Luncurkan Operasi Skala Besar di Perbatasan Kamboja