1.190 Pelajar Kurang Mampu di Yogyakarta dapat KIP

Widi HatmokoWidi Hatmoko - Sabtu, 04 Februari 2017
1.190  Pelajar Kurang Mampu di Yogyakarta dapat KIP

Jokowi bagikan KIP di DI Yogyakarta. (dok.ksp.go.id)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Sebanyak 1.190 pelajar yatim piatu di DI Yogyakarta mendapatkan Kartu Indonesai Pintar (KIP). Pendistribusian KIP dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat kunjungan kerja ke SMK Negeri 1 Tempel, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (4/1).

Besarnya bantuan yang diberikan masing-masing adalah Rp 450ribu untuk siswa SD, Rp 750ribu untuk siswa SMP dan Rp 1juta untuk siswa SMA. Namun bantuan tersebut baru dapat diambil pada bulan Juni-Juli.

"Gunakan uang yang ada di kartu ini untuk keperluan sekolah. Jangan sampai memakai uang di kartu ini untuk membeli pulsa. Hati-hati, kalau ketahuan dicabut kartunya," ujar Jokowi.

Jokowi berpesan, agar para siswa dapat belajar dengan baik agar menjadi generasi yang cerdas dan siap bersaing. Ia juga berjanji, pemerintah berusaha keras mengurangi angka putus sekolah yang terjadi di kalangan pelajar Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah dengan memberikan bantuan tunai pendidikan kepada seluruh anak usia sekolah dari keluarga kurang mampu dan yatim piatu. "Kita ingin anak-anak ini semuanya jangan sampai ada yang tidak sekolah," katanya.

Ia juga mengakui, dalam era persaingan global seperti sekarang ini, kualitas sumber daya manusia Indonesia harus terus ditingkatkan. Menurut data yang diterima, saat ini sebesar 42,5 persen tenaga kerja Indonesia adalah lulusan SD, sedangkan 66 persen lulusan SD-SMP, dan 82 persen lulusan SD-SMP-SMA-SMK. "Ini yang harus diperbaiki," ucapnya.

Dengan memberikan bantuan KIP, pemerintah berharap, semua anak dapat memiliki akses pendidikan yang sama. Sehingga kualitas dari tenaga kerja akan meningkat. "Agar semua anak bisa akses ke pendidikan, terlayani oleh pendidikan kita. Saya kira kesana, baru beberapa sekolah diarahkan untuk sisi perbaikan kualitas. Jadi ada yang diurusi kualitasnya tetapi juga urusan anak harus, sekolah itu harus," tandasnya.

Jokowi juga berpesan, untuk sekolah kejuruan, siswa harus lebih banyak lagi belajar praktek di lapangan. Disamping itu, guru juga harus produktif, dan bisa melatih siswanya sampai benar-benar menguasai apa yang menjadi kebutuhannya.

"Gurunya juga harus guru yang produktif, artinya guru yang bisa melatih. Misalnya pemasaran, melatih yang berkaitan dengan IT Komputer, yang berkaitan dengan assembling otomotif, yang berkaitan dengan pelatihan bangunan, dengan elektronika," pungkasnya.

Untuk mengikuti berita tentang kunjungan kerjanya ke DI Yogyakarta, baca juga: Jokowi Buka Piala Presiden di Stadion Maguwoharjo

#Pendidikan Gratis #Anggaran Pendidikan #Dinas Pendidikan DKI #Sistem Pendidikan
Bagikan
Ditulis Oleh

Widi Hatmoko

Menjadi “sesuatu” itu tidak pernah ditentukan dari apa yang Kita sandang saat ini, tetapi diputuskan oleh seberapa banyak Kita berbuat untuk diri Kita dan orang-orang di sekitar Kita.

Berita Terkait

Indonesia
Sekolah Garuda Hadir, Anak Tukang Tambal Ban Yakin Bisa Kuliah di Cambridge
Anak-anak berprestasi dengan kecerdasan di atas rata-rata dapat meraih mimpi mereka, termasuk yang berasal dari keluarga kurang mampu.
Dwi Astarini - Kamis, 09 Oktober 2025
Sekolah Garuda Hadir, Anak Tukang Tambal Ban Yakin Bisa Kuliah di Cambridge
Indonesia
Komisi E DPRD DKI Jakarta Minta Disdik Tindak Tegas Guru yang Terlibat Kasus Asusila
Komisi E DPRD DKI Jakarta meminta Dinas Pendidikan untuk bersikap tegas terhadap guru yang bermasalah. Selama ini, ada guru yang terlibat kasus pelecehan seksual.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Komisi E DPRD DKI Jakarta Minta Disdik Tindak Tegas Guru yang Terlibat Kasus Asusila
Indonesia
KJP Tahap II Cair, 700 Ribu Lebih Penerima di Jakarta Dapat Bantuan
Gubernur Pramono sebut penyaluran dana dilakukan bertahap via ATM dan buku tabungan.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 12 September 2025
KJP Tahap II Cair, 700 Ribu Lebih Penerima di Jakarta Dapat Bantuan
Indonesia
Disdik DKI Jakarta akan Tambah Ratusan Yayasan Pendidikan untuk Program Sekolah Swasta Gratis
Pemprov DKI telah menjalankan uji coba program sekolah swasta gratis di 40 sekolah mulai dari tingkat SD, SMP, hingga SMA/SMK.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 13 Agustus 2025
Disdik DKI Jakarta akan Tambah Ratusan Yayasan Pendidikan untuk Program Sekolah Swasta Gratis
Indonesia
Anggaran Pendidikan 20% APBN Harusnya Cukup, DPR Ingatkan Sri Mulyani Jangan Bebani Rakyat dengan Gaji Guru
Guru di Jerman bisa memperoleh penghasilan hingga sekitar Rp 1 miliar per tahun
Wisnu Cipto - Senin, 11 Agustus 2025
Anggaran Pendidikan 20% APBN Harusnya Cukup, DPR Ingatkan Sri Mulyani Jangan Bebani Rakyat dengan Gaji Guru
Indonesia
Terungkap! Ini Dalang di Balik Tunjangan Gila-gilaan untuk Dokter Spesialis dan Subspesialis di Daerah 3T
Budi Gunadi belum bisa memastikan tanggal peluncurannya
Angga Yudha Pratama - Rabu, 06 Agustus 2025
Terungkap! Ini Dalang di Balik Tunjangan Gila-gilaan untuk Dokter Spesialis dan Subspesialis di Daerah 3T
Indonesia
Interpretasi Pendidikan Gratis Lewat Putusan MK Bisa Jadi Bumerang, Pemerintah Diminta Jangan Bunuh Partisipasi Masyarakat
Menurutnya, pemerintah harus menetapkan standar pendidikan nasional yang berlaku untuk semua sekolah, baik negeri maupun swasta
Angga Yudha Pratama - Rabu, 23 Juli 2025
Interpretasi Pendidikan Gratis Lewat Putusan MK Bisa Jadi Bumerang, Pemerintah Diminta Jangan Bunuh Partisipasi Masyarakat
Indonesia
Dikritik Realisasi Anggaran Pendidikan Tak Sampai 20 Persen, Ini Alasan Sri Mulyani
Sri Mulyani membantah anggapan bahwa realisasi anggaran pendidikan yang tidak mencapai 20 persen adalah by design atau kesengajaan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 22 Juli 2025
Dikritik Realisasi Anggaran Pendidikan Tak Sampai 20 Persen, Ini Alasan Sri Mulyani
Indonesia
Biaya Setahun 1 Siswa Sekolah Rakyat Diklaim Butuh Anggaran Rp 48 Juta
Anggaran yang disediakan oleh pemerintah bagi tiap unit Sekolah Rakyat mencapai sekitar Rp 200 miliar.
Wisnu Cipto - Rabu, 16 Juli 2025
Biaya Setahun 1 Siswa Sekolah Rakyat Diklaim Butuh Anggaran Rp 48 Juta
Indonesia
Bentak Wartawan saat Ditanya soal SPMB, Kadisdik DKI Jakarta: Gue Capek Banget
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta Nahdiana juga disinggung soal praktik titip-menitip siswa.
Frengky Aruan - Kamis, 10 Juli 2025
Bentak Wartawan saat Ditanya soal SPMB, Kadisdik DKI Jakarta: Gue Capek Banget
Bagikan