Yogyakarta Gelar Pameran Virtual Manuskrip Kuno
Rabu, 01 Desember 2021 -
DINAS Kebudayaan Kota Yogyakarta menggelar pameran virtual manuskrip kuno pada 2 Desember 2021. Pameran manuskrip kuno ini digelar di channel Youtube milik Pemerintah Kota Yogyakarta dan Dinas Kebudayaan pada pukul 19.00 WIB.
Kegiatan pameran virtual ini merupakan bagian dari Festival Sastra Yogyakarta 2021. Festival ini diselenggarakan tanggal 29 November hingga awal Desember 2021 sebagai wujud apresiasi kepada pelestari sastra Jawa di kota tersebut.
Baca juga:
“Festival ini akan menjadi brand agenda yang kami usung dengan tujuan membangkitkan denyut kehidupan sastra lokal di Yogyakarta dan lebih menguatkan Yogyakarta sebagai Kota Budaya,” kata Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Yetty Martanti di Yogyakarta melalui keterangan pers.
Selain pameran virtual sejumlah event lainnya turut diadakan di antaranya pertunjukan sastra musikal Hanacaraka, pameran virtual manuskrip Serat Langen Wibawa, dan sandiwara Bahasa Jawa dengan judul “Sinten Sik Remen’.
Musikal Hanacaraka dapat dinikmati pada 1 Desember, dilanjutkan pameran virtual manuskrip pada 2 Desember, dan sandiwara Bahsa Jawa Sinten Sik Remen pada 3 Desember, talkshow sastra pada 4 Desember, dan pentas Kidung Aksara Jawa pada 5 Desember.
Seluruhnya dimulai pada pukul 19.00 WIB di channel youtube Dinas Kebudayaan Pemerintah Kota Yogyakarta.
Baca juga:
"Pada akhir Desember, juga akan diputar secara perdana film sastra berjudul Gegaring Akrami yang juga menjadi rangkaian tidak terpisahkan dari festival tersebut," kata dia.
Yetty melanjutkan Festival Sastra Yogyakarta diharapkan mampu mengembalikan marwah orang Jawa dalam berbahasa dan beraksara Jawa.
“Kami memikul tanggung jawab yang besar untuk memastikan bahwa kekayaan budaya tradisional Yogyakarta ini akan terus terjaga. Makanya, kami menggelar festival ini,” katanya.
Selain untuk memberikan apresiasi terhadap pelestari sastra lokal. Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta juga menyediakan 20 hadiah menarik bagi pelajar SD, SMP, SMA/SMK yang memberikan ulasan atau esai tentang sastra tradisional bersumber dari festival sastra tersebut.
Esai maksimal 500 kata tersebut dapat disampaikan secara daring melalui formulir yang sudah disiapkan maksimal pada 15 Desember. (Teresa Ika/Yogyakarta)
Baca juga:
Self Healing di Likupang, Jangan Lupa Mampir ke 5 Wisata Alam Ini