Self Healing di Likupang, Jangan Lupa Mampir ke 5 Wisata Alam Ini


Bukit Larata siap memanjakan matamu. (Foto: Instagram/apkasi)
ZAMAN sekarang, generasi milenial lebih memilih wisata alam sebagai tempat untuk menghilangkan rasa penat, alias self healing. Beberapa lokasi yang menyimpan surge tersembunyi itu dapat kamu temukan di Likupang, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
Likupang sendiri telah dicanangkan sebagai salah satu dari 5 Destinasi Super Prioritas oleh Pemerintah Indonesia. Mengutip laman ANTARA, Sabtu (27/11), berikut empat wisata alam di Likupang yang cocok untuk self healing.
Baca juga:
Dongkrak Pariwisata, Pemda DIY Gelar Jogja International Travel Mart 2021
1. Bukit Larata, Pantai Kinunang, dan Gunung Dua Basudara

Bukit Larata terletak di ujung Desa Kinunang atau sebelum pinteu masuk menuju Pantai Kinunang. Bukit ini menyimpan keindahan pemandangan bukit savana dengan padang rumput. Di Bukit Larata, wisawatan dapat memandang hamparan laut dengan Gunung Dua Basudara yang menjulang di kejauhan.
Sementara untuk mencapai Pantai Kinunang, kamu hanya perlu berjalan sekitar 15 menit dari puncak Bukit Larata. Posisi pantai ini sejajar dengan Pnatai Pal, sehingga wisatawan dapat sekaligus menikmati pemandangan air laut berwarna gradasi biru tosca. Untuk masuk ke Bukit Larata dan Pantai Kinunang, wisatawan dikenakan biaya sebesar Rp 40 ribu per mobil dan Rp 20 ribu per sepeda motor.
2. Pulau Lihaga

Pulau Lihaga dikelilingi oleh macam-macam tumbuhan, mulai dari semak hingga pepohonan tropis. Pada bagian belakang pulau, wisatawan dapat menikmati pantai alami dengan suasana kebun botani.
Di pulau ini tersedia beragam fasilitas, mulai dari pondokan penginapan, musholla, hall pertemuan outdoor untuk penyelenggaraan acara, fasilitas penyewaan perahu kuno, hingga pelampung. Untuk menuju lokasi ini, kamu dapat menempuh perjalanan selama 15 menit dari Pelabuan Serai di Desa Serai, Likupang Barat.
Baca juga:
3. Pantai Pulisan

Selain bisa menikmati pemandangan apik di Pantai Pulisan, kamu juga bisa berbelanja di toko cinderamata dan pusat suvenir. Bagi yang hendak bertamasya bersama keluarga, tersedia gazebo kecil untuk bersantai dengan harga sewa Rp 150 ribu.
Wisatawan juga dapat mengunjungi Pantai Panjang yang memiliki karakteristik serta nuansa berbeda dengan Pantai Pulisan, dengan waktu tempuh sekitar 3-5 menit.
4. Sungai Mangrove di Desa Sarawet

Salah satu keunikan wisata ala mini adalah kekayaan flora, terdapat 15 jenis mangrove yang tumbuh di sepanjang Desa Sarawet. Di sungai ini, wisatawan dapat melakukan wisata susur sungai dengan menaiki perahu tradisional yang digerakkan dengan dayung. Harga sewanya Rp 50 ribu per orang dan durasinya sesuka hati.
Saat wisata susur, wisatawan akan menemukan sebuah pohon mangrove ikonik di pinggir sungai yang digantungi dengan pita-pita merah mencolok. Mangrove ini disebut dengan Pohon Berdoa. Menurut kepercayaan setempat, orang yang mengucapkan doa di pohon ini konon akan dikabulkan. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
MBG Jadi 'Senjata Rahasia' Pemerintah untuk Tarik Wisatawan, Sampai Bikin Dunia Kagum dan Geleng-Geleng Kepala

DPR Desak Pemerintah Kembangkan Wisata Budaya Berbasis Desa

Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi

4 Pariwisata Bahari di Pulau Enggano, Wajib Masuk Bucket List Traveling

Liburan Seru di Luar Negeri, Cobain Airbnb Experiences mulai dari Malaysia hingga Jepang

Perang Timur Tengah Meledak, Indonesia Justru Panen Turis? Begini Strategi Kemenparekraf

12 Destinasi di Jakarta Pilihan Kemenparekraf untuk Libur Sekolah Juni-Juli 2025, Anak Auto Cerdas dan Happy!

Polemik Tambang Tak Goyahkan Raja Ampat, Pariwisata Tetap Aman dan Berkelas Dunia

WNI Kini Bisa Kunjungi China Tanpa Visa, ini Syarat yang Wajib Dipenuhi

Industri Hotel Merana di Libur Panjang, DPR Ingin Pemerintah Lakukan Hal Ini
