Walubi Sebut Indonesia Kekurangan 7.927 Guru Agama Buddha
Kamis, 02 September 2021 -
MerahPutih.com - Pusat Penelitian dan Pengembangan Bimas Agama dan Layanan Keagamaan, Balitbang Diklat Kementerian Agama RI mengadakan praseminar hasil survei indeks kesalehan (sosial) umat beragama pada 31 Agustus 2021 hingga 1 September 2021.
“Perlu digaris bawahi bahwa yang diukur dalam riset ini adalah kesalehan sosial, bukan kesalehan ritual, adapun acara ini sifatnya adalah praseminar artinya laporan penelitian yang disajikan masih draft sehingga membutuhkan masukan-masukan dari ormas keagamaan,” kata Kepala Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Kemenag Adlin Sila di Jakarta, Kamis (2/9).
Baca Juga
Dalam kegiatan tersebut, Konsultan peneliti Kemenag RI menyampaikan temuan-temuan dalam hasil riset, salah satu yang menarik yakni orang yang pernah mengikuti pembinaan/seminar dari Kementerian Agama maka kesalehan sosialnya cenderung lebih tinggi dibanding yang tidak pernah ikut.
Hadir dalam kegiatan tersebut utusan dari Walubi yakni Eric Fernardo. Eric mengapresiasi Kemenag RI yang mengundang ormas – ormas keagamaan untuk memberikan masukan dalam praseminar indeks kesalehan sosial ini.
"Kami memberikan sejumlah catatan khususnya faktor penghambat bagi umat Buddha antara lain belum terpenuhinya amanat UU 20/2003 Pasal 12 Ayat 1A karena di Indonesia saat ini masih kekurangan 7.927 guru agama Buddha," ungkapnya.

Selain itu, kata Eric, perlunya umat Buddha dilibatkan secara langsung dalam pengelolaan peninggalan sejarah Buddha seperti di Kemenag, Kemenparekraf, Kemendikbudristek, Badan Otorita Borobudur, BUMN TWC dan lainnya.
Turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut sebagai narasumber yakni perwakilan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) serta dihadiri perwakilan dari masing-masing utusan Ditjen Bimas Islam, Ditjen Bimas Kristen, Ditjen Bimas Katolik, Ditjen Bimas Buddha.
Kasubdit Kelembagaan, Direktorat Urusan dan Pendidikan Agama Buddha, Ditjen Bimas Buddha Kemenag RI, Karsan mengapresiasi paparan yang disampaikan oleh Eric Fernardo.
“Hal-hal yang disampaikan oleh saudara Eric perlu menjadi catatan khusus bagi tim puslitbang Kemenag RI agar dapat merevisi draft penelitian,” tutup Karsan. (*)
Baca Juga