W20 Dukung Pengembangan Kerajinan Kulit di Garut
Kamis, 29 September 2022 -
GARUT kesohor sebagai daerah penghasil produk kulit di Indonesia. Produk olahan kulitnya berpusat di Sukaregang. Banyak wisatawan berkunjung guna memburu buah tangan khas kota berjuluk Swiss Van Java ini. Tokoh-tokoh kenamaan Indonesia pun mengakui kualitas kerajinan kulit Kabupaten Garut.
Poppy Dharsono, Ketua Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI), mengatakan, industri kulit di Garut hampir setua Gucci, jenama fesyen kenamaan. "Bedanya, Gucci sudah mendunia, sudah memberikan dampak yang hebat," kata Poppy kepada Merahputih.com dalam pesta ulang tahunnya beberapa waktu lalu.
Para pengrajin kulit di Garut rerata perempuan. Meski peluang pengembangannya besar, mereka menghadapi tantangan. Salah satunya akses ke sumber daya untuk memajukan usaha mereka. Karena itulah, W20 (Women 20) Indonesia berupaya mengatasi rintangan itu dengan menyelenggarakan berbagai pelatihan dan penelitian industri kulit.
Program itu terangkum dalam Memorandum of Understanding (MoU) antara Rudy Gunawan, Bupati Garut, dengan Fulvia Bacchi, General Manager UNIC CONCERIE ITALIANE (Asosiasi Penyamak Kulit Italia) pada 22 September 2022.
Penandantanganan disaksikan oleh Hadriani Uli Silalahi, Chair W20, dan Annamaria Tartaglia, Delegasi W20 Italia. Hadriani, karib disapa Uli, menegaskan bahwa kerjasama ini adalah salah satu aksi konkrit W20 Indonesia yang sudah direncanakan sejak akhir 2021.
“Untuk memastikan bahwa pemimpin G20 mengimplementasikan rekomendasi W20, kami W20 Indonesia harus menunjukan program nyata yang mendukung perempuan berpartisipasi dalam pemulihan ekonomi," kata Uli dalam siaran pers yang diterima Merahputih.com
Baca juga:

Uli memandang kerajinan kulit sebagai bagian dari ekonomi kreatif yang banyak digeluti oleh perempuan. Dia menyadari pentingnya pemberdayaan perempuan di sektor ekonomi kreatif kerajinan kulit.
Program pemberdayaan itu mencakup penyelenggaraan konferensi bersama, simposium, kursus dan seminar tentang sertifikasi dan keberlanjutan, standardisasi, peningkatan teknologi, tren mode, penelitian tentang bahan alternatif, dan promosi kulit.
Selain itu ada juga fasilitasi kerjasama antara perguruan tinggi, pusat penelitian, lembaga, teknologi asosiasi perdagangan dan lainnya, serta mendukung partisipasi Pemerintah Kabupaten Garut dan pengusaha kulitnya untuk mengikuti pameran Lineapelle Leather Fair di Milan dan pameran lainnya di seluruh dunia.
Lineapelle Leather Fair adalah pameran dagang bergengsi dalam industri mode dan desain berbahan dasar kulit yang berlangsung pada 20-22 September 2022. Kabupaten Garut berkesempatan mewakili Indonesia dalam ajang ini.
Pameran ini diikuti oleh 1.100 peserta dari 38 negara. Mereka representasi dari 556 perusahaan penyamakan kulit, 359 produsen aksesoris, 132 pabrik tekstil dan sintetis, 8 ahli kimia, dan 35 jasa lainnya ini.
Baca juga:
Saatnya Melonggok ke Destinasi Wisata di Garut, Penuh Pesona

Rudy Gunawan menghadiri langsung pameran ini bersama salah satu perusahaan yang bergerak di bidang penyamakan kulit sapi, PT. Garut Makmur Perkasa atau GMP.
"Ya saya (Garut) kan bagian dari W20, bukan saya saja kan dengan dari kementerian, kita ini lagi mau melakukan usaha-usaha (kerja sama), kan kami bawa GMP punya (pabrik) kulit juga (kerja sama) dengan pengusaha kulit, bahwa kalo memang ada industri yang berkualitas ekspor mempunyai cap Gucci misalnya, dia mau bangun di sini gitu," kata Rudy.
Rudy mengungkapkan, produk olahan kulit Kabupaten Garut sudah bertaraf internasional, tapi masih memerlukan beberapa perbaikan. Salah satunya terkait dengan pengelolaan air limbahnya.
Rudy juga berharap bahwa kehadirannya di Milan akan meningkatkan kerja sama antara Pemkab Garut dengan Italia sebagai salah satu negara yang identik dengan produk fesyen dari olahan kulit.
Ada beberapa target dari kerjasama dengan UNIC. Salah satunya peningkatan kualitas kulit yang ramah lingkungan, meningkatkan kualitas produksi kulit di Kabupaten Garut pada khususnya di Jawa Barat pada umumnya melalui peningkatan kulit ramah lingkungan, pemanfaatan teknologi, dan tenaga kerja serta kemampuan pengrajin. (dru)
Baca juga:
Pemudik Berburu Kerajinan Kulit Khas Garut