Usaha Poppy Dharsono Naikkan Kelas Kulit asal Garut

Poppy Dharsono ingin membuat Kualitas Kulit di Garut Naik Kelas (Foto: dok. Poppy Dharsono)
INDONESIA punya potensi yang sangat besar di industri fesyen. Terlebih bila diiringi dengan kualitas produk serta marketing yang bagus, produk-produk fesyen dari Indonesia niscaya bisa bersaing di kancah dunia.
Hal itu menjadi pandangan Ketua Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Poppy Dharsono. Ia melihat industri fesyen di Indonesia memiliki potensi yang besar, salah satunya yakni kota Garut.
Baca Juga:
Desainer Wignyo Rahadi Dukung Penuh Pengembangan Batik Jambi
"Saya melihat di Garut itu sudah 100 tahun umur industri perkulitannya, sama persis kaya Gucci. Bedanya, Gucci sudah mendunia, sudah memberikan dampak yang hebat. Oleh karena itu, dengan jaringan saya, pikiran saya, dan pengalaman saya, kita siap memberi untuk membuat UKM di industri fesyen terus berkembang, khususnya perkulitan," kata Poppy Dharsono saat ditemui di pesta ulang tahunnya di Sofia The Gunawarman, Jakarta Selatan, Jumat (8/7).

Dalam pengembangan kualitas kulit di Kota Garut, Poppy didukung beberapa pihak seperti Kementerian Perindustrian, Kementerian Koperasi, dan Kementerian Perdagangan.
"Kita bergandengan tangan dengan beberapa kementerian. Kita sepakat membuat Kota Garut khususnya perkulitannya lebih memiliki produk yang bagus," tutur Poppy.
Adapun beberapa langkah yang sudah dilakukan Poppy Dharsono, dari mulai menarik investor, mendata ketersediaan bahan baku hingga pelatihan.
"Sedang kita proses untuk menarik investor atau pabrik yang ada di Florence ke Garut. Kita sekarang lagi bikin data di Garut kulitnya berapa banyak, apakah cukup untuk memenuhi kebutuhan industrinya, yang mungkin bisa memberikan dampak positif dan lapangan pekerjaan di Kota Garut," jelasnya.
Baca Juga:

Keinginan Poppy Dharsono untuk membuat industri fesyen khususnya kulit dari Garut bisa lebih 'naik kelas' berawal dari Indonesia Fashion Week. Saat itu, Poppy melihat produk kulit belum memenuhi syarat. Meski terlihat bagus secara pandangan, tapi kualitas produk kulit lokal kurang pas saat disentuh.
"Jadi buat saya belum standar internasional. Itu yang akan kita benahi, saya ingin membuat kulit Garut lebih berkualitas, dan kota Garut menjadi Florence-nya Indonesia," jelas Poppy.
Poppy menjelaskan Kota Garut memiliki potensi yang sangat besar, tapi untuk menaikkan kelas skill dan kualitas membutuhkan waktu sekitar 2-3 tahun. Poppy juga mgantakan pihaknya sedang mendatangkan ahli dari Italia untuk pelatihan pembuatan kulit, sepatu, tas, dan garment di Garut. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Adidas dan Tim Audi F1 Umumkan Kerja Sama, Koleksi Terbaru Debut 2026

Wondherland 2025: Fashion & Fragrance Festival dengan Pengalaman Belanja Paling Personal

Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda

Desainer Legendaris Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia

Chloe Malle Resmi Diumumkan sebagai Pengganti Anna Wintour Pimpin Vogue

Moscow Fashion Week Perkuat Relasi dengan Indonesia

Sepatu Nyaman Jadi Tren, Bisa Dipakai di Segala Acara

ASICS Gel Cumulus 16 Dukung Gerak Aktif dalam Balutan Gaya, Dilengkapi Teknologi Terkini untuk Kenyamanan Pengguna

The Best Jeans For Every Body: Koleksi Denim Terbaru UNIQLO Hadir Lebih Lengkap

Tampil di BRICS+ Fashion Summit in Moscow, Indonesia Soroti Industri Manufaktur Berkelanjutan
