Usung Slogan Jakartaku Aman, Dharma Pongrekun Sebut ‘Ngerinya’ Fenomena PHK
Senin, 02 September 2024 -
MerahPutih.com - Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur independen Dharma Pongrekun dan Kun Wardhana mulai melontarkan kritikannya di Jakarta. Dia menyoroti maraknya kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) sejumlah perusahaan di Jakarta.
"Sekarang jenis pekerjaan tetap sudah menurun secara drastis, banyak pekerjaan baru outsourcing maupun kemitraan," kata Kun kepada wartawan di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat dikutip, Senin (2/9).
Dia mencontohkan data Kementerian Ketenagakerjaan, 32.064 tenaga kerja terdampak PHK sepanjang Januari hingga Juni 2024. Dari jumlah tersebut, mayoritas atau 23,29 persen kasus PHK terjadi di Jakarta.
Di Jakarta angka PHK mencapai 7.469 orang pada Januari - Juni 2024. Kemudian disusul Banten 6.135 orang dan Jawa Barat sebanyak 5.155 orang. Selanjutnya Jawa Tengah sebanyak 4.275 orang dan Sulawesi Tengah sebanyak 1.812 orang.
Baca juga:
Ridwan Kamil Tidak Mau Banyak Janji soal Isu Persija dan Jakmania
"Ini fenomena luar biasa, hidup dengan penuh kesulitan,” jelas Dharma.
Dharma Pongrekun menegaskan visi dan misi mereka adalah menjadikan Jakarta sebagai pusat perekonomian nasional. Selain itu, Jakarta akan menjadi kota global yang mandiri, makmur, harmonis, dan beradab.
Ia menyebut mimpi tersebut bisa diwujudkan dengan mengutamakan perlindungan manusia dan pemberdayaan manusia. Ini termasuk melindungi keselamatan jiwa warga Jakarta.
"Modernisasi boleh, tetapi jangan menggerus manusia, seperti yang selama ini kita sibuk mempersoalkan kenapa banyak yang di-PHK. Modernisasi tidak boleh menggusur dan menggerus kehidupan manusia," tegas Dharma.
Dharma Pongrekun-Kun Wardana pun mengusung slogan 'Jakartaku Aman' di Pilkada Jakarta 2024. Dharma mengaku ingin seluruh warga Jakarta terlindungi baik jiwa maupun raganya.
Baca juga:
"Slogan kami 'Jakartaku Aman' untuk menyelamatkan jiwa keluarga kita," kata Dharma yang juga purnawirawan Komjen Polri ini.
Dharma ingin mementingkan perlindungan manusia dan pemberdayaan manusia. Dia tak ingin modernisasi menggerus hajat manusia.
"Itulah concern kami, nanti kami sampaikan. Kami berpikir ke bawah bukan berpikir ke atas," tutup Dharma yang pernah menjabat sebagai Wakabareskrim Polri ini. (Knu)





 
           
           
           
          