Ujian Nasional Belum Pasti Lulus, yang Penting Aing Coret-Coret Seragam Dulu

Jumat, 23 Juli 2021 - Ikhsan Aryo Digdo

SISWA negeri aing ketika hari terakhir UN 'amunisinya' bukan cuma pensil 2B, penghapus, dan papan jalan. Pilok juga ikutan dibawa di dalam tas. Niat memang sudah bulat, setelah bel waktu ujian berakhir, bukan pulang ke rumah, tapi coret-coret seragam dan ikut konvoi kelulusan.

Padahal, pengumuman kelulusan masih sekitar dua minggu lagi. Tapi sisi positifnya, siswa negeri aing boleh dibilang punya rasa percaya diri tinggi karena sudah yakin pasti lulus. Yang penting di hari terakhir UN seragam sekolah mesti bergurat grafiti ala-ala, menandakan 'aing sudah lulus nih'.

Baca juga:

Aku Belajar Gaya Hidup Minimalis di Masa Pandemi

Namun, pengalaman merayakan kelulusan dengan coret-coret seragam sekolah dan konvoi sepeda motor tidak dirasakan oleh siswa negeri aing yang belajar di masa pandemi. Bahkan, seperti yang tertulis di website resmi Kemendikbud, UN dan ujian kesetaraan 2021 ditiadakan.

"Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memutuskan untuk meniadakan ujian nasional (UN) dan ujian kesetaraan di tahun 2021. Keputusan tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Mendikbud Nomor 1 Tahun 2021 tentang Peniadaan Ujian Nasional dan Ujian Kesetaraan serta Pelaksanaan Ujian Sekolah dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19). SE tersebut ditandatangani Mendikbud Nadiem Anwar Makarim pada 1 Februari 2021 dan ditujukan kepada gubernur, bupati, dan wali kota di seluruh Indonesia," demikian informasi dari laman resmi Kemendikbud.

Keseruan coret-coret yan berkesan waktu kelulusan SMA. (Foto: Instagram/@rizkywahyudy_)

Siswa yang belajar di masa pandemi, atau disebut 'lulus jalur COVID-19' belum pernah merasakan sensasi konvoi. Setelah ujian nasional hari terakhir selesai, mesti tetap di rumah saja. Maksimal merayakan kelulusan kecil-kecilan bareng circle saja di kafe, itu pun harus dengan protokol kesehatan ketat, pakai masker, jaga jarak, dan rajin cuci tangan.

Coret-coret seragam sekolah sudah menjadi kebiasaan yang sering dilakukan oleh pelajar sebelum pandemi melanda. Bukan cuma pilok yang dipakai, kalau ada spidol dan pulpen juga jadi. Selain grafiti, ala-ala, coretan di seragam juga berupa tanda tangan teman-teman, sehingga biarpun sudah lulus, teman satu tongkrongan tetap ada di hati. Bagi cewek-cewek, di sesi coret-coret ini rambut mereka juga berkesempatan dapat coloring gratis. Rambut pasti jadi warna-warni.

Setelah coret-coret, agenda langsung berlanjut ke acara konvoi. Yang punya pasangan sudah pasti boncengan bareng. Yang masih jomlo, bisa bareng teman senasib sambil cengtri biar semua siswa bisa ikut. Pemimpin konvoinya? Siapa lagi kalau bukan si pentolan.

Baca juga:

Zaman Sudah Canggih, Ngilmu Nulis di Buku Tetap Lebih Asyik

Setibanya di tujuan yang biasanya taman, kolektifan langsung dilaksanakan. Niatnya bukan memalak untuk kesenangan satu pihak, tapi buat beli makanan dan minuman untuk dinikmati bersama. Tujuannya agar kebersamaan semakin terjaga.

Setelah itu, ada sesi yang biasanya terjadi dengan sendirinya, yakni sharing session. Di sesi ini para siswa saling berbagi keinginan di masa depan, dari yang ingin lanjut kuliah sampai yang ingin langsung kerja.

Meskipun acara konvoi kelulusan menjadi agenda rutin para siswa yang ngilmu di negeri aing, pihak sekolah sebenarnya selalu melarangnya. Sebab, hal ini dapat mengganggu ketertiban di masyarakat seperti membuat jalanan macet. Belum lagi, tak jarang juga terjadi tawuran ketika bertemu siswa dari sekolah lain.

Pihak sekolah biasanya akan membuat tim terdiri beberapa guru untuk melakukan razia ke jalanan. Selain itu, petugas kepolisian juga turut membantu membubarkan konvoi kelulusan demi keamanan dan kenyamanan bersama.

Di lain sisi, siswa yang tidak ikut konvoi melakukan kegiatan positif. Seragam yang masih mulus dan layak pakai biasanya akan disumbangkan ke adik kelas, atau untuk pelajar tak mampu yang membutuhkan. (jhn)

Baca juga:

Badut Kelas, Bikin Seisi Kelas Tertawa Sampai Lemas

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan