Ekspor Kelapa Bulat Meningkat, Jerry Hermawan Lo Ingatkan Pentingnya Hilirisasi Dalam Negeri


Owner PT Royal Agro Industri (RAI) Jerry Hermawan Lo (berbaju putih) yang mendampingi buyer luar negeri di booth PT RAI dalam Trade Expo Indonesia (TEI) di ICE BSD, Tangerang, Banten, Jumat (17/10). (MP/Tika)
Merahputih.com - Owner PT Royal Agro Industri (RAI), Jerry Hermawan Lo menyebut derasnya ekspor kelapa bulat jadi tantangan bagi industri pengolahan. Hal ini juga menurutnya menjadi pertanda kurang baiknya hilirisasi kelapa di dalam negeri.
"Kenapa Indonesia masih boleh ekspor kelapa bulat? Sehingga harga bahan baku kita mahal," katanya saat ditemui di booth PT RAI dalam Trade Expo Indonesia (TEI) di ICE BSD, Tangerang, Banten, Jumat (17/10).
Ia menjelaskan bahwa harga produk turunan setelah kembali diimpor ke pasar Indonesia jadi lebih tinggi.
"Dan kita bersaing dengan bahan baku yang kita kirim ke luar negeri sendiri. Mereka melakukan hal itu, memukul balik kita lagi. Ya kan? Lucu kan? Padahal, bahan baku dari kita," kata dia.
Jerry menjelaskan bahwa Indonesia merupakan negara penghasil kelapa terbesar di dunia. Itu selain Filipina.
Kekayaan hasil kelapa seharusnya dimanfaatkan untuk memperkuat industri pengolahan di dalam negeri, bukan hanya menjual bahan mentah.
Baca juga:
Permintaan Tinggi, Jerry Hermawan Lo Ungkap Desiccated Coconut Indonesia Tembus Pasar Global
“Tempat lain nggak ada. Kelapa tua yang begini cuma ada di Filipina dan Indonesia. Thailand, lebih banyak menghasilkan kelapa muda untuk minuman, Vietnam sedikit sekali, cuma nutupin kebutuhan negaranya di mana tiap rumah masak gulai. Customer kita terbanyak dari India,” jelasnya.
Menurut Jerry, ketika Indonesia menghilirisasi kelapa, maka harga jual produk akan jauh lebih kompetitif.
"Kalau jual dalam bentuk buah bulat, berapa duit? Nggak seberapa. Kalau kita jual sudah menjadi barang produksi kan makin mahal," katanya.
Hilirisasi kelapa dijelaskan Jerry juga berpotensi besar membuka lapangan kerja. Angka pengangguran pun akan turun.
"Bisa membuka lowongan kerja untuk begitu banyak orang. Satu pabrik, kalau lima ratus atau seribu orang saja, sudah berapa orang yang kerja," katanya.
Ekspor Kepala Bulat Meningkat Tiap Tahun
Ekspor kelapa bulat selama dua tahun kebelakang menunjukan angka kenaikan. Persentasenya capai hingga ratusan persen.
Ini berdasarkan data Badan Pusat Statistik, mengutip laman perkebunan.brmp.pertanian.go.id.
Selama medio Januari–Maret 2025, transaksi ekspor kelapa bulat senilai 46 juta dollar AS (sekitar Rp 740 miliar) dari 71 ribu ton. Menunjukan aktivitas melonjak hingga 146 persen dibanding periode yang sama tahun 2024. Ekspor ini sebanyak 95 persen ditujukan ke China, dengan sebagian kecil ke Vietnam dan Thailand.
Sementara itu volume ekspor kelapa bulat sepanjang 2024 mencapai 432 ribu ton, naik dari 381 ribu ton pada 2023. (Tka)
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
Ekspor Kelapa Bulat Meningkat, Jerry Hermawan Lo Ingatkan Pentingnya Hilirisasi Dalam Negeri

Permintaan Tinggi, Jerry Hermawan Lo Ungkap Desiccated Coconut Indonesia Tembus Pasar Global

Transaksi Trade Expo Indonesia 2025 Sudah Capai Rp 286 triliun, Cuma 2 Hari Pameran

Dewa United Basketball Rayakan Kemenangan IBL 2025 dalam 'History Of The Champions', Optimistis Sambut Musim 2026

Ribuan Beasiswa Kelapa ala Jerry Hermawan Lo untuk Mendukung Program Ketahanan Pangan Prabowo

Akan Didanai Danantara, DPR: Hilirisasi Jangan Cemari Lingkungan dan Rusak Ekosistem

100 Mahasiswa di NTT Dapat Beasiswa, Jerry Hermawan Lo Hampir Tuntaskan Cetak 1.000 Sarjana Pertanian

Momen Jerry Hermawan Lo Berikan Beasiswa untuk 100 Mahasiswa di NTT, Hampir Tuntaskan Cetak 1.000 Sarjana Pertanian

Sukses Luncurkan Produksi BAIC BJ40 Plus, Founder JIO Dorong Kebijakan Mobil Hybrid Bebas dari Ganjil Genap

Berkomitmen Dukung Industri Otomotif Nasional, Founder JIO Jerry Hermawan Lo Resmikan Pabrik BAIC di Purwakarta
