Trump Diganti Biden, Iran Diminta Patuhi Kesepakatan Nuklir
Kamis, 28 Januari 2021 -
MerahPutih.com - Iran diminta kembali mematuhi kesepakatan nuklir oleh Amerika Serikat. Sebelumnya, Washington meninggalkan pakta itu saat berada di bawah Presiden Donald Trump.
"Jika Iran kembali memenuhi kewajibannya di bawah JCPOA, Amerika Serikat akan melakukan hal yang sama," ujar Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken pada Rabu (27/1), yang baru dipilih Joe Biden.
Baca Juga:
Pemerintah Jokowi Diminta Aksi Nyata Dinginkan Konflik AS dengan Iran
Kesepakatan nuklir, yang secara resmi disebut Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), disepakati oleh Iran dan enam negara besar pada 2015. Perjanjian itu mengikat Iran untuk membatasi program nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi dari Amerika Serikat dan negara lainnya.
Trump hengkang dari kesepakatan itu pada 2018 dan menerapkan kembali sanksi AS pada Taheran, yang menyebabkan Iran mulai melanggar ketentuan dalam perjanjian tersebut. Selama pemerintahan Trump, ketegangan AS dan Iran terus memuncak.
Blinke menegaskan, apabila Iran kembali ke kesepakatan itu, Washington berusaha membangun perjanjian yang lebih lama dan lebih kuat untuk menangani masalah problematis ini. Tapi Blinken tidak menyebut masalah yang mana.

Presiden Joe Biden sebelumnya, mengatakan masalah-masalah yang dimaksud antara lain menyangkut pengembangan rudal balistik Iran serta dukungan Teheran untuk pasukan proksi di negara-negara seperti Irak, Suriah, Lebanon dan Yaman.
"Iran tak patuh pada sejumlah bidang dan ini akan membutuhkan waktu, seandainya Iran membuat keputusan untuk melakukannya, untuk kembali patuh, saatnya bagi kami kemudian untuk menilai apakah Iran memenuhi kewajibannya," kata Blinken dikutip Antara. (*)
Baca Juga:
Bila Iran dan Amerika Berperang, Ini yang Bakal Terjadi di Indonesia