Bila Iran dan Amerika Berperang, Ini yang Bakal Terjadi di Indonesia

Zulfikar SyZulfikar Sy - Selasa, 07 Januari 2020
Bila Iran dan Amerika Berperang, Ini yang Bakal Terjadi di Indonesia

Tokoh AS dan Iran (Ant)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pengamat militer dan intelijen Soleman Pontho memprediksi tak akan terjadi perang terbuka antara Iran dan Amerika Serikat pasca terbunuhnya jenderal Qaseem Soleimani.

Menurut Soleman, Iran sepertinya tak punya nyali untuk menyerang langsung Amerika mengingat jumlah militernya di bawah Amerika.

Baca Juga:

Efek Perang As VS Iran Terhadap Indonesia

"Kalau perang terbuka gak lah. Kekuatan antara Iran dengan Amerika jauh sekali. Ketika itu diserang Amerika sudah dipikir beberapa kali," kata Soleman kepada merahputih.com di Jakarta, Selasa (7/1).

Soleman melanjutkan, jika terjadi perang antara Amerika dengan Iran, maka dampak ke Indonesia juga kecil. Mengingat hubungan dengan Iran dan Amerika yang selama ini baik.

"Dampak ke indonesia gak ada. Karena hubungan Iran dan Amerika juga baik. Sehingga kalau terjadi perang dampaknya jauh," jelas Soleman.

Purnawirawan jenderal bintang dua ini juga beranggapan, mayoritas warga muslim di Indonesia juga beraliran Sunni berlawanan dengan Iran yang beraliran Syiah. Apalagi, syiah di Indonesia cenderung kecil jumlahnya.

"Sehingga efeknya tak terlalu kecang. Karena mayoritas paham Islam di Indonesia bertentangan dengan Iran," kata Soleman.

Para pelayat mencium peti mati Komandan Garda Revolusi Iran, Mayor Jenderal Qasem Soleimani yang terbunuh dalam serangan udara di bandara Baghdad, di Ahvaz, Iran, Minggu (5/1/2020). ANTARA FOTO/Hossei
Para pelayat mencium peti mati Komandan Garda Revolusi Iran, Mayor Jenderal Qasem Soleimani yang terbunuh dalam serangan udara di bandara Baghdad, di Ahvaz, Iran, Minggu (5/1/2020). ANTARA FOTO/Hossei

Soleman berharap agar Indonesia ikut berperan mendinginkan suasana dan tak ikut campur terlalu jauh dengan konflik di Iran.

"Saya kira perlu menurunkan tensi agar tak terjadi peperangan dan memanas-manasi," pungkas Soleman yang merupakan mantan Kepala BAIS TNI ini.

Aksi serangan pasukan AS pada 2 Januari 2020 yang menewaskan Kepala Pasukan Pengawal Revolusi Islam Iran Qods Mayor Jenderal Qassem Soleimani. Serangan tersebut juga menewaskan pendiri milisi Irak pro-Iran Kata’ib Hezbollah Abu Mahdi Al Muhandis.

Serangan AS diduga sebagai bentuk balasan atas penyerbuan Kedutaan Besar AS di Baghdad pada 31 Desember yang dipimpin oleh Kata’ib Hezbollah dan para pejuang milisi yang didukung Iran.

Baca Juga:

Opsi Iran Balas AS: Sakiti Israel atau Blokade Selat Hormuz

Departemen Pertahanan Amerika Serikat mengkonfirmasi bahwa serangan pesawat tak berawak untuk membunuh Soleimani dilakukan atas arahan Presiden sebagai tindakan defensif untuk melindungi personel AS di luar negeri.

Qaseem Soleimani selama ini mempunyai peran penting dalam memerangi teroris di Suriah dan Irak. Soleimani mampu mengorganisir perlawanan terhadap ISIS dan Al Qaeda sebelum adanya koalisi internasional bentukan AS. Kematian Soleimani ini membawa angin segar bagi ISIS dan Al Qaeda sekaligus menjadi alarm bahaya bagi keamanan global.

Peristiwa tersebut diperkirakan akan berdampak tidak hanya balasan dari Irak saja namun juga memicu bergeraknya kelompok Houthi di Yaman, milisi di Suriah, dan Hizbullah Libanon. Iran diperkirakan akan menggalang dan memobilisasi kelompok Syiah pro-Iran yang milisi Kata’ib Hezbollah untuk membalas serangan dari AS. (Knu)

Baca Juga:

Harga Minyak Internasional Meroket Buntut Ketegangan Iran-AS

#Iran #Amerika Serikat
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Dunia
AS Akan Lakukan Uji Peluncuran Rudal Balistik Antarbenua Minuteman III
Pihak pangkalan menyebut uji coba tersebut sebagai kegiatan “rutin” yang “telah dijadwalkan bertahun-tahun sebelumnya.”
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 04 November 2025
AS Akan Lakukan Uji Peluncuran Rudal Balistik Antarbenua Minuteman III
Dunia
Mantan Wapres Amerika Serikat Dick Cheney Meninggal Dunia di Usia 84 Tahun
Cheney merupakan bagian dari pemerintahan Republik di bawah Presiden George W Bush dan menjadi sosok sentral dalam invasi Irak pada 2003 oleh AS dan aliansinya.
Dwi Astarini - Selasa, 04 November 2025
 Mantan Wapres Amerika Serikat Dick Cheney Meninggal Dunia di Usia 84 Tahun
Dunia
Program Bantuan Pangan Dihentikan, Setengah dari Negara Bagian AS Gugat Pemerintahan Donald Trump
Pemerintahan Trump disebut kejam karena tak memperhatikan rakyat.
Dwi Astarini - Rabu, 29 Oktober 2025
  Program Bantuan Pangan Dihentikan, Setengah dari Negara Bagian AS Gugat Pemerintahan Donald Trump
Dunia
Gedung Putih Klaim PM Jepang Sanae Takaichi Janji Menominasikan Presiden AS Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian
Setidaknya ada tiga hal penting yang didapat Trump sebagai oleh-oleh: pujian, kesepakatan investasi, dan janji dukungan untuk nominasi Hadiah Nobel Perdamaian.
Dwi Astarini - Rabu, 29 Oktober 2025
Gedung Putih Klaim PM Jepang Sanae Takaichi Janji Menominasikan Presiden AS Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian
Dunia
Media Besar AS Tolak Pembatasan Pers, Ramai-Ramai Say Good Bye ke Pentagon
Menteri Pertahanan Pete Hegseth menanggapi gelombang penolakan dari berbagai media dengan mengunggah emoji tangan melambai di platform X, isyarat perpisahan yang dianggap sinis.
Dwi Astarini - Jumat, 17 Oktober 2025
 Media Besar AS Tolak Pembatasan Pers, Ramai-Ramai Say Good Bye ke Pentagon
Indonesia
Perang Dagang AS-China, Menkeu: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung
Presiden AS Donald Trump baru saja menetapkan tarif impor sebesar 100 persen terhadap produk asal China mulai 1 November 2025
Wisnu Cipto - Senin, 13 Oktober 2025
Perang Dagang AS-China, Menkeu: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung
Dunia
Helikopter Jatuh di Pantai California, 5 Orang Terluka Termasuk Pejalan Kaki
Helikopter jatuh di kawasan Huntington Beach, California, Amerika Serikat, pada Sabtu sore (11/10) waktu setempat saat berlangsungnya acara tahunan Cars ‘N Copters on the Coast.
Wisnu Cipto - Minggu, 12 Oktober 2025
Helikopter Jatuh di Pantai California, 5 Orang Terluka Termasuk Pejalan Kaki
Dunia
Shutdown Pemerintah AS Ancam Ratusan Ribu Pekerja, Ekonomi Berisiko Terguncang
Banyak layanan publik dari pendidikan hingga lingkungan terganggu, tapi agenda deportasi disebut tetap berjalan penuh.
Dwi Astarini - Jumat, 03 Oktober 2025
Shutdown Pemerintah AS Ancam Ratusan Ribu Pekerja, Ekonomi Berisiko Terguncang
Indonesia
Satuan Tugas Mulai Selidiki Radiasi Cs-137 Yang Dikeluhkan Amerika, Mulai Dari Cengkeh Lalu ke Udang
Satgas Cesium 137 baru menerima laporan dari Pemerintah Amerika Serikat (AS) terkait dengan temuan komoditas cengkeh yang mengandung zat radioaktif.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 03 Oktober 2025
Satuan Tugas Mulai Selidiki Radiasi Cs-137  Yang Dikeluhkan Amerika, Mulai Dari Cengkeh Lalu ke Udang
Dunia
Anggaran Tidak Disetujui, Operasional Pemerintah Amerika Serikat Berhenti
Melalui pemungutan suara 55-45, Senat gagal meloloskan RUU yang diajukan Partai Republik, dengan hanya dua senator Demokrat yang mendukungnya.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 01 Oktober 2025
Anggaran Tidak Disetujui, Operasional Pemerintah Amerika Serikat Berhenti
Bagikan