Transaksi Digital di Platform PaDI UMKM Telah Capai Rp 909 Triliun

Jumat, 08 Maret 2024 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Pasar digital terus menunjukan angka peningkatan transaksi yang siginifikan. Misalnya, platform Pasar Digital Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (PaDI UMKM) periode tahun 2023 mencapai transaksi Rp 909 triliun. Di mana tahun 2022, nilai transaksi Rp 506 triliun.

PaDI UMKM merupakan platform digital yang bertujuan untuk mempertemukan grup pembeli atau buyer group. Grup pembeli tersebut hampir 100 persennya merupakan perusahaan BUMN.

Baca juga:

Dompet Digital Permudah Transaksi UMKM

Penjual yang berada dalam PaDI UMKM juga tersebar di seluruh provinsi Indonesia. Seluruh transaksi terekam dalam jejak digital sehingga datanya sangat akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

"Kami melihat transaksi belanja UMKM atas produk dalam negeri ini telah mengalami kemajuan, hal ini terlihat dari hasil transaksi tahun 2023 dengan meningkat 65,4 persen dibanding tahun 2022," kata Staf Ahli Menteri BUMN Bidang Implementasi Kebijakan Strategis Wahyu Setiawan di Tangerang, Jumat.

Transaksi yang tercatat pada platform tersebut terdiri dari Business to Business (B2B) dan ritel serta e-procurement atau e-proc (pengadaan barang/jasa pemerintah secara elektronik) dari masing-masing perusahaan di BUMN.

Selama periode tahun 2023, jumlah total transaksi yang tercatat meningkat 65,4 persen dibandingkan dengan nilai transaksi tahun sebelumnya. Sementara transaksi pada tahun 2023 yang terjadi di PaDI UMKM sebesar Rp 909 triliun.

"Kepatuhan BUMN dalam melaporkannya belanja melalui platform PaDI ini terus mengalami peningkatan, pada awal tahun 2023 melalui pelaporan seluruh BUMN hingga akhir tahun 2023 sudah tercatat hingga 78 perusahaan yang melaporkan belanja anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN)," ujarnya.

Ia berharap, ke depan kualitas nilai transaksi melalui blanja PBN di Kementerian BUMN akan terus meningkat melalui platform digital PaDI UMKM.

"Mudah-Mudahan PaDI UMKM ini akan terus berkembang dengan masuknya pelaku usaha dari luar BUMN," katanya. (*)

Baca juga:

Bank DKI Perkuat Teknologi Digital Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan