Tragedi Kematian Alvaro Jadi Sorotan Tajam, Polisi Diminta Lebih Gesit Lagi Tangani Kasus Penculikan Anak
Selasa, 25 November 2025 -
MerahPutih.com - Kasus kematian bocah Alvaro Kiano Nugroho (6) yang sempat hilang selama berbulan-bulan, seolah menjadi catatan kelam bagi upaya perlindungan anak.
Nyawa Alvaro hilang ditangan ayah tirinya, AI, yang belum lama ini tewas bunuh diri di kantor Polres Jakarta Selatan.
Wakil Ketua DPR RI, Saan Mustopa, mengingatkan agar aparat kepolisian harusnya lebih cepat tanggap dalam menerima laporan kejahatan di Tanah Air. Termasuk, mengusut kasus penculikan anak.
Polisi diminta belajar banyak dari kasus kematian Alvaro Kiano Nugroho yang sudah dinyatakan hilang sejak delapan bulan lalu. Aparat tidak boleh mengabaikan segala laporan yang masuk dari masyarakat.
"Kami meminta kepolisian untuk cepat tanggap, untuk bisa lebih gesit lagi nanti dalam menangani berbagai kasus-kasus kejahatan, terutama terkait soal penculikan terhadap anak-anak," kata Saan kepada wartawan di kantornya, Selasa (25/11).
Baca juga:
Alasan Ayah Tiri Buang Jasad Alvaro ke Bogor, Lokasi Sepi dan Sulit Ditemukan
Menurut Saan, pimpinan DPR RI juga akan meminta Komisi III DPR RI yang bermitra dengan Polri untuk mendorong hal tersebut.
Politikus Nasdem ini mendorong Polri berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dalam menangani kasus-kasus penculikan anak.
Sementara itu, Ketua DPR RI, Puan Maharani mengatakan, bahwa kasus tersebut merupakan situasi darurat yang harus ditanggapi secara serius.
Menurut Puan, kasus penculikan hingga pembunuhan tersebut bukan hanya merupakan tanggung jawab keluarga atau sekolah.
Baca juga:
Kawal Kasus Kematian Alvaro, Puan: Situasi Darurat, Harus Ditanggapi Serius
Puan menyebutkan, kasus ini juga tanggung jawab dari negara yang harus ditangani secara serius.
"Kami akan meminta komisi terkait untuk memanggil dan menindaklanjuti hal ini secara serius untuk bisa melakukan langkah-langkah yang komprehensif dan mengevaluasi jangan sampai hal ini kemudian terulang lagi," katanya. (knu)