TNI AL Telah Kerahkan 20 Kapal Perang Bantu Pemulihan Daerah Bencana di Sumatera

Kamis, 25 Desember 2025 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Pemerintah terus mempercepat pemulihan dampak bencana di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Pembersihan lumpur, akses dan pegiriman logistik terus dilakukan.

TNI Angkatan Laut mengerahkan 20 kapal perang untuk mendukung percepatan pemulihan pascabencana banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah Aceh, Sumatera Barat (Sumbar) dan Sumatera Utara (Sumut).

Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut (Asops KSAL) Laksamana Muda Yayan Sofiyanmenjelaskan sejak laporan bencana muncul di media nasional, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali langsung memerintahkan pembukaan posko darurat terpusat di Jakarta, Komando Armada Republik Indonesia (Koarmada), dan Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil).

Posko bencana yang dibuka tersebut sebagai pusat komando awal koordinasi pengerahan kekuatan laut, udara, personel, serta bantuan kemanusiaan secara terpadu lintas wilayah terdampak bencana.

Baca juga:

Pengungsi Banjir Sumatera Bakal Dapat BLT Rp 8 Juta Dari Pemerintah

Yayan mengaku dirinya lalu menindaklanjuti perintah tersebut dengan menyiagakan empat kapal perang tahap awal untuk respons cepat dan distribusi bantuan darurat ke daerah terdampak bencana wilayah Sumatera.

Dua kapal rumah sakit yakni KRI dr. Soeharso dan dr. Radjiman Wedyodiningrat serta dua Landing Platform Dock (LPD) KRI Banda Aceh dan KRI Teluk Banten langsung disiapkan untuk operasi kemanusiaan terpadu TNI AL sebagai langkah cepat dan tanggap.

Adapun LPD KRI, yaitu jenis kapal perang amfibi besar yang berfungsi untuk mengangkut, meluncurkan, dan mendaratkan pasukan serta perlengkapan tempur (kendaraan, helikopter) untuk misi militer atau kemanusiaan.

TNI AL juga mengerahkan personel Marinir, Koarmada RI, helikopter Panther, serta pesawat Casa 212 guna memperkuat evakuasi, distribusi logistik, dan dukungan udara ke wilayah terisolasi akibat bencana banjir longsor.

Bantuan kemudian didorong bertahap menggunakan kapal perang dan pesawat udara untuk menjangkau wilayah terisolasi dengan akses darat terbatas akibat kerusakan parah infrastruktur pascabencana tersebut.

"Sehingga kapal-kapal perang yang eksisting di sana saat ini ada sampai dengan 20 kapal perang, terus kemudian ada lima helikopter Panther TNI Angkatan Laut dan dua pesawat Casa," bebernya.

Khusus kapal rumah sakit memberikan layanan kesehatan bagi korban, menangani luka, Ispa, serta penyakit lainnya akibat bencana, dengan ribuan pasien telah dilayani oleh tenaga medis TNI AL profesional berpengalaman lapangan tangguh.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan