Tingkatkan Baca Anak dengan Metode Read Aloud
Selasa, 14 Juni 2022 -
SI kecil sulit membaca? Kamu mungkin bisa mencoba metode membaca nyaring atau read aloud untuk menumbuhkan minat membaca anak sejak dini.
Founder Reading Bugs dan Penasehat Read Aloud Indonesia (RAI) Roosie Setiawan menjelaskan, membaca bukanlah proses alami, sehingga membutuhkan proses belajar. Kemampuan membaca harus disiapkan sedini mungkin karena 90 persen perkembangan otak kritis terjadi lima tahun pertama kehidupan.
"Membaca perlu diajarkan secara ekplisit. Anak-anak perlu mempelajari berbagai unsur yang dibutuhkan membaca, terutama belajar berbagai bunyi dalam bahasa lisan sehingga mampu menghubungkan bunyi itu dengan huruf tertulis dan membuat makna. Inilah pentingnya read aloud," jelas Roosie, dilansir ANTARA, Minggu (12/6).
Dalam meningkatkan literasi dan minat membaca, Roosie mengatakan guru memiliki peran yang sangat penting. Menurutnya, guru dapat menggunakan metode Interactive Read Aloud (IRA) sebagai alat untuk perkembangan bahasa siswa.
Baca juga:
Gubernur Herman Deru Keluhkan Minat Baca Masyarakat yang Terus Menurun

Struktur IRA dibagi menjadi beberapa bagian, yakni Perkenalan Teks, Membaca Teks, Mendiskusikan Teks, Tinjau Kembali Teks, dan Menanggapi Teks.
"Guru membacakan nyaring buku-buku yang disukai siswa. Metode read aloud ini juga bisa digunakan untuk siswa belajar membaca, bahkan yang gemar membaca. Selain itu, read aloud juga melatih keterampilan menyimak dan untuk membangun kedekatan dengan siswa," ungkapnya.
Untuk menguasai metode tersebut, penasehat RAI Ihdinal Hikmatin Tajdidah mengatakan ada tiga tahapan yang harus diperhatikan, yakni persiapan, saat memulai dan selama kegiatan, serta sesudah kegiatan.
Baca juga:

Tahapan persiapan menyangkut empat hal, yakni menetapkan tujuan pembacaan, memilih bahan bacaan, membaca kembali, dan merencanakan tanggapan. Selanjutnya, tahapan saat dan selama kegiatan dimulai dengan membaca informasi latar bacaan, memperhatikan intonasi, kecepatan, dan penekanan kata, serta melakukan interaksi gestur. Kemudian, tahapan sesudah melakukan kegiatan ditutup dengan diskusi.
Founder Rumah Guru BK sekaligus Widyaiswara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ana Susanti menjelaskan, tenaga pendidik perlu memiliki kepekaan bahwa membaca merupakan kunci sukses belajar dan menjadi budaya.
"Mari kita bersama-sama mensosialisasikan metode read aloud kepada lingkungan sekolah dan lingkungan terdekat untuk meningkatkan minat baca, serta menumbuhkan budaya literasi yang baik," tutup Ana. (and)
Baca juga:
Angka Melek Huruf Tinggi, Minat Baca di Indonesia Masih Rendah