Tiga Tradisi Presiden AS dalam Menyambut Penerusnya
Kamis, 21 Januari 2021 -
SELAMAT tinggal Donald Trump dan selamat datang Joe Biden. Hari baru bagi warga Amerika Serikat. Kini Joe Biden yang akan duduk di belakang meja Resolute selama empat tahun ke depan.
Biasanya presiden terdahulu akan menyambut penerus mereka melalui sejumlah tradisi. Mulai dari makan siang bersama, surat, hingga saran. Ini dia kebiasaan menyentuh yang dilakukan presiden dalam menyambut penerusnya. Sayang Trump melanggar tradisi ini.
Baca Juga:
1. Sebelum pelantikan

Seperti dilansir dari laman Insider, umumnya presiden AS terdahulu akan mengundang penerusnya ke Gedung Putih sebelum inagurasi. Tujuannya untuk memberikan pengarahan harian serta informasi keamanan nasional. Misalnya pada 1960 ketika Presiden Dwight D. Eisenhower bertemu John F. Kennedy untuk pertama kalinya di Gedung Putih.
Setelahnya, presiden yang akan turun jabatan akan selalu menghadiri hari inagurasi. Tradisi ini telah dilakukan sejak 1896. Sayangnya, Trump melanggar kebiasaan tersebut. Dia menjadi presiden AS pertama yang tidak menghadiri pelantikan penggantinya. Padahal sepanjang sejarah sejumlah presiden AS menunjukkan dukungannya kepada presiden terpilih berikutnya melalui cara ini.
2. Makan siang atau perjamuan teh

Saat hari pelantikan, mantan presiden dan calon presiden biasanya akan berangkat bersama ke acara upacara. Namun sebelumnya, presiden pendahulu akan mengadakan perjamuan makan siang ringan atau acara minum teh sebagai tanda penyambutan.
Mengutip The Washington Post, makan siang atau teh tersebut merupakan tradisi persahabatan dalam peralihan kekuasan, meskipun tidak selalu. Selama pemilihan tahun 1952, Presiden terpilih Harry S. Truman dan Presiden Eisenhower terlibat pertengkaran yang bahkan berlanjut hingga hari pelantikan. Jadi ketika Truman sudah menyiapkan makan siang untuk kedua pemimpin, Eisenhower memutuskan tidak muncul.
3. Surat untuk penerus

Tradisi menulis surat untuk penerus kabarnya pertama kali dilakukan oleh Ronald Reagan untuk menyambut George H.W. Bush. Surat tersebut lazimnya berisi nasihat atau kata-kata bijak tulisan tangan yang kemudian ditinggalkan di Kantor Oval untuk nantinya ditemukan presiden terpilih.
Pada 2017 silam, Barrack Obama ikut melakukannya. Dalam suratnya, dia menyelamati Trump dan menekankan pentingnya insitusi demokratis dan tradisi. Bloomberg menuliskan Trump juga melaksanakan tradisi surat tulis tangan ini. Namun dia tidak meletakan surat itu di Ruang Oval, melainkan meminta seorang ajudan untuk menaruhnya disana. (Sam)
Baca Juga:
Biden Diyakini Pilih Jalan Untungkan Banyak Negara Dalam Kebijakan Ekonomi