Biden Diyakini Pilih Jalan Untungkan Banyak Negara Dalam Kebijakan Ekonomi
Biden dan Kemala. (Foto: VOA).
MerahPutih.com - Kebijakan ekonomi dan perdagangan Amerika Serikat (AS) pada Indonesia diperkirakan tidak akan banyak berubah pada era Presiden Joe Biden. Indonesia masih akan menjadi mitra strategis bagi AS.
Direktur Perundingan Bilateral, Kementerian Perdagangan, Ni Made Ayu Marthini, meyakini pendekatan kebijakan ekonomi dan perdagangan Biden akan berbeda dengan Trump, meski substansi kebijakannya tidak akan berubah.
Baca Juga:
Trump Doakan Joe Biden dan Kamala Harris Sukses Pimpin AS
Biden, kata ia, akan mengedepankan pendekatan multilateral (menguntungkan banyak negara), berbeda dengan Trump yang lebih mengedepankan unilateral (menguntungkan sepihak).
Ia mengatakan, Indonesia memiliki posisi yang kuat di Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan ekonominya tumbuh di Asia Pasifik.
Sementara Amerika bagi Indonesia merupakan mitra dagang terbesar keempat setelah Tiongkok, Jepang dan Singapura dengan total perdagangan USD27,1 miliar pada 2019.
"Amerika adalah mitra dagang penting bagi Indonesia untuk perdagangan maupun investasi. Dan juga mitra strategis dalam berbagai forum," jelas Ni Made Ayu Marthini dilansir VOA Indonesia.
Ia menegaskan, dalam memaksimalkan hubungan dagang dengan Amerika, Indonesia akan berusaha mengisi pasar Amerika yang ditinggalkan oleh Tiongkok dan menjadi bagian rantai pasokan ke Amerika.
"Salah satu caranya dengan menciptakan iklim kondusif untuk menarik investasi ke Indonesia," katanya.
Ia mengatakan, dalam level multilateral, Indonesia intens mengadakan kerja sama dengan semua negara termasuk dengan Amerika sebagai aktor besar di dunia.
Wakil Ketua Umum Bidang Hubungan Internasional Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Shinta W Kamdani mengatakan, pergantian presiden di Amerika tidak menciptakan perubahan minat investasi yang signifikan di Indonesia.
Hal tersebut terlihat dari investasi Amerika di Indonesia yang cenderung stagnan dan tetap terkonsentrasi pada sektor pertambangan dan jasa dalam 10 tahun terakhir.
"Jadi nilai penanaman modal asing (FDI) Amerika yang masuk Indonesia pada 2010 mencapai USD10,55 miliar. Sedangkan tahun 2019 mencapai USD12,15 miliar," tuturnya.
Shinta menegaskan, pelaku usaha di Indonesia juga menilai era Biden lebih menjanjikan dibandingkan era Trump dalam peningkatan hubungan ekonomi Amerika-Indonesia.
"Setidaknya dalam kepastian berusaha dan permintaan pasar Amerika dan global," katanya. (*)
Baca Juga:
Makna Angka 400 Jelang Pelantikan Biden dan Pandemi COVID-19
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Pemerintahan Donald Trump akan Bubarkan NCAR, Sebut Pebuhan Iklim hanya Tipuan
Trump Labeli Venezuela di Bawah Maduro Teroris, Kirim Armada Blokade Terbesar AS
Trump Tetapkan Rezim Venezuela Sebagai Organisasi Teroris Asing
Presiden Trump Larang Warga 8 Negara Masuk AS, Termasuk Laos dan Palestina
Trump Klaim Pasukan Stabilisasi Internasional di Gaza Bakal Didukung Banyak Negara
Indonesia Pastikan Impor Minyak dari Amerika Serikat
Trump Bakal Jabat Ketua Dewan Perdamaian, Kelola Administrasi Gaza
Setelah Maduro, Donald Trump Incar Gulingkan Presiden Kolombia Gustavo Petro
Makin Panas, AS Sita Kapal Tanker Minyak di Pesisir Venezuela
Indonesia Tepis Kabar Perundingan Tarif dengan AS Terancam Batal, Sebut Cuma Dinamika