Terkait Kasus Penembakan Siswa SMK, Komisi III DPR Minta Polri Tak Beri Stigma ke Masyarakat

Jumat, 29 November 2024 - Frengky Aruan

MerahPutih.com - Komisi III DPR RI meminta Polri tidak melempar tuduhan kepada masyarakat jika melakukan kelalaian bahkan kejahatan.

Hal tersebut disampaikan Ketua Komisi III DPR Habiburokhman menyikapi kasus polisi menembak siswa SMK di Semarang hingga tewas.

Habiburokhman keberatan jika hal tersebut diklaim berkaitan dengan gangster. Ia juga menilai pernyataan itu seakan menyalahkan masyarakat.

“Kalau di Semarang dikatakan itu gangster, jangan sampai sudahlah melakukan kelalaian atau bahkan kejahatan dengan melakukan penembakan malah membuat stigma terhadap masyarakat,” ujar Habiburokhman di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (29/11).

Menurut dia, tawuran sering terjadi dan dialami anak-anak remaja. Ia meminta Polri tak asal menyebut ulah gangster dalam peristiwa itu.

Baca juga:

LBH Semarang Minta Kasus Polisi Tembak Siswa SMKN 4 Semarang Diusut Tuntas

“Namanya tawuran itu kan belum tentu gengster, biasalah anak-anak remaja tawuran kayak di dapil saya ya. Bukan biasa, tapi sering terjadi. Tapi bukan berarti mereka gengster,” tegasnya.

Habiburokhman menjelaskan bahwa gangster adalah kejahatan terorganisir yang bertujuan melakukan kejahatan dengan membentuk kelompok.

“Apakah hal tersebut yang terjadi di Semarang? Jadi jangan sembarangan. Saya ingatkan penegak hukum kita, jangan semabrangan mengeluarkan pernyataan,” lanjutnya.

Waketum Gerindra ini juga mengingatkan bahwa peristiwa tersebut masih dalam proses hukum. Menurutnya, kejadian di Semarang merupakan ulah oknum.

“Tapi kalau misalnya yang di Semarang. Ini kan kembali ke fenomena oknum, oknum itu kan di Polri ada, DPR banyak, di eksekutif ada,” tandasnya. (Pon)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan