Terdampak Corona, Penjualan Daging Sapi di Yogyakarta Masih Merosot Tajam

Minggu, 12 Juli 2020 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Penyebaran wabah COVID-19 turut berimbas buruk kepada para pedagang daging Sapi. Mereka mengeluh penjualan menurun drastis sejak Maret 2020.

Salah seorang pedagang daging Sapi di Pasar Colombo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Astuti mengatakan turunnya permintaan daging sapi akibat berkurangnya pesta pernikahan dan event besar.

Baca Juga

Umat Islam Diingatkan Terapkan Protokol Kesehatan Saat Salat Idul Adha

"Awal-awal corona orang pada nggak gelar hajatan. Yang punya cathering sepi order. Jadi daging nggak laku," kata wanita yang biasa dipanggil Tuti ini, Sabtu (10/7).

Selain itu itu sejumlah rumah makan dan warung juga menutup sementara usaha mereka. Hal ini membuat dirinya kekurangan pembeli. Walau permintaan menurun harga daging sapi cenderung stabil. Saat ini harga daging berkisar Rp 100.000 hingga Rp 130.000 per kg.

Terpisah, Waginem, pedagang Pasar Rakyat Argosari Waginem di Gunung Kidul, mengatakan saat ini permintaan daging sapi lebih rendah dibandingkan saat kasus antraks yang menimpa di wilayah ini.

Suasana pasar tradisional di Yogyakarta
Suasana pasar tradisional di Yogyakarta. Foto: MP/Teresa Ika

Hal ini disebabkan karena melemahnya daya beli masyarakat. Virus Corona membuat warga lebih banyak berhemat dan irit makanan. Selain itu penutupan sektor pariwisata turut membuat permintaan terjun bebas.

"Sekarang kalau lagi ramai, sehari bisa terjual sekitar 10 kilogram. kalau sepi permintaan lebih rendah lagi. Padahal dulu waktu masih normal 10 kilogram itu pas kondisi paling sepi," tutur dia.

Baca Juga

Penerbangan International di Bandara YIA Dibuka Kembali, Ini Syarat Wajib Calon Penumpang

Ia mengatakan harga daging sapi saat ini berkisar antara Rp100 ribu hingga Rp125 ribu per kilogram, tergantung dari kualitas daging sapi. Permintaan daging sapi paling banyak dari pedagang baso dan rumah makan. Namun permintaan tidak banyak, seperti kondisi normal.

Dirinya berharap kondisi kembali normal, dan ekonomi kembali bangkit. Apalagi saat ini sektor pariwisata mulai perlahan dibuka kembali. (Teresa Ika/Yogyakarta)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan