Pj Heru Ingatkan Warga Jangan Buang Limbah Organ Hewan di Sungai

Ilustrasi MP/Didik Setiawn
Merahputih.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengimbau warga agar tak membuang limbah organ hewan kurban ke sungai khususnya yang disembelih saat Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah demi mencegah pencemaran lingkungan.
"Ya tentunya harus kesadaran sendiri untuk menjaga lingkungan kan sudah disuluh ya, yang di Jakarta kan sudah ada syarat-syaratnya diberikan persyaratan, salah satunya tidak mencemarkan," kata Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Jakarta, Jumat (14/6).
Selain limbah, dia mengimbau masyarakat mendistribusikan daging hewan kurban dengan wadah yang ramah lingkungan seperti menggunakan wadah selain plastik sekali pakai.
Ini senada dengan yang disampaikan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta yang mengusulkan wadah seperti daun pisang, daun jati atau lainnya yang berasal dari bahan alami atau wadah guna ulang yang masih laik dan higienis.
"Ya yang ramah lingkungan, pakai wadah-wadah ramah lingkungan," ujar Heru.
Baca juga:
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Asep Kuswanto mengimbau seluruh panitia kurban dan masyarakat umum untuk melaksanakan ibadah kurban pada Idul Adha 1445 Hijriah secara ramah lingkungan atau menerapkan "Eco Qurban".
Ini seperti tertuang dalam Peraturan Gubernur DKI Nomor 10 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pemotongan Hewan Kurban.
Menurut Asep, prinsip "Eco Qurban":meliputi pelaksanaan kurban tanpa mencemari lingkungan sekitar seperti tidak membiarkan limbah hewan kurban seperti darah dan isi perut tanpa ditangani dengan baik.
"Jangan sampai membiarkan limbah hewan kurban seperti darah dan isi perut tanpa ditangani hingga berceceran, lalu membuangnya ke got, selokan, dan kali," kata dia.
Baca juga:
Asep mengingatkan limbah hewan kurban yang tidak ditangani dengan baik berpotensi membuat lingkungan tidak nyaman karena aroma tak sedap dan berisiko membahayakan lingkungan masyarakat sekitar.
Untuk menghindari hal tersebut, Asep menyarankan masyarakat agar menangani limbah hewan kurban dengan cara menguburnya di dalam lubang tanah minimal 1 meter kubik untuk sapi berukuran 400-600 kilogram dan minimal 0,3 meter kubik untuk kambing yang berukuran 25-35 kilogram.
Selain itu, limbah-limbah itu bisa diolah kembali dalam bentuk pengomposan dengan komposter, Biokonversi Maggot Black Soldier Fly hingga dikirim ke tempat pengolahan agar ditangani dengan tepat.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
DPR Dorong Pemerintah Libatkan Peternak Kecil dalam Program Sapi Merah Putih

Stok Diklaim Melimpah Tapi Harga Daging Tinggi, Asosiasi Pedagang Curiga Ada Permainan

Ribuan Sapi Perah Bunting Asal Australia Masuk Indonesia, Buat Percepat Produksi Susu Nasional

Dispangtan Solo Temukan Cacing Hati Di Beberapa Lokasi selama Periode Idul Adha 2025

Masjid Agung Surakarta Potong Sapi Milik Prabowo Berbobot 1,019 Ton dan Pemberian Gibran dengan Berat 980 Kg

Wujud Toleransi, Gereja Santa Theresia Sumbangkan Sapi Kurban ke Umat Islam Tanah Abang

3 Bahan Yang Bisa Meminimalisir Bau Daging Kambing, Patut Dicoba Saat Olah Daging Kurban

Rawon Bisa Jadi Pilihan Untuk Makanan Olahan Daging Saat Idul Adha

Istiqlal Bilang Sapi Kurban dari Prabowo 1,3 Ton, Jubir Presiden Sebut 1,25 Ton

Istana Jamin Semua Sapi Kurban Prabowo Dibeli dari Peternak Lokal, Disalurkan Lewat 2 Skema
