Telegram Akan Hadirkan Fitur Panggilan Video Grup, Lebih Aman dari Zoom?

Senin, 27 April 2020 - Raden Yusuf Nayamenggala

PEKAN ini aplikasi Telegram merayakan pencapaian jumlah penggunanya yang berhasil tembus di angka 400 juta pengguna aktif.

Perayaan tersebut juga dibarengi dengan pengumuman sebuah fitur baru yang populer di tengah pandemi virus coroa baru atau COVID-19 yakni panggilan video untuk grup.

Baca Juga:

WOW! Robot Berteknologi Tinggi Ini Bisa Lindungi Tenaga Medis dari Virus Corona

Seperti yang dilansir dari laman The Verge, hadirnya fitur tersebut diumumkan oleh founder Telegram, Pavel Durov di blognya.

Telegram umumkan akan hadirkan panggilan video grup (Foto: dailysocial)

Pavel Durov menyebutkan jika layanan panggilan video grup yang ada saat ini, hanya menawarkan salah satu dari keamanan atau kegunaan, yang tampaknya merupakan sindiran bagi aplikasi Zoom. Karena seperti yang diketahui, aplikasi Zoom belakangan ini memang tengah diterpa sejumlah masalah keamanan.

"Lockdown global yang saat ini terjadi, membuat banyaknya kebutuhan alat komunikasi video yang bisa dipercaya, ada beberapa aplikasi yang bisa digunakan tapi tidak keduanya (keamanan dan kegunaan), karena itu kami ingin memperbaiknya, dan kami akan fokus menghadirkan panggilan video grup yang aman di tahun 2020 ini," tulis Pavel Durov seperti yang dikutip dari PC Mag.

Meski Pavel Durov telah menyebutkan jika fitur itu akan hadir pada tahun ini, namun dia tak menjelaskan soal tanggal pastinya.

Baca Juga:

Zoom Tingkatkan Sistem Keamanan pada Update 5.0

Klaim Zoom yang menyebutkan jika layanannya menawarkan enkripsi end-to-end pun mendapat kritik pedas dan rupanya tidak benar. Ditambah lagi dengan pengaturan privasi Zoom, yang memudahkan penyusup untuk mengganggu pembicaraan.

Telegram mengklaim sebagai aplikasi media sosial yang paling banyak diunduh (Foto: pixabay/lobostudiohamburg)

Meski demikian, Telegram pun mendapat kritik pedas dari sejumlah kominitas keamanan dan privasi, khususnya lantaran enkripsi end-to-end pada platformnya tak diaktifkan secara default.

Dalam pengumumannya, Telegram juga menyebut jika mendapat 1,5 juta pengguna baru per harinya, dan mengklaim jika menjadi aplikasi media sosial yang paling banyak diunduh dari 20 negara. Namun faktanya, pencapaian Telegram itu masih terlampau jauh dibanding dengan WhatsApp yang sudah memiliki 2 miliar pengguna per Februari 2020. (Ryn)

Baca Juga:

Facebook Perluas Pasar Messenger Kids ke Lebih 70 Negara

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan