Taufik Gerindra Ingatkan PSI Jangan Terlalu Genit Terkait Anggaran KUA-PPAS 2020
Rabu, 06 November 2019 -
MerahPutih.Com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, M. Taufik menyoroti metode yang dilakukan anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI William Adiyta Sarana dalam pembahasan Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2020.
Hal ini ditegaskan Taufik menanggapi anggaran lem Aibon sebesar Rp82,8 miliar dan pengadaan Bolpoin sebesar Rp123 miliar yang dibongkar William beberapa waktu lalu di media sosial twitternya hingga berpilemik di masyarakat.
Baca Juga:
Harusnya, kata Taufik, tempat yang pas untuk mengupas anggaran adalah dalam forum resmi pembahasan anggaran antara eksekutif dan legislatif. Bukan di ruang-ruang publik, sehingga tak menimbulakan sepekulasi miring pada masyarakat.

"Saya kira ini metode baru angota dewan dan mestinya berubahlah ayo kita diskusi dengan argumen yang kuat di dalam (rapat?). Jadi mendefinisikan transparansi itu bukan di awur-awur," kata Taufik di ruang rapat Fraksi Gerindra Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Rabu (6/11).
Taufik pun meminta Fraksi PSI untuk tidak terlalu mencari perhatian masyarakat dengan membongkar mata anggaran yang 'ajaib' dalam KUA-PPAS sebagai dasar RAPBD.
Lebih lanjut menurut dia, tak ada yang isitimewa soal penemuan anggaran fantastis dalam KUA-PPAS itu. Kasus seperti ini lazim ditemukan dalam menggodok anggaran.
Namun, kata Taufik, William membuka anggaran itu dan menyebarluaskanbyang akhirnya berujung polemik. Taufik pun berharap William untuk tidak terlalu genit untuk mencari perhatian publik.
"Sebenarnya enggak ada yang istimewa cuma genitnya aja yang buat saya harus dikurangi dikit. Enggak apa-apa genit boleh enggak ada masalah," cetus Taufik.
Ia pun menceritakan, pada masa Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (BTP) agau Ahok, dirinya juga pernah menemukan anggaran yang janggal. Namun hal itu tak menjadi polemik lantaran SKPD yang mengajukan anggaran itu diminta klarifikasi.
Baca Juga:
Dilaporkan ke Badan Kehormatan, William PSI Siap Pertaruhkan Jabatannya
"Dulu temuan ini juga ada. Dulu saya temukan selisih 1,2 Triliun tapi saya enggak buka ke publik," tuturnya.
Imbas dari komentar soal anggaran lem Aibon dan Bolpoin di media sosial, William dilaporkan ke Badan Kehormatan (BK) DPRD dengan perkara dugaan melanggar kode etik. Laporan dilayangkan oleh Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Maju Kotanya Bahagia Warganya (Mat Bagan), Sugiyanto.
Sugiyanto menilai William menjadi biang kerok dari gonjang ganjing anggaran di DKI Jakarta.(Asp)
Baca Juga:
Dilaporkan ke BK DPRD, William PSI: Saya Siap Pertaruhkan Jabatan