Tahi Lalat Berbulu Berpotensi Jadi Obat Kebotakan

Selasa, 27 Juni 2023 - Ananda Dimas Prasetya

PARA peneliti mungkin telah menemukan obat kebotakan yang sulit dipahami di tempat yang tidak terduga: rambut-rambut yang tidak sedap dipandang yang terkadang tumbuh dari tahi lalat.

Para peneliti menemukan bahwa molekul spesifik pada tahi lalat berbulu itu menyebabkan folikel rambut yang biasanya tidak aktif dan kecil, dapat kembali mengaktifkan sel-sel induk mereka untuk pertumbuhan rambut panjang dan tebal yang kuat. Demikian dikatakan pemimpin peneliti Maksim Plikus, PhD.

Profesor perkembangan dan biologi sel di University of California Irvine, AS tersebut menjelaskan dalam sebuah pernyataan, temuan ini dapat mengarah pada perawatan baru untuk kondisi kerontokan rambut yang dikenal sebagai androgenetic alopecia.

Kondisi androgenetic alopecia ini menurut para peneliti dapat terjadi pada laki-laki dan perempuan, tapi pada laki-laki dikenal sebagai 'male-pattern baldness'.

Baca juga:

Penelitian Terbaru Ungkap Penyebab Rambut Beruban

Molekul dalam tahi lalat berbulu dapat kembali mengaktifkan sel-sel induk untuk pertumbuhan rambut. (depositphotos/obencem)

Tim global yang dipimpin oleh para peneliti di universitas tersebut menganalisis sel induk folikel rambut dan menemukan bahwa molekul yang disebut osteopontin mendorong pertumbuhan rambut yang dipercepat.

Sel induk dapat berkembang menjadi berbagai jenis sel, baik di dalam tubuh atau di laboratorium, dan sering dilibatkan dalam proses regeneratif atau perbaikan.

Studi terbaru ini, yang diterbitkan Rabu di jurnal Nature, dilakukan pada tikus. Sebuah perusahaan obat yang didirikan oleh Plikus mengatakan dalam rilis berita bahwa mereka telah menguji lebih lanjut teknik pertumbuhan rambut pada folikel rambut manusia.

"Para peneliti dapat mendorong pertumbuhan baru oleh folikel rambut manusia dalam model pra-klinis yang kuat," demikian pernyataan pihak perusahaan seperti diberitakan WebMD.

Baca juga:

Mikropigmentasi Kulit Kepala dapat Bantu Atasi Penipisan Rambut

Temuan ini dapat mengarah pada perawatan baru untuk kondisi kerontokan rambut androgenetic alopecia. (freepik/freepik)

Sementara itu, perusahaan lain, Amplifica, mengatakan dalam rilis bahwa mereka memiliki perjanjian lisensi eksklusif dengan universitas untuk 'penemuan' pertumbuhan rambut baru yang dijelaskan dalam temuan yang baru diterbitkan itu.

Pihak Amplifica mengatakan kondisi androgenetic alopecia mempengaruhi sekitar 50 juta laki-laki dan 30 juta perempuan di AS.

Sementara data yang dimiliki pusat medis nirlaba Cleveland Clinic menunjukkan rambut rontok akibat androgenetic alopecia terjadi pada dua dari setiap tiga laki-laki.

Kerontokan dan penipisan rambut bisa dimulai sejak remaja akhir, menurut pihak Cleveland Clinic. Kondisinya progresif dan dapat mengikuti pola tertentu, seperti garis rambut yang membentuk huruf “M” atau “U” di tengah proses menuju kebotakan total di bagian atas kepala, dengan sisa rambut tipis di sekitar sisi kepala. (aru)

Baca juga:

Mengenal Proses Transplantasi Rambut

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan