Mengenal Proses Transplantasi Rambut

Febrian AdiFebrian Adi - Minggu, 04 Juni 2023
Mengenal Proses Transplantasi Rambut

Transplantasi rambut jadi salah satu solusi untuk kebotakan. (Foto: Unsplash/Towfiqu)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KEBOTAKAN bisa dialami siapa pun dengan berbagai faktor, seperti faktor makanan yang dikonsumsi, keturunan ataupun stres. Bagi seseorang yang mengalami rambut rontok hingga mengalami kebotakan, transplantasi rambut menjadi salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Namun, di Indonesia belum banyak masyarakat yang mengetahui tentang prosedur transplantasi rambut. Ini merupakan prosedur saat seorang ahli memindahkan rambut ke area yang botak atau menipis di kulit kepala.

Baca juga:

Obat Jerawat Isotretinoin Bisa Sebabkan Rambut Rontok?

Banyak faktor yang menjadi penyebab rambut rontok. (Foto: Unsplash/Towfiqu)

Seperti dikabarkan ANTARA, Sabtu (3/6), meskipun dilakukan di kepala, Specialist Hair Transplant dari Turki sekaligus Founder dari ASMED Hair Transplant Center Dr. Koray Erdrogan menuturkan bahwa prosedur ini tak berbahaya dan tidak berkaitan dengan otak.

“Mungkin karena berhubungan dengan kepala, banyak orang yang bertanya-tanya apakah ini aman untuk otak? Jawabannya, prosedur ini berada di kulit kepala. Jadi taka da hubungannya dengan otak,” ucapnya dalam peluncuran ASMED Indonesia pada Sabtu (3/6).

“Banyak juga yang bertanya karena dibuat lubang di kulit kepala, apakah itu berbahaya? Prosedur ini tidak berbahaya. Ini akan lebih aman karena kami melakukannya bersama dokter anastesi. Proses ini juga dilakukan sambil memeriksa tekanan darah dan situasi dari pasien,” lanjutnya.

Selain itu, tak ada batasan usia untuk melakukan transplantasi rambut. Bahkan seseorang di usia 99 tahun pun masih bisa melakukannya. Namun beberapa kondisi seseorang yang tidak bisa melakukan transplantasi rambut. Salah satunya adalah pasien yang menjalani kemoterapi.

Baca juga:

Rambut Rontok? Mungkin ini Penyebabnya

Ahli menuturkan bila proses transplantasi rambut tidaklah berbahaya. (Foto: Unsplash/Kasia)

Oleh karenanya, sebelum menjalani operasi transplantasi rambut, pasien akan terlebih dahulu melakukan pengecekan. Setelah itu rambut mereka akan digunduli dan barulah proses operasi dilakukan.

“Proses antara pria dan wanita berbeda. Wanita tidak perlu digunduli seperti pria. Umumnya wanita hanya mengisi area rambut yang kosong. Misalnya seseorang dengan dahi yang lebar, atau jika mengisi di area belakang, maka bisa ditutupi dengan rambut yang panjang sehingga tidak terlihat,” paparnya.

Setelah melakukan transplantasi rambut, Koray mengatakan bahwa mereka bisa kembali melakukan styling pada rambut. Misalnya mewarnai rambut. Namun, hal itu baru aman dilakukan setelah enam bulan melakukan operasi transplantasi. (Far)

Baca juga:

Ketahui Arti Mimpi Rambut Rontok yang Harus Kamu Waspadai

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Febrian Adi

part-time music enthusiast. full-time human.

Berita Terkait

Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Bagikan