Spanduk Khofifah-AHY Bertebaran di Jawa Timur, Begini Reaksi Panwaslu
Rabu, 21 Maret 2018 -
MerahPutih.com - Beberapa spanduk Khofifah Indar Parawansa tiba-tiba terbentang di beberapa Jalan Protokol Surabaya, bahkan spanduk yang sama juga ada di Siduarjo, Jawa Timur.
Uniknya, spanduk tersebut bukan bergambar Khofifah dengan pasangannya Emil Dardak yang akan bersaing di Pilgub Jatim mendatang. Melainkan, Khofifah bersanding dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang dipromosikan sebagai calon presiden.
Mengenai hal itu, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Surabaya, mengaku saat ini tengah menertibkan Spanduk bertulisan "Khofifah Gubernurku, AHY Presidenku” tersebut.

Hadi Margo selaku Ketua Panwaslu Kota Surabaya mengatakan bahwa alat peraga tersebut jelas melanggar. Sebab, bertentangan dengan pasal 276 UU Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum, dimana partai politik peserta Pemilu 2019 dilarang melakukan kampanye sebelum dimulai.
"Kami akan mengirim surat terlebih dahulu kepada pihak yang memasang spanduk tersebut. Kalau mereka tidak ada niat untuk mencopot spanduk tersebut, maka panwas kecamatan yang akan mencopot sendiri alat peraga kampanye itu." kata Hadi, Rabu (21/3).
Peneliti dan pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI ), Siti Zuhro Juga ikut berkomentar terkait hal itu. Ia menilai, spanduk tersebut akan menguntungkan Partai Demokrat di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.
Zuhro menjelaskan, keuntungan tersebut datang karena, Khofifah saat ini menjabat sebagai ketua umum Muslimat. Maka dengan spotannya AHY mendapat modal suara perempuan muslimat.

"Jadi dukungan Demokrat kepada Khofifah di Pilgub Jatim ini jangka panjang, karena akan menjadi hubungan yang saling menguntungkan secara politik." kata Siti.
lebih lanjut siti mengatakan, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Ketua Umum Demokrat jelas punya kepentingan, begitu halnya dengan Khofifah. Itu sebabnya, Khofifah mau berkoalisi dengan Soekarwo (ketua DPD Demokrat Jatim), meski sebelumnya pernah menjadi musuh selama dua periode di pilgub Jatim.
Selain itu, Zuhro juga menjelaskan, notabene Khofifah yang tidak berpartai butuh kendaraan politik untuk Pilgub Jatim 2018 mendatang. (*)
Berita ini merupakan laporan dari Budi Lentera, kontributor merahputih.com untuk wilayah Surabaya dan sekitarnya. Baca juga berita lainnya seputar Surabaya dalam artikel: Paslon Gus Ipul-Puti Naik Mikrolet Ambil Nomor Urut