Spanduk Khofifah-AHY Bertebaran di Jawa Timur, Begini Reaksi Panwaslu


Komandan Kogasma Pemenangan Pemilu 2019 Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)
MerahPutih.com - Beberapa spanduk Khofifah Indar Parawansa tiba-tiba terbentang di beberapa Jalan Protokol Surabaya, bahkan spanduk yang sama juga ada di Siduarjo, Jawa Timur.
Uniknya, spanduk tersebut bukan bergambar Khofifah dengan pasangannya Emil Dardak yang akan bersaing di Pilgub Jatim mendatang. Melainkan, Khofifah bersanding dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang dipromosikan sebagai calon presiden.
Mengenai hal itu, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Surabaya, mengaku saat ini tengah menertibkan Spanduk bertulisan "Khofifah Gubernurku, AHY Presidenku” tersebut.

Hadi Margo selaku Ketua Panwaslu Kota Surabaya mengatakan bahwa alat peraga tersebut jelas melanggar. Sebab, bertentangan dengan pasal 276 UU Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum, dimana partai politik peserta Pemilu 2019 dilarang melakukan kampanye sebelum dimulai.
"Kami akan mengirim surat terlebih dahulu kepada pihak yang memasang spanduk tersebut. Kalau mereka tidak ada niat untuk mencopot spanduk tersebut, maka panwas kecamatan yang akan mencopot sendiri alat peraga kampanye itu." kata Hadi, Rabu (21/3).
Peneliti dan pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI ), Siti Zuhro Juga ikut berkomentar terkait hal itu. Ia menilai, spanduk tersebut akan menguntungkan Partai Demokrat di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.
Zuhro menjelaskan, keuntungan tersebut datang karena, Khofifah saat ini menjabat sebagai ketua umum Muslimat. Maka dengan spotannya AHY mendapat modal suara perempuan muslimat.

"Jadi dukungan Demokrat kepada Khofifah di Pilgub Jatim ini jangka panjang, karena akan menjadi hubungan yang saling menguntungkan secara politik." kata Siti.
lebih lanjut siti mengatakan, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Ketua Umum Demokrat jelas punya kepentingan, begitu halnya dengan Khofifah. Itu sebabnya, Khofifah mau berkoalisi dengan Soekarwo (ketua DPD Demokrat Jatim), meski sebelumnya pernah menjadi musuh selama dua periode di pilgub Jatim.
Selain itu, Zuhro juga menjelaskan, notabene Khofifah yang tidak berpartai butuh kendaraan politik untuk Pilgub Jatim 2018 mendatang. (*)
Berita ini merupakan laporan dari Budi Lentera, kontributor merahputih.com untuk wilayah Surabaya dan sekitarnya. Baca juga berita lainnya seputar Surabaya dalam artikel: Paslon Gus Ipul-Puti Naik Mikrolet Ambil Nomor Urut
Bagikan
Berita Terkait
Demokrat ‘Pelototi’ Paket Stimulus Kuartal IV 2025: Ingin Tepat Sasaran dan Berkelanjutan

9 Jurus Menko AHY Pecahkan Kebuntuan Aturan Zero ODOL yang Mandek 16 Tahun

Ramai Video SBY Tak Salami Kapolri saat Peringatan HUT ke-80 TNI, Demokrat Tegaskan Hubungan Baik-Baik Saja

Kajian Dampak Zero ODOL BPS Rampung Desember 2025, AHY Ungkap Potensi Positif Ekonomi dan Keselamatan

AHY Instruksikan Pemeriksaan Konstruksi Bangunan Publik, Cegah Insiden ‘Mengerikan’ Ponpes Al Khoziny Terulang

Banjir Bali Disebabkan Kerusakan Lingkungan, AHY Khawatirkan Sektor Pariwisata Jadi Terganggu

AHY Ungkap Rahasia di Balik Program Koperasi Prabowo! Jutaan Warga Bisa Langsung Kaya Mendadak

Geger Kematian Balita di Sukabumi, Demokrat: Bukti Gagalnya Negara Lindungi Rakyat Miskin

Kata Puan soal Gibran tak Salami AHY: Jangan Berspekulasi, Berpikir Positif Saja

Tegaskan Roy Suryo Sudah Mundur Sejak 2019, Demokrat Sebut Ada Upaya Adu Domba SBY dengan Jokowi
