SMK Batik 2 Bakal Gelar PTM, Gibran Tinggalkan Mobil Dinas di Depan Sekolah

Minggu, 22 Agustus 2021 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah, mendapat informasi SMK 2 Batik Surakarta bakal nekat menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada Senin (23/8). Bahkan, pihak sekolah sudah menyebarluaskan Surat Ederan (SE) pada orang tua siswa.

Kejadian itu, membuat Wali Kota Solo, Gibran Rakabiming Raka geram dengan meninggalkan mobil dinas (Mobdin) plat merah AD 1 A di pintu masuk sekolah SMK Batik 2 Surakarta. Ini merupakan yang ketiga kalinya Gibran meninggalkan mobil di lokasi tidak wajar dan berkaitan dengan kasus besar.

Baca Juga:

Sekolah Tatap Muka di Bandung Digelar setelah Seluruh Guru dan Murid Divaksin

Sebelumnya Gibran meninggalkan mobdin di Kantor Kelurahan Gajahan karena berkaitan kasus pungli Lurah Gajahan. Kasus kedua Gibran memarkirkan mobdinya di TPU Cemara Kembar karena berkaitan dengan perusakan 10 makan nasrani.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyayangkan masih ada sekolah yang nekat akan menggar PTM di tengah situasi darurat COVID-19. Meskipun SMK Batik langsung dibawah Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Tengah, ia tetap tidak bisa membiarkan karena siswanya warga Solo.

"Saya tahu guru-guru dan orang tua murid semuanya bersemangat untuk segera melakukan PTM. Sekali lagi meski situasinya sudah membaik, tapi kita belum memvaksin seluruh siswa," kata Gibran di Balai Kota, Minggu (22/8).

Ia meminta pada sekolah di Solo untuk bersabar dulu dengan mematuhi aturan yang ada. Di SE Wali Kota Solo tentang PPKM Level 4 juga sudah jelas dilarang menggelar PTM.

"Mohon bersabar dulu. Kita ikuti aturan-aturan yang berlaku, itu saja. Aturan PPKM level 4 belum boleh PTM," katanya.

Gibran menegaskan, saat ini sedang melakukan vaksinasi pada semua siswa terlebih dulu untuk persiapan PTM. Hal ini sangat penting karena siswa merupakan generasi penerus bangsa.

"Harus kita lindungi jangan asal masuk sekolah. Wajibkan PTM di tengah situasi yg masih darurat seperti ini bernahaya.

Gibran menambahkan, pihaknya sudah mengecek ke Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jateng dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo jika di Jateng belum boleh menggelar PTM.

Wali Kota Solo Gibran Rakabumi. (Foto: Antara)
Wali Kota Solo Gibran Rakabumi. (Foto: Antara)

"Meski kasus turun masyarakat tetap harus patuhi 5M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas) dan memakai dobel masker," pungkas Gibran.

Sekretaris Disdik Jawa Tengah Suyanta membenarkan adanya komplain dari masyarakat terlait PTM diadakan di SMK Batik Surakarta yang rencananya digelar pada Senin (23/8). Disdik Jateng dalam kasus ini langsung menerbitkan SE tentang pembatalan PTM dan simulasi PTM.

"Kami batalkan semua PTM dan simulasi karena situasi masih pandemi. Semua sekolah harus mematuhinya," tandasnya.

Dikonfirmasi melalui ponselnya Kepala Sekolah SMK Batik 2 Achya Susanto tidak dapat dihubungi. (Ismail/Jawa Tengah)

Baca Juga:

Pemprov DKI Pastikan Sekolah Tatap Muka Belum Diberlakukan di Jakarta

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan