SKF 2017, Semakin Mempertegas Solo Ibukota Keroncong Indonesia

Minggu, 23 Juli 2017 - Muchammad Yani

GELARAN Solo Keroncong Festival (SKF) 2017, berhasil menyedot animo masyarakat, khususnya pengemar musik keroncong. Uniknya, mereka yang datang tidak hanya orang tua, melainkan generasi mudah juga mulai ikut ambil bagian, yang berlangsung di benteng Vastenbur, Jumat-Sabtu (21-22/7) malam kemarin.

Ajang itu semakin lengkap, ketika salah seorang maestro keroncong kenamaan tanah air, Waldjinah mempersembahkan suara emasnya lewat sebuah tembang Bengawan Solo.

“Siapa lagi kalau bukan generasi muda yang ikut ambil bagian mempertahankan musik keroncong. Musik keroncong harus terus dipertahankan, terlebih lagi di Kota Solo. Dengan adanya SKF 2017 ini, semakin mempertegas keberadaan Kota Solo sebagai Ibukota keroncong di Indonesia,” jelas Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Solo Budi Yulistianto.

Budi juga menambahkan, musik keroncong juga sebagai salah satu sarana pemersatu bangsa di tengah perbedaan yang ada.

Sekda Solo Budi Yulistanto (tengah). (MerahPutih/Win)

Terpisah Koordinator Pelaksana kegiatan Ary Mulyono mengucapkan terimakasih kepada masyarakat yang mendukung ajang tersebut.

Sedikit diketahui, SKFtahun ini berbeda seperti sebelumnya, yakni menampilkan sembilan grup yang kesemuanya merupakan pelajar dan mahasiswa.

Berita ini berdasarkan laporan Win, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Solo dan sekitarnya. Dapatkan informasi lainnya dari Solo dalam artikel: Replika Jam Dinding Pasar Gede Jadi Simbol Grebeg Sudiro.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan