Replika Jam Dinding Pasar Gede Jadi Simbol Grebeg Sudiro
Monumen jam di Pasar Gede, Solo, Sabtu (21/1). (Foto MP/Win)
Akulturasi dua budaya, yakni Tionghoa dan Jawa akan terlihat jelas saat Grebeg Sudiro yang akan berlangsung, pada hari Minggu (22/1) ini. Di mana dalam gelaran grebeg ini, akan menampilkan replika jam dinding Pasar Gede yang dibuat dari susunan kue keranjang.
“Kirab grebek tidak hanya menampilkan replika bentuk jam dinding saja, namun juga berbagai gunungan. Di mana kegiatan ini merupakan simbol rasa syukur manusia, kepada Sang Pencipta,” jelas Ketua Panitia Grebeg Sudiro 2017, Wahyu Sugiharto kepada Merahputih.com, Sabtu (21/1).
Ia memaparkan, sebelum dikirab, gunungan dan semua peserta kirab akan masuk ke Kleteng Tien Kok Sie dahulu. Disana akan digelar doa sejenak, agar jalannya Grebeg Sudiro bisa berjalan dengan baik. Setelah itu, semua gunungan akan dikirab sebelum dibagikan kepada masyarakat.
Wahyu memaparkan, untuk tahun kemarin pihaknya membuat replika Pasar Gede dan Kleteng Tien Kok Sie. Sehingga, tahun ini menurutnya harus ada ciri khas yang berbeda.
Berita ini berdasarkan laporan Raditya, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Solo dan sekitarnya. Dapatkan informasi lainnya dari Solo dalam artikel: Jelang Imlek, Kali Pepe Solo Disulap Jadi Wisata Air
Bagikan
Berita Terkait
Warga Kecopetan saat Ikuti Grebeg Sudiro Solo, Gibran Minta Maaf
Meriahnya Grebeg Sudiro Solo, 4.000 Kue Keranjang Ludes Diserbu Warga